1 March 2019 #1 in LDR
Note : Cerita berantakan harap maklum.
(Completed√)
(Dilarang keras mencopy cerita!)
Saling menyayangi, saling mempercayai dan saling menjaga hati adalah kunci kisah cinta yang sesungguhnya. Meskipun jarak memisahkan mereka...
Dipagi yang cerah,Luna yang tengah mengikatkan tali sepatunya sudah bersiap untuk berangkat menuju sekolahnya. Seusai menalikan sepatunya,Diana,Ibu Luna memberikan payung kepada putrinya untuk jaga-jaga jikalau hujan.
Luna berpamitan pada sang Ibu lalu menghampiri sang Ayah yang sudah menunggunya. . . . Luna berjalan dikoridor,langkah kakinya begitu lebar. Joshua yang berjalan dibelakangnya,menarik tali tas ranselnya.
"Woi!."
Luna memberhentikan langkah kakinya kemudian menolehkan sedikit kepalanya. Joshua memiringkan kepalanya seraya menyengir lebar.
Anak perempuan itu berekspresi datar.
Pluk.
Joshua meringis kesakitan lalu berjalan mendahului Luna,Luna yang melihat tingkah Joshua mendumel.
"perasaan gue mukulnya pelan."ucapnya.
Anak perempuan itu mencoba memukul kepalanya dengan payung. Beberapa menit kemudian ekspresinya pun berubah,Dia mengelus keningnya seraya meringis kesakitan.
"pantes dia marah."lirihnya.
*** Bel istirahat berbunyi,membuat semua murid bersorak ria.
"lagi ada yang dipikirin ya?."tanya Luna penasaran.
Citra tersenyum tipis,"engga ada,Lun."jawabnya.
Luna menatap Citra tajam,"kalau ada masalah cerita ya."ucap Luna seraya tersenyum lebar.
Citra mengangguk,mengiyakan ucapan Luna.
"Luna."panggil seseorang.
Luna menoleh kemudian beranjak dari tempat duduknya. "gue ke Joshua dulu ya,Cit."ucap Luna sebelum dia meninggalkan tempat duduknya.
Citra mengambil ponselnya dari kolong mejanya lalu membuka aplikasi Line.
Gadis itu mendapat sebuah pesan lalu dia membukanya,denga mata melebar. Citra tak percaya seseorang itu mengechat dirinya lagi,seseorang yang sudah lama tak mengechat dirinya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.