Bagian 4: Janji di Kala Hujan

24.7K 1.3K 24
                                        


Di kantin Teknik Industri

"Udah gila tuh dosen. Dicuekin suami kali ye bisa galak gitu kayak singa," keluh Meiza yang baru saja menghabiskan sisa pelajaran Proses Manufaktur dengan mendengar omelan Bu Anty.

"Lu enak, anak kesayangan," cibir Meiza pada Kenzie.

"Biarin" Kenzie mengolok olok Meiza.

"Lagian lu juga, udah tau bu Anty sensi kalau sama mahasiswi cewek. Malah ngelamun." Valdo menengahi perdebatan Kenzie dan Meiza.

"Ngelamunin apa sih?" kepo Valdo

"Urusan cewek," jawab Meiza singkat.

Meiza mengeluarkan bekalnya, sementara Valdo sudah memesan nasi goreng porsi kulinya.

"Makan kayak kuli lo." maki Kenzie pada Valdo.

"Biarin gue abis dorong motor yeee. Laper." Valdo membela dirinya.

"Zie, gak makan?" Meiza menyadari Kenzie tidak memesan makanan apapun.

Kenzie hanya menggeleng.

"Udah sarapan?" Meiza lanjut bertanya.

Kenzie kembali menggeleng.

"Zie, ntar gastritis lo kambuh loh. Semalem minum alkohol, trus gak makan. Kasian lambungnya, Zie," kata Meiza dengan nada tulus.

"Gak nafsu makan." jawab Kenzie sambil mengeluarkan rokoknya.

"Yaudah terserah!" Meiza kesal pada kebatuan Kenzie yang jarang makan padahal kondisi lambungnya sudah cukup parah. Meiza diam dan tidak berbicara apapun. Kenzie tau kalau sahabatnya ini sudah diam dia harus berbuat sesuatu.

"Yaudah, gue makan!" Kenzie berdiri dan menuju kios makanan terdekat sementara Meiza menunggu Kenzie untuk memulai memakan bekalnya .

"Kayak orang pacaran lo! Makan tunggu-tungguan!" sindir Valdo diiringi cibiran Meiza.

"Makanan apa tuh?" ujar Valdo melihat bekal Meiza yang lengkap dan lezat. "Chicken Katsu ala Meiza." Meiza memamerkan makanannya. Tak lama Kenzie datang membawa seporsi nasi ayam. Sambil duduk, Kenzie melihat makanan Meiza.

"Mei, itu bekal lo?" tanya kenzie. Meiza mengangguk.

"Buatan lo?"

Meiza kembali mengangguk/

Kenzie dengan cepat menukar makananya dengan bekal Meiza.

"Ihh makanan gue." Meiza terlambat bereaksi. Kenzie sudah melahap bekal Meiza. "Dasar!"

Meiza memperhatikan Kenzie dan tersenyum melihat Kenzie yang susah makan dapat makan begitu lahap. Kalau diingat-ingat Kenzie selalu menghabiskan makanan yang dimasak oleh Meiza.

"Enak, Mei" kata Kenzie sambil tertawa polos.

"Hah apaa?" Meiza ingin mendengar pujian Kenzie sekali lagi.

"Gak ada siaran ulang, jawab Kenzie. Dasar orang gengsian. Pikir Meiza dalam hati. Dalam 5 menit bekal tersebut sudah habis.

Kenzie mencuci tangannya dan menyalakan rokoknya.

"Mati cepet lo. Ngerokok mulu," sindir Meiza.

"Hehe sedih ya kalo gue mati?" gombal Kenzie. Meiza mencibir gombalan sahabatnya

"Lo sama Clara gimana bro?" tanya Valdo mengubah topik.

"Yah gitu-gitu aja. 2 minggu lagi gue sama dia kemungkinan Haloween-an bareng. Sekarang chat-an sih."

KenzieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang