Chapter 59

956 102 3
                                        

Pada Dasarnya Manusia Hidup Berpasangan
.
.
.
.
.
.

Secangkir kopi hitam ditatap oleh pria itu.
Dengan tubuhnya yang menyender pada punggung kursi,Pria itu menatap kedua temannya seraya meraih secangkir kopinya.

"Gimana bulan madunya?."tanyanya dengan menggoda temannya.

Temannya tampak tersenyum malu. Sontak temannya,menyikutnya.
"Rayn,jadi adik ipar Luna."selorohnya.

Pria yang disinggung bernama Rayn,dia menatap kedua temannya. "Setidaknya gue udah ada bini yang bikin betah dirumah."ujarnya bangga.

Lantas,pria itu melirik satu temannya. Temannya yang bernama Veir Ahta menyahuti ucapan Rayn,"Gue nanti nyusul,tunggu timingnya aja."imbuhnya.

Pria itu melirik Veir,"Kalau nikah itu harus ada pengantin wanitanya,Veir."ledeknya.

Veir tertawa ,"gue udah ada calonnya."ujarnya.

Sontak,pria itu yang sudah menempelkan bibirnya pada bibir cangkir. Mengurungkan niatnya,dia menaruh kembali cangkir itu,menatap Veir penasaran.
"Siapa?."

"Citra."jawab Veir cepat.

Veir lantas menepuk pundak Vicky yang merupakan temannya,"Cari gih."ujarnya.

Vicky mengambil cangkir kopinya,"dia kira metik buah kali."sungutnya. Kemudian menyesap kopinya.

Rayn menyilangkan tangannya,"mau gue kenalin rekan kantor gue?."Rayn berambisi.

Vicky menaruh cangkir itu,kemudian mengarah ke arah Rayn. "Engga,bro."tolaknya.

Veir yang teringat sesuatu,"Vannesa,gue denger udah nikah?."ucapan itu lantas mendapat tatapan dari Rayn.

Veir mendecak pelan,"sorry,gue engga bermaksud—"

"slow aja."potong Vicky.

"Veir,kenalin gue sama sepupu lo dong."ujar Vicky.

Veir menyerngitkan keningnya,"Lo serius?."tanyanya tak percaya.

"gue pengen buka hati."ucapnya.

***

Vicky keluar dari ruang sidang bersama sang Ayah. Pria itu tampak menundukkan kepalanya,entah sedih atau bahagia yang saat ini dirasakannya.

Sang Ayah tampak mengelus pundak sang anak,dia membisik,"Jangan pernah menyesali apa yang telah terjadi. Penyesalan hanyalah setitik keputus asaan seseorang yang lemah."
Vicky mengangkat kepalanya,mendapati Arumi yang berdiri seorang diri. Vicky menoleh kearah Sang Ayah.
"Ayah duluan ke mobil."ucap Vicky kemudian memberikan kunci mobilnya pada ayahnya.

Dia melihat sang ayah yang sudah memasuki mobil,lantas dia menghampiri Arumi.

Vicky dihadapan Arumi,dia melihat mata Arumi yang agak sembab.
"Maafkan saya."ucap Vicky,pria itu lantas menitihkan air mata.

Arumi memeluk Vicky,dia mengusap punggung pria itu.
"Saya minta maaf,atas sikap saya yang selalu kasar pada mas."ucapnya menitihkan air mata.

Vicky menangis dalam pelukan Arumi. Wanita yang sudah menemaninya.

Ojek Online sudah datang,Arumi melepaskan pelukannya. Dia mengusap pipi Vicky.

"Jaga kesehatan ya,mas."ucapnya lalu menaikki jok penumpang.

Vicky melihat ojek yang ditumpangi Arumi sudah menjauh. Lantas,dia berjalan menuju mobilnya.

Kamu, wanita baik.

Yang menemaniku sampai hari ini.

Hanya saja kita disatukan karena tak memiliki rasa cinta.

Aku yakin

Suatu hari nanti kamu akan bertemu pria yang mencintaimu.

Dan aku, akan bertemu dengan wanita yang aku cintai.

LDR  (Completed√)Where stories live. Discover now