Author's Note:Woy guys. Jadi gue menyadari sejak akhir akhir ini, chapter Kenzie suka panjang. Jujur itu gara-gara emang banyak ada yang ada dipikiran gue. Dan kenapa gue gak cuma fokus ke Kenzie dan Meiza, karena tujuan awal gue buat Kenzie gak cuma untuk fokus ke drama remaja, tapi juga memberikan beberapa nilai yang menurut gue penting. Jadi terkadang ada chapter yang ga fokus ke konflik tapi fokus ke nilai kehidupan, terutama dari Valdo. Karena Valdo itu adalah bukti nyata bahwa mental dan karakterlah yang akan membuat seseorang maju, apapun yang terjadi.
Oh iya ini udh mau deket ending season 2. Gue bakal post chapter pendek pendek, tapi lebih sering. Gimana? Biar gak pusing panjang panjang. Mungkin 2 x seminggu.
Ditunggu feedback dan komen nya ya. Biar gue dapat banyak masukan. Terutama dari cewek-cewek. Gue kan cowok ya, jadi untuk menyelami pikiran Meiza gue masih harus agak butuh bantuan dari cewek cewek. Bisa di komen aja pendapat kalian tentang gimana sih kalau kalian jadi Meiza dengan kelakuan Kenzie gini. Terimakasih!!
Ringkasan cerita sebelumnya:
Thania menceritakan ke Valdo masa lalunya bersama Ernes, dan Ernes yang selalu mengancam akan menyebarkan aibnya. Valdo menerima masa lalu Thania apa adanya dan bersiap memulai langkah baru dalam hubungan mereka. Namun tanpa mereka sadari Ernes ada di sana dan mulai menyulut emosi Valdo.
Di Taman Kota
"BANGSAT LO!" Valdo tanpa pikir panjang langsung meninju wajah Ernes. Ernes yang badannya lebih kecil dari Valdo langsung terlempar ke belakang. Ernes bangun dan mencoba membalas pukulan Valdo, namun Valdo lebih sigap dan berhasil menahannya.
"Do!" Kenzie berlari meninggalkan Andrew dan Meiza untuk membantu Valdo. Tak lama kemudian, Meiza langsung memeluk Thania dan menenangkan Thania yang panik.
"Do, jangan Do. Udah gak usah.." isak Thania takut.
Valdo siap untuk meninju Ernes lagi ketika Andrew beteriak.
"RIVALDO AZKARAFI. STOP RIGHT THERE!"
Andrew terlihat sangat beraura. Kenzie dan Valdo berbalik dan memandang Andrew dengan bingung.
"Lo tau kan dia sebangsat apa, Drew?" kata Valdo emosi.
"Dut, kali ini aja!" Kenzie membela Valdo.
"Gak perlu, Do. Pikir panjang. Inget. Jangan kemakan emosi. Lihat masalah dari scope yang lebih luas. Apa yang udah gue ajarin? Tahan emosi lo! Gak butuh sampai kayak gini!" Andrew berkata dengan tatapan serius, tatapan yang sangat jarang ia keluarkan. Andrew yang biasanya penuh canda dan sedikit lemot mendadak bisa menjadi sosok yang bijak.
"Dan elo. Gue gak tau lo siapa. Tapi gue gak suka ada orang yang macem macem sama murid gue. Lo gak tau siapa temen temen gue! Gue dan Kenzie ada di sini buat back up Valdo. Gue saranin lo mundur. Biarin mereka berdua!" Andrew berbicara serius sambil menatap mata Ernes dengan tajam. Ernes merasa bergetar. Ia tau ia bisa membalas Valdo kapanpun yang ia mau. Valdo Cuma orang biasa. Dia adalah Ernes Ranggachakra yang bisa memiliki segalanya.
"Lo bukan siapa-siapa. Semua uang lo gak akan bisa buat lo punya apa yang Valdo punya. Dignity, pride, and mentality. Lo bukan saingan dia!" lanjut Kenzie.
"Lo banci! Beraninya ngancem keluarga gue!" Valdo menahan kepalan tangannya untuk tidak meninju Ernes.
"Haha. Lo gak ada bukti apa-apa. Semuanya fiktif!" jawab Ernes yakin.
"Pergi lo dari sini kalo masih sayang nyawa lo!" gertak Valdo. Ernes yang tidak membawa back up nya langsung ciut dan mundur perlahan.
"Elo yang gak akan selamat! Anjing kayak lo gak akan bisa menggongong ke langit. Lo yang gue ancurin!" Ernes mundur sambil memegangi luka di pipinya.

YOU ARE READING
Kenzie
Teen Fiction"Gue brengsek, dia juga brengsek. Tapi Yeezy gue asli, Yeezy dia KW. Mending lo sama gue aja, Mei!" Sangat sulit mencari kalimat yang dapat menggambarkan seorang Kenzie Rezkytama, anak bungsu dari seorang Millionaire Jakarta. Pria tampan dengan be...