Selain dari bisu dan tuli, kita masing masing mampu meluahkan kata kata yang beriring hasrat dizahirkan jadi nyata. Ada ketikanya terkubur begitu sahaja, hilang di dalam hati manusia. Ruang ini membenarkan aku menongkah segala resah, bahagia dan kel...
...and the grey skies permeate HE knows each human were greeted by memories Memories at the corner of each heart Soft drops representative of feelings
... and those sprinkles at the window pane As if they wanted to tell About the heat and furrowed brows Cold sweat through frustrated pores
... and the air seems calm When hearts were often persuaded Warm life will be back Aren't we embracing the equator?
... and they were left to metaphorically assume A soft rain is to cleanse dirt, sadness, and sins Stupidity to all confusions While holding on for it to stop
... and the soft rain on Sunday morning I hardly beg any longer Do not rain on my parade Damaging my life shoes
I knew it by now, time and weather are the remedies to all frustrations.
HUJAN LEMBUT DI PAGI AHAD
...dan awan kelabu melata Dia tahu tiap manusia disapa memori memori rapi di sudut hati rintis lembut bak wakil naluri
...dan percik di jendela hidup bagai mahu bersuara bercerita pada bahang laluan dahi berkerut peluh dingin aliran pori kecewa
... dan hawa menjadi damai setelah hati kerap memujuk hangat hidup pasti kembali namanya juga mencumbui Khatulistiwa
... dan dibiarkan mereka bermetafora hadir membasuh debu duka dan dosa kekalutan sukar pada segala keliru sambil-sambil menanti reda
... dan hujan lembut di pagi Ahad tak pernah kurayu mohon lagi jangan melencun arak gembiraku rosak sepatu hidupku
Aku tahu kini, segala kecewa ubatnya masa dan cuaca.
Regina Ibrahim 050519 Georgetown.
------------------
Hujan malam dalam kepungan 4 dinding selesa berdetik titik titis antara dingin dan bimbang aku melewati kisah hujan tadahan besen plastik arahan ibu yang tua antara rasa bersalahnya disela sela atap nipah bocor wajahnya berlapis rasa bersalah terhadap ekonomi keluarga
Hujan malam berangin mengulangi nyanyian gentar desirnya mengimbau kenang antara marah bersalah ibu takut pada goyangan pohon kelapa tua anak anak bermata kuyu mengantuk membawa ke pintu tetangga begitulah kami dalam cengkam ekonomi tak seberapa hingga kini tidak pernah terlepas pada tiap titis hujan membawa kenang.
NIGHT RAIN
Night rain
While now being trapped among 4 comfortable walls
Ticking sprinkling trickling
Between cold and worrisome
I walked through stories of rain
The plastic container as a catcher
Instructed by an aging mother
Laced by her guilt
Sidelined by leaking atap roof
Her face was again decorated with guilt
About household economy
The windy rainy night
Repeating songs of dread
Blowing some remembrance
Among guilt and anger of a mother
Afraid of the swaying old coconut tree
Her children with sleepy eyes
Arriving at the neighbor house
That was us
During the mediocre economic grip
Memories that will never be missed
on every raindrop that brought a recollection
Regina Ibrahim
270419
Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.