Valdo mengetuk unit apartemen Kenzie. Tidak ada suara. Valdo mengetuk makin kencang sambil menelpon handphone Kenzie. "Iyeee bentar" terdengar suara Kenzie dari dalam unit apartemenya. Kenzie berjalan ke pintu sambil mengenakan kaos polos dan joger pants santainya. Wajahnya masih terlihat tidak segar. "Ngantuk bego, ngapain lo kesini siang-siang hari minggu" kata Kenzie seraya membukakan pintu unitnya.
"Clara udah pulang?" tanya Valdo. Kenzie mengangguk, "Udah tadi naik uber, gue gak kuat nganterin" Kenzie menegak air putih di meja ruang tamu apartemennya.
"Lo inget kejadian semalam?" tanya Valdo.
Kenzie mengangguk pelan. "A little bit blur, but yeah I remember it". Valdo memperhatikan bekas luka di wajah Kenzie akibat tinju dari Dandy."Jing, lo butuh ditemenin ke dokter ga?"
"Kagak butuh. Gitu doang tot".
"Sehat dong berarti?" tanya Valdo. Kenzie mengangguk.
"Yaudah boleh lah ya jab strike sekali". Valdo meninju perut Kenzie dengan cukup kencang. "Arggg. What the hell" Kenzie memegang perutnya dengan kesakitan. "Lo bego, tai"
Kenzie tau apa yang dimaksud Valdo. Ia pantas menerima pukulan itu. "Yeah I deserved that"
"Zie, itu Meiza loh yang semalem lo cipok. Bego lo kelewatan dah"
"Iya. gue gak bisa kontrol"
"Kok bisa dah?"
"Don't know. She looked so beautiful, Do. Gue mabok, dan Meiza cantik banget parah. Gak kayak biasanya. Terjadi aja gitu" ujar Kenzie lemas.
"Sekarang efeknya pasti lo bedua jadi awkward gitu sih. Ini Meiza loh Zie yang gak terbiasa ama hal hal macem kayak gitu. Gak bisa tuh gak dibawa perasaan. Pasti aneh dah lo bedua ntar"
"I'm gonna fix that. Selow"
Valdo hanya bisa mengingatkan sahabatnya. Ia tak ingin hubungan Kenzie dan Meiza menjadi aneh karena Valdo lah yang selalu ada bersama mereka.
"Yaudahlah kalo dia mau ama Dandy, gue juga masih betah ama Clara" ujar Kenzie. Valdo tidak memberi tanggapan. Kenzie memainkan hp nya sambil men-scroll instagramnya. Kenzie baru saja mengupload fotonya dengan Clara semalam, sebelum semua kekacauan terjadi. Seperti biasa followers Kenzie merespon dengan cepat. 15 menit setelah di upload foto tersebut sudah direspon dengan ratusan likes dan comment. Kenzie merangkul erat clara di club semalam.
"Relationship goals nih" sindir Valdo sambil membaca comment comment itu.
"Hahaha" tawa Kenzie pelan.
"Zie, mending lo apus comment yang itu deh" Valdo menunjuk suatu comment sambil tertawa ngakak. "HAHA jir goblok"
Kenzie men scroll foto IG nya dan membaca comment yang dimaksud Valdo
@pembesar_segala_sesuatu: makasih ya Kak Kenzie udah pake produk kita
"WHAT THE HELL GUE GAK PERNAH PAKE PRODUK GITUAN JIR" Instagram Kenzie memang sudah sering dijadikan tempat berjualan, tapi tidak pernah se absurd ini. Valdo hanya tertawa melihat kejadian tersebut. "Kenapa pula ada beginian di IG gue" pikir Kenzie.
"Zie gue mau ngomong serius nih" Valdo mulai berbicara dengan nada serius
"Iyee. Kenapa??"
"Kepo nih. Lo merasakan sesuatu gak dari ciuman semalam? Ada yang special? Atau Cuma ciuman biasa?" tanya Valdo dengan raut lebih serius. Kenzie terdiam dan berpikir. Ia hanya tersenyum. Ia masih mencoba memikirkan jawabanya. Tapi di balik itu aia sangat takut. Bahwa ia akan kehilangan sahabatnya karena kebodohanya semalam.

YOU ARE READING
Kenzie
Teen Fiction"Gue brengsek, dia juga brengsek. Tapi Yeezy gue asli, Yeezy dia KW. Mending lo sama gue aja, Mei!" Sangat sulit mencari kalimat yang dapat menggambarkan seorang Kenzie Rezkytama, anak bungsu dari seorang Millionaire Jakarta. Pria tampan dengan be...