5 tahun yang lalu
"Lo kan belum punya SIM" kata Meiza ketika memasuki mobil baru Kenzie.
"Biarin ih. Gue mau pamer aja gue udah bisa nyetir" pamer Kenzie, "Hadiah dari Mama karena masuk SMA bagus"
"Susah orang tajir beda emang ya"
"Hehe. Mau kemana nih kita Mei?"
"Ngidam Sushi" jawab Meiza yang perutnya sudah berbunyi.
Setelah beberapa lama mereka berjalan tiba tiba Meiza mencolek tangan Kenzie. "Zie sakit perut".
"Tahan aja ampe Darmawangsa" cuaca mendung membuat Kenzie ingin cepat sampai di tujuan agar tidak terkena hujan
"Ga kuat" Meiza tiba tiba mengeluarkan kentut yang cukup bau.
Kenzie mencium bau tersebut dan menutup hidupnya. "Gila emang lo ya gak ladylike banget. Kentut di mobil baru orang. Huhh yaudah tuh ada minimarket", Kenzie menunjuk sebuah minimarket yang tak jauh ada didepan mereka. Kenzie berusaha memarkirkan mobil mereka namun lahan parkiran minimarket tersebut penuh, akhirnay Kenzie memarkirkan mobil mereka di lahan kosong di sebarang mini market. "Gue turun juga deh mau beli Rokok" Kenzie mematikan mesin mobilnya dan ikut turun bersama Meiza.
Kenzie membeli rokok dan menyalakan rokok tersebut dengan zippo nya. Ia menunggu Meiza yang cukup lama di kamar mandi. "Kebiasaan si bocah emang. Ga bisa nahan boker"
Sekitar 10 menit kemudian Meiza keluar dari kamar mandi bersamaan dengan hujan besar yang tiba tiba mengguyur. "Elo sih lama, ujan kan tuh" kata Kenzie.
"Yahhh mana bisa di tahan sihh Zie" Meiza berkata bingung. Mereka menunggu hampir 15 menit tetapi tidak ada tanda tanda hujan akan mengecil. Kenzie masuk kembali ke minimarket untuk membeli payung, namun ternyata stock payung habis.
"Mei, nembus ujan aja yuk. Ga terlalu jauh. Gak basah basah amat sih harusnya. Lo tutupin aja pake jaket gue. Gimana?" Kenzie membuka jaketnya dan memberikannya kepada Meiza. Meiza awalnya ragu tapi ia memutuskan untuk megikuti ide Kenzie. Meiza menutupkan jaket itu di kepalanya. "Itungan 3 lari ya. 1, 2, 3!" Kenzie memberi aba-aba.
Meiza berusaha berlari menembus hujan untuk menuju mobil Kenzie. Baru beberapa langkah berlari Meiza melewati tanah yang licin. Meiza merasa kakinya terpeleset. "aaa" Meiza kehilangan keseimbangan dan hampir terjatuh.
Dukkk
Meiza hampir terjatuh tapi ia menyadari Kenzie memegang badannya dari belakang sambil tersenyum "dasar careless". Hujan membasahi badan Kenzie dan Meiza. Kenzie membetulkan posisi jaketnya untuk menutupi bagian kepala Meiza. Ia membantu Meiza berjalan hingga masuk ke dalam mobil.
Mereka memasuki mobil dengan kondisi basah kuyup. "Gilaaa ujannya parah banget" keluh Meiza yang badannya basah. Meiza menengok ke arah kursi pengemudi dan menyadari Kenzie lebih basah kuyup dari dirinya. Kenzie mencoba mengeringkan rambutnya dan menyisir rambutnya dengan tangan. Meiza menikmati pemandangan tersebut dari jok penumpang dan tersenyum kecil. Kenzie saat itu terlihat sangat tampan. Meiza melamun, namun Kenzie tidak memperhatikan bahwa Meiza sedang menatapnya.
"Ngeliatin ape lu" ujar Kenzie yang menyadari Meiza sedang memandang ke arahnya.
"Gak pape" jawab Meiza
Kenzie menengok ke belakang dan mencari cari sesuatu di jok belakang. Ia mengambil hoodie nya yang ada di jok belakang dan melemparnya ke Meiza.
"Tuh pake luu"

KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzie
Teen Fiction"Gue brengsek, dia juga brengsek. Tapi Yeezy gue asli, Yeezy dia KW. Mending lo sama gue aja, Mei!" Sangat sulit mencari kalimat yang dapat menggambarkan seorang Kenzie Rezkytama, anak bungsu dari seorang Millionaire Jakarta. Pria tampan dengan be...