53. Don't be Childish

5.2K 391 23
                                        

Tubuh dibaringkan di atas ranjang hotel. Rasa lelah masih sangat terasa. Ingin sekali menutup mata untuk beristirahat. Tapi sebuah teguran membuyarkan hal itu.

"Sana unnie, mandilah dulu"

Sana menurut tanpa bantahan. Dia bangun dari atas ranjang. Kaki melangkah ke arah sang penegur yang tidak lain adalah sang kekasih.

Tanpa peringatatan Sana langsung memeluk gadisnya itu dari belakang dari pada memilih masuk kekamar mandi.

"eoh?" Dahyun terkejut. Hampir saja Handphone di tangannya terjatuh.

"aku merindukanmu" lirihan Sana terdengar hingga menghentikan Dahyun yang baru saja akan memarahi kekasihnya itu.

"merindukanku? Kita selalu bertemu unnie, kenapa berpikiran begitu, hm?" tanya Dahyun heran sembari mengelus tangan Sana yang melingkar sempurna di pinggangnya.

"Aku merasa kita semakin jauh saja. Di konser pun kita tidak melakukan skinship apapun. Apalagi konser pertama kemarin kita bukanlah roomate" ujar Sana lesu

Dahyun tersenyum lalu memutar tubuhnya menghadap sang kekasih. Tangannya terangkat melingkar di leher Sana.

"apa kemarin tidurmu tidak nyenyak, unnie?"

"kau menyebalkan. Kau baru menanyakan itu setelah malam kembali datang. Kau benar-benar tidak memperhatikanku" kesal Sana

"aigoo.." Dahyun mengelus pipi sang unnie berlahan
"maafkan aku sayang, aku tidak bermaksud seperti itu, hanya saja latihan kita untuk konser kedua kita tadi benar-benar mengambil segala atensiku" sambung Dahyun

Sana mempoutkan bibirnya kesal yang malah mengundang Dahyun mengecup bibir tipis merah itu.

"Yakk!" kaget Sana

"unnie menggemaskan" balas Dahyun dengan senyumannya

"babo!"

Dahyun terkekeh lalu menarik sang unnie hingga mereka kembali berpelukan.

"malam ini aku milikmu" bisik Dahyun membuat Sana tersenyum senang.

Beberapa detik kemudian pelukan terlepas. Sana segera menarik Dahyun ke arah kamar mandi.

"kajja~"

"ani" Dahyun menolak tarikan itu
"Unnie duluan mandi. Setelah itu baru aku" sambungnya

"No. Kita mandi berdua" tolak Sana

"eoh?"

"yakk..Kau bilang kau milikku malam ini"

Dahyun terdiam. Hingga sedetik kemudian paham dengan maksud sang kekasih
"aigoo. Unnie begitu byun. Bukan itu maksudku"

Sana mempoutkan bibirnya lagi karena kesal
"kau melanggar janjimu. Kau tidak menginginkanku?"

"aniya sayang, bukan itu. Hanya saja ini sudah tengah malam. Kita harus istirahat"

"arrasso"kesal Sana yang langsung masuk kamar mandi dengan bantingan pintu keras.

Dahyun menghela napasnya.

Tidak memakan waktu lama, Sana keluar dari kamar mandi dengan senyap. Dia masih kesal. Hal itu membuat Dahyun juga masuk ke kamar mandi dengan diam tanpa menegur kekasihnya itu.

Sana menggerutur sembari memakai bajunya.
"Dahyun babo!"

Beberapa menit terlewati, Dahyun akhirnya terlihat keluar dari kamar mandi. Ujung mata menangkap sosok sang kekasih yang telah membaringkan tubuhnya di atas ranjang sembari memainkan handphone.

About us? ✔Where stories live. Discover now