Bagian 6: Dua wanita

22.5K 1.1K 14
                                        


"Val, gue bad feeling banget soal si Dandy ini" ujar Kenzie sambil memainkan gitarnya.

"Bad feeling ama cemburu beda dikit Zie" sindir Valdo.

"Kagak cemburu lah gue. Pea lo" Kenzie membela dirinya.

"Zie, gue mau daftar jadi ojek online deh" Valdo tiba-tiab bercerita. Kenzie kaget dengan rencana sahabatnya itu.

"Serius lo?" tanya Kenzie heran.

Valdo mengangguk. "Gue butuh duit buat kuliah. Nyokap gue udh menurun kondisinya. Gue gak tega lagi sama dia"

"Val, you know I can help you, right?"

"No no Ken. I know you will always there to help me, mate. We're brother" Valdo mengepalkan tinjunya dan dibalas oleh Kenzie. "Gue mau usaha dengan keringet gue sendiri" lanjut Valdo.

"Lo mau jadi ojek online dengan kondisi motor lo itu?" tanya Kenzie.

"Ya mau gimana lagi. Harus full service sih ini" Valdo berpikir. Kenzie dengan sigap mengambil kunci motor Valdo. "Woy mau ngapain lo?" Valdo bingung

Kenzie mengambil handphone nya dan menelpon sopir lamanya Mas Adip. "Mas Adip, ini adek. Minta tolong ke apartemen ya. Bawain motor Valdo ke bengkel. Sekarang ya" ujar Kenzie di telpon.

"Lah maksud lo gimana?"

"Gue tau lo mau usaha sendiri. Tapi gak mungkin lo lolos jadi ojek online kalo motor lo kondisinnya gitu. Cuma ini nih yang bisa gue bantu sebagai sahabat lo. Besok motor lo kondisinya udah bagus. Gue tau bengkel bagus" jelas Kenzie.

Valdo mengaga heran. Ia tau uang bukanlah masalah besar bagi Kenzie. Hanya saja ia merasa tidak enak sudah terlalu banyak menyusahkan Kenzie. "Zie, gue gak enak sumpah"

"Selow brother. Temen temen gue yang lain tuh Cuma ada pas gue lagi di atas. Pas gue lagi mau open tab, baru tuh inget gue. Lo tuh udah jadi sahabat gue di kondisi apapun cuy" Kenzie menepuk punggung sahabatnya tersebut.

Kenzie membuka dua buah botol beer. "cheers dulu lah" Kenzie memberikan satu buah botol ke Valdo. "Cheers!".

"I wish I can be as tough as you, Val" pikir Kenzie dalam hati. Sahabatnya itu sudah mengalami banyak jatuh bangun dalam hidup. Dahulu ayah Valdo adalah businessman sukses. Namun waktu Valdo SMA, ayahnya terjerat penipuan yang harus membayar hutang yang sangat besar. Valdo meninggalkan kehidupan lamanya, rumah besarnya untuk tinggal di rumah kontrakan kecil bersama 2 adiknya. Tak lama kemudian ayah Valdo meninggal karena tertekan dengan kondisi tersebut. Ibunya terpaksa bekerja keras. Sekarang kondisi ibunya menurun dan Valdo terpaksa harus mencari uang sambil bekerja. Kenzie tak yakin apabila ia ada di kondisi Valdo ia dapat menjalani kehidupan dengan begitu tegarnya.

"Anyway lo kenal Vonzell ga?" tanya Kenzie.

"Vonzell? Anak MRI?" en

"Heeh" Kenzie manggagguk

"Kenapa doi?"

Kenzie mengeluarkan handphonenya dan menyuruh Valdo membaca sebuah chat.

"Fuckboy anj*** lo emang ya. Lo chat an ama dia?"

Kenzie hanya tersenyum bangga "besok mau skating nih ama doi" pamer Kenzie.

"Lahhha itu si Clara apakabar?"

"Ama Clara besoknya cuy" lanjut Kenzie.

"Gila lo. Kane ye. Gue tunggu laporannya aja dah". Meskipun sudah mengenal Kenzie bertahun tahun Valdo masih kagum akan skill Kenzie menggaet wanita.

KenzieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang