MEMBALASAN PANTUN T ALIAS TAIB

141 0 0
                                        

PANTUN BALASAN

Adatnya pantun, dilantun disambut

Katanya santun, dikarang disebut

Situs Mukabuku Bilik Penyair, secara konsisten menyiarkan pantun pantun T.Alias Taib. Saya juga secara konsisten membalasnya menggunakan telefon pintar murahan, hantaran selalunya terjadi selepas mandi, dirangka pantun seolah olah saya perempuan romantis bijaksana zaman lama yang terbaring santai di sofa orang kaya.
----------------------------------

Mundar mandir tercari salah
Jiwa pilu bagai terabai
Jika takdir sudah memisah
Ingatlah aku tiap dibelai

Resahnya hati tidak tertahan
Teringat kanda yang berjauhan
Dinda menanti di pembaringan
Pulanglah saja batalkan rancangan

Resah cinta berbalam jiwa
Teka meneka jadi keliru
Dari kita memendam rasa
baiklah dibuka buku baharu

Sesekali kecut menahan rindu
Ragu tak tentu membakar sayu
Gimana mungkin terlucut di kalbu?
Kanda yang satu pakar merayu

Merah pipinya bak kupas pauh
Dilihat genit bukanlah gatai
Apalah ertinya belayar jauh
Dua minit tersadai di pantai

REGINA IBRAHIM
Julai 2019


Seperti biasa Bilik Penyair kembali menjual pantun dari T

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seperti biasa Bilik Penyair kembali menjual pantun dari T. Alias Taib. Tiap terlihat, sebagai wanita tua jari jemari laju mengetik telefon murah, harus cermat kerana ejaan sering silap...nanti anak anak fikir apa pula kan? 

Anyway it's always fun to reply/react pantun. Kali ini pantun nasihat:

-----------------------------

Terasa jemu bergaya hebat
Disapa malu mengutik suara
Orang berilmu mulutnya berat
Segala tumpu mengetik aksara

Ikatan murni tak kesampaian
Hajat beriring jadi sekatan
Pagarmu tinggi tembokmu mampan
Matilah kering kau sendirian

Kata terbalik membikin blurr
susun tak padu yang bukan bukan
buku yang baik tak kira genre
asal mampu menawan bacaan

Khilaf manusia leka bersembang
membahan ralit geram tak perlu
maafkan dinda karna membawang
batik berpalit taik ayam candu

Duduk teleku hingga subuh
Terawang gundah tiap laluan
Bagaimana timbaku kan Penuh?
Abang tak curah sebarang harapan

Gelap tak laku dilaung laungnya
senandung duka pelik berhari
Tergugat jiwaku si hitam jelaga
berlindung sebalik dakapan diri

Gelap tak laku dilaung laungnyasenandung duka pelik berhariTergugat jiwaku si hitam jelagaberlindung sebalik dakapan diri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
RUANG KATA KATAWhere stories live. Discover now