Chapter 50

1.1K 111 5
                                        

Known
.
.
.
.
.

10tahun kemudian, Seorang wanita  terduduk sambil memandang bunga mawar putih yang baru saja mekar. Jarinya mengelilingi lingkaran pada sebuah cangkir yang berisi teh hijau hangat,pikirannya melambung pada sesuatu yang membuatnya penasaran.

Tak lama,seorang wanita keluar dari suatu ruangan. Menghampiri wanita yang sedang melamun itu.
Dia menaruh cangkir yang berisi kopi susu dimeja.

"Lun."ucapnya membuat temannya menoleh kearahnya.

Dia mengambil kursi lalu menempatkan kursi itu dekat dengan temannya.

"lagi mikirin apa sih?."tanyanya penasaran.

Luna Albi, wanita itu sudah berusia 27tahun saat ini. Dia menatap kearah mawar putih lagi, "Engga ko." jawabnya lalu menyesap tehnya.

Citra Agatha, teman Luna. Dia hanya menautkan alisnya,
"you okay?."

Luna menaruh cangkir itu di meja,
"I am okay." jawabnya seraya tersenyum tipis.

Citra melirik sekitar, dirinya ingin mengutarakan sebuah pertanyaan. Namun, sepertinya dia tidak boleh melakukannya.

Nada dering ponsel berbunyi membuat Citra beranjak dari kursinya lalu mengambil ponsel itu disaku celananya. Dia menerima panggilan telphone itu.

Luna menoleh kearah Citra. Sampai akhirnya wanita itu menutup panggilannya.

"ada apa?." tanya Luna.

Citra menoleh kearah Luna, "Lun, gue pergi dulu ya." ucapnya.

"mau kemana?." tanya Luna penasaran dengan ekspresi jahilnya.

"mm, sebentar. Jaga toko ya." ucapnya lalu berlari kecil untuk mengambil tasnya.

Luna yang melihat temannya sudah keluar dari toko lantas mengulas senyuman.

"Pasti mau ketemu Veir." gumamnya.

***
Seoramg pria yang sedari tadi hanya melihat arloji yang melingkar dipergelangan tangannya.

"Veir."

Pria itu lantas menoleh, mendapati Citra yang datang menghampirinya.
Veir menghela nafas lalu menghembuskannya, wanita itu sudah di hadapannya.

Ditaman GT, Veir—Citra berjalan ber-iringan.
Veir yang melihat ada tukang Ice cream berjalan menghampirinya.

"lo suka rasa apa?." tanyanya.

Citra melihat tumpukan Ice cream itu,"Samain aja." sahutnya.

Veir mengambil dua Ice Cream coklat lalu menyodorkan uang dua-puluh-lima-ribu kepada abang Ice Cream.

"Makasih mas." ucap abang Ice cream.

Veir tersenyum tipis.

Veir—Citra kembali berjalan di taman,Citra yang terlihat kesusahan membuka bungkus Ice Cream dengan cepat Veir mengambil Ice Cream itu lalu membukakan bungkus Ice Cream.

LDR  (Completed√)Where stories live. Discover now