2 tahun yang lalu, menjelang Prom Night SMA
Kamu tuh ngapain sih pake bareng dia segala? Dasar kamu selalu egois gak pernah mikirin aku" ujar Anin dengan nada hampir berteriak penuh emosi. Kenzie mendengarkan di balik sisi lain handphone.
"Semua orang tuh liat kamu beduaan sama dia kemaren malem!!" kata Anin dengan nada sambil setengah berteriak.
"Aku perlu ngasih penjelasan apa lagi sih. Terserah aja kalo kamu tuh ga mau dengerin" Kenzie berusaha memberikan penjelasan kepada pacar nya yang baru dipacarinya 2 bulan tersebut.
"Ya udah gak usah hubungin aku lagi. Kita ga usah bareng ke prom" lanjut Anin sambil mematikan telepon. Kenzie hanya tersenyum kecil "fine"
Kenzie merasa sangat kesal. Harusnya hari ini adalah hari dimana Ia dan Anin pergi bersama sebagai prom date ke prom night SMA mareka. Kenzie sudah merencakan hal ini sejak lama. "Gue ke prom bareng Anin, abis itu kita after party barengan dan yeah have fun together" begitu rencana Kenzie pada awalnya. Rencana yang didukung penuh oleh teman temannya "Sikat zie". "Gila cuy Anin kan sabi abis". Ya mungkin semua temannya kecuali sahabat terdekatnya, Valdo. "Otak lo tuh cewek mulu, mau SBMPTN Zie. Belajar" Valdo berusaha mengingatkan Kenzie namun tidak ia pedulikan. "Selow bro" begitu jawab Kenzie setiap Valdo mengingatkannya.
"Ahhh ancur semua rencana gue" Kenzie memukul dinding kamarnya dengan kesal. Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. Ia punya waktu 7 jam sebelum prom. Semua orang sudah memiliki prom date, ya tentu saja semua orang yang dianggap Kenzie menarik dan lolos standard untuk dijadikan prom date. Sepertinya mustahil untuk menemukan prom date dalam waktu 7 jam. Kenzie teringat sesuatu, masih ada satu cara agar ia tidak perlu datang ke prom sendirian.
Kenzie pergi ke kamar kerja kakaknya, Mbak Keyko, yang saat itu merupakan mahasiswi tingkat akhir di perguruan fashion ternama di Indonesia.
"Ngapain lo jangan ngerecok" kata Keyko sewot ketika adiknya masuk ke kamar kerjanya di saat ia sedang menjahit suatu dress. "Mbak ada dress cewek yang cocok buat prom ga?" tanya Kenzie.
Keyko menunjuk ke arah kumpulan karya karyanya. "Buat siapa?"
"Kepo lo, gue pinjem"
"Gak"
"Gue aduin ke mas Radit lo kemaren dugem lagi" Kenzie berusaha mengancam Keyko.
"Adek laknat. Yaudah jangan sampe rusak. Jaga tuh mulut jangan bocor" Keyko akhirnya terpaksa pasrah. Kenzie berbisik sesuatu ke arah keyko. "Hmm yaudah. Baik baik ya lo" kata Keyko.
Kenzie mengambil beberapa dress yang ia rasa cocok dan membawanya ke kamarnya.
Kenzie mengambil handphonenya dan menelpon Meiza. "Haaaa napa Zie" Meiza yang sedang belajar mengangkat telepon Kenzie sambil masih menghitung perhitungan matematika IPA yang sedang ia kerjakan. Meiza belajar keras untuk bisa masuk ke jurusan impiannya, teknik industri.
"Lo gak prom beneran?" tanya Kenzie.
"Iyaaa, gue gak mau pergi pergi dulu. Masih mau belajar" Meiza masih merasa sedih dan kecewa ketika tidak diterima di jalur undangan (SNMPTN). Menurut rangking paralel Meiza ada di peringkat 1 untuk jurusan teknik industri, namun ternyata Meiza tidak diterima dan peringkat 2 serta 3 nya yang mendapat jatah undangan di jurusan tersebut. Meiza merasa sangat down dan tidak mood untuk bersenang senang. Kenzie cukup berhasil untuk menaikkan moodnya namun Meiza benar benar tidak ada niat untuk pergi ke prom night.
Sementara itu Kenzie memang sudah tau bahwa ia tidak mendapatkan jatah SNMPTN undangan sudah bersiap untuk mengikuti SBMPTN dan jauh lebih santai dari Meiza. Lagipula di kamus hidup Kenzie, tidak boleh ada party yang terlewat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzie
Teen Fiction"Gue brengsek, dia juga brengsek. Tapi Yeezy gue asli, Yeezy dia KW. Mending lo sama gue aja, Mei!" Sangat sulit mencari kalimat yang dapat menggambarkan seorang Kenzie Rezkytama, anak bungsu dari seorang Millionaire Jakarta. Pria tampan dengan be...