Chapter 4

5.4K 264 2
                                        

Satu Pengakuan
.
.
.
.

Tiga anak laki-laki tengah terduduk menikmati mie ayam, seperti anak laki-laki pada umumnya mereka berkumpul di waktu istirahat meluangkan waktu bercanda di kantin.

Vicky Marlin, anak laki-laki kelas 7-D merupakan salah satu sohib Joshua begitu pula dengan Veir Ahta, anak laki-laki kelas 7-J yang merupakan menjabat sebagai ketua kelas ini sohib Joshua. Joshua menatap kedua temannya seraya menyengir lebar.

"Dih, temen lo napa tuh?." seloroh Veir pada Vicky yang duduk di sampingnya.

Vicky tak menyahuti perkataan Veir melainkan sibuk menikmati mienya. Veir mendecak sebal,
"udah 3tahun gue temenan sama lo berdua yang sifatnya engga berubah cuma dia doang." keluh Veir seraya menujuk-nunjuk Vicky.

"memangnya gue berubah?." tanya Joshua yang sedari-tadi menyimak.

Veir menatap ke arah Joshua,
"banyak. Dulu lo itu cuek, kutu buku, jaim, sok keren. Sekarang mah lo enakin engga jaim, enak di ajak ngomong, ya udah jarang megang buku. Tapi masih jomblo." Kata Veir sedikit meledek.

"Beda lagi kalau sama Vicky. Dia mah masih aja sama. Sok gantenglah, padahal gantengan gue, jaim, sok pendiem mungkin diem-diem berak di celana kali ya." ledek Veir seraya tertawa.

Joshua hanya tertawa geli mendengar ocehan Veir.

Vicky yang tidak terima menoyor kepala Veir, "justru sifat gue itu banyak di minati kaum hawa, cewek sekarang kan demennya cowok pendiem." kata Vicky membela diri.

"Halah. cowok kaya lo mah ngebosenin mending kaya gue." ceplos Veir.

Joshua menyimak.

"Buktinya Vannesa betah tuh sama gue." sahut Vicky,
"Halah. Jomblo aja bangga."

Veir mengerutkan keningnya, "kan bukan gue aja yang jomblo Joshua juga." Veir membela diri.

Vicky menghela napas, "tapi setidaknya Joshua udah ada gebetannya. Emangnya lo?." katanya.

"Cewe pada males sama lo." tambahnya.

Veir melebarkan matanya menatap Joshua, "Lo udah ngegebet cewek, Jo. Siapa? anak mana?." tanya Veir penasaran.

Joshua menatap Vicky, temannya itu mulutnya lemes sekali. Vicky menggaruk tengkuk.

"Yaudah, nanti gue cari gebetan." imbuh Veir kemudian dia beranjak dari kursinya seraya membayar mienya dan pergi entah kemana.

Joshua melihat sikap Veir kini menatap Vicky yang tertawa geli.

"Pantesan Jomblo." seloroh Vicky dengan tertawa geli.

Joshua mendompangkan dagu, menatap Vicky yang duduk dihadapannya. "Vick."

Vicky menoleh kearahnya, "apa Jo?." sahutnya.

"gue mau nanya sama lo." kata Joshua menggantung.

Vicky menatap Joshua serius, "tentang apa?." tanya Vicky heran.

Joshua menggaruk tengkuknya, "ada satu anak cewek di kelas gue. setiap gue deket sama dia anehnya jantung gue berdegub kencang kalau di dekat dia. menurut lo itu kenapa?."

LDR  (Completed√)Where stories live. Discover now