Aku merebahkan tubuhku di atas ranjang setelah mandi. Schedule hari ini entah kenapa begitu melelahkan. Padahal hanya menghadiri MCountDown untuk promosi lagu baru kami.
Aku meraih handphoneku, sedikit bermain dengan benda persegi panjang itu.
"membosankan" ujarku akhirnya.
"kenapa denganmu?" tegur Nayeon unnie yang baru saja masuk ke kamar.
Ku lirik wajah cantik unnieku itu. "aku hanya bosan!" jawabku
"pergi saja ke kamarnya Dahyun. Mungkin dia bisa menghilangkan kebosananmu" saran Nayeon unnie.
Aku tersenyum senang sembari bangun dari atas ranjang. "aku akan ke kamarnya sekarang" ujarku
"yaa pergilah. Kalau perlu tidak usah balik ke kamar ini lagi"
Aku merengek kesal. "yahh unnie~!!"
Nayeon unnie tertawa. Dia selalu berhasil menggodaku. "aku hanya bercanda. Pergilah"
Aku tersenyum lalu akhirnya keluar dari kamar.
Mataku tanpa sengaja menangkap sosok Mina dan Chaeyoung yang tengah menonton sembari duduk di lantai. Dengan Chaeyoung yang duduk di belakang Mina yang berada di antara pahanya.
Senyumanku kian mengembang. Aku bahagia melihat tawa Mina jika bersama Chaeyoung seperti ini. Kaki ku melangkah ke arah mereka.
"Mina?" panggilku
"oh? Wae unnie?"
Cup~ Aku mengecup pipinya hingga membuatnya cukup terkejut begitu juga Chaeyoung.
Aku terkekeh. "karena aku mencintai Mina. Wae?" godaku
"Andwae. Mina unnie hanya milikku!" posesif Chaeyoung
Tawaku sedikit membesar. Menggoda maknae kedua kami ini begitu mengasyikan.
"arra. Mina hanya milikmu" ujarku
"lalu kenap-"
"sudahlah sayang, Sana unnie hanya mencintaiku sebagai adik. Bukan lebih. Benarkan unnie?"
Aku mengangguk. "dengar itu. Dasar posesif!" ujarku pada Chaeyoung.
Chaeyoung mendengus kesal membuatku mencubit pipinya itu gemas. "mian sudah menggodamu. Lanjutkanlah tontonan kalian" ujarku lalu menjauh dari mereka dan menuju pintu kamar maknae line.
Ceklek.. Pintu terbuka sebelum tanganku menyentuh pintu.
"Tzuyu-a?" kagetku melihat sosok maknae kami itu.
"oh Sana unnie? Wae?"
"aniya. Apa Dahyun ada di dalam?" tanyaku balik
Dia mengangguk "masuklah unnie"
"kau mau kemana?" Pertanyaanku menghentikan langkahnya.
"membantu Jihyo unnie di dapur" jawab Tzuyu
Aku mengangguk mengerti lalu akhirnya memasuki kamar mereka itu.
Mataku menangkap tubuh kekasihku yang sedang berbaring membelakangiku. Ia terlihat begitu serius dengan handphonenya dan tidak sadar akan kehadiranku.
Berlahan aku berjalan ke ranjangnya. Tidur di sampingnya dan memeluk tubuhnya erat. Kurasakan dia tersentak kaget. Dia bahkan tiba-tiba menyimpan handphonenya.
"ini aku sayang" ujarku sembari menenggelamkan wajahku di tengkuk miliknya. Berusaha tidak menghiraukan apa yang dia sembunyikan. "sedang apa?" tanyaku
"oh?" dia memutar tubuhnya menghadapku. Membalas pelukanku sama eratnya. "aku tidak melakukan apa-apa" sambungnya
Aku mengangguk.Membiarkan dia mencari kenyamanan di dadaku.
Tanganku tidak sengaja menyentuh handphonenya saat menyelipkan tanganku untuk menjadi bantalnya.
Aku mengambilnya. Aku tersenyum ketika melihat sebuah foto di layar handphonenya itu di balik punggungnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"sayang?" panggilku sembari mengembalikan handphone itu ke tempatnya.
"hm?" jawabnya tanpa menatapku.
"ingin membicarakan sesuatu denganku?"
"ani" dia masih kukuh menyembunyikan wajah cantiknya itu di dadaku.
"jinjja?"
Kepalanya akhirnya mendongak menatapku. Dia menghela napasnya pelan. "mian" ujarnya
"kenapa minta maaf?"
"aku tidak bermaksud menyembunyikannya. Hanya saja, aku tidak ingin membahasnya. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak menjadi orang pencemburu"
Aku tersenyum mendengar ucapannya. Ku kecup puncak kepalanya."aku mencintaimu"
"arra. Karena itu aku tidak bersikap seperti kemarin lagi. Itu akan membuat aku seolah tidak mempercayai cintamu" ujarnya lagi sembari mengelus pipiku begitu lembut.
Senyumku kian mengembang. Ku tarik kembali tubuhnya yang sejenak memberi jarak dari ku. Ku peluk tubuhnya itu begitu erat.
"aku sangat mencintaimu, unnie. Sangat mencintaimu" ucapnya.
"aku juga sayang. Aku sangat mencintaimu"
Sana pov end
.
Dahyun pov
Ku regangkan otot-ototku sejenak setelah mengganti pakaianku.
"ada apa?" suara lembut itu menggelitik telingaku dari belakang. Pelukan hangat juga tersalurkan. Aku tersenyum dengan sendirinya.
"aku hanya sedikit lelah" jawabku sembari mengelus tangannya yang melingkar erat di perutku.
"semangatlah. Kita akan menghadiri fansign yang kedua hari ini"
Aku mengangguk sembari memutar tubuhku. Tanganku terangkat melingkar di lehernya. "aku butuh pelukanmu lagi" ujarku membuatnya terkekeh.
Tanpa ucapan balasan. Dia kembali memelukku.Ku sembunyikan wajahku di lekuk lehernya. Mencari kenyamanan yang bisa kudapatkan.
"Eonnie wangi" Tuturku
Dia kembali terkekeh. "kau sedikit aneh hari ini" ujarnya
"aku hanya ingin membuat momentku bersamamu sekarang. Karena kutahu unnie mungkin akan melakukan banyak skinship dengan member lain saat fansign berlangsung" jujurku
"aigoo.." pelukannya kian mengerat. "kalau begitu aku akan membuat moment kita berdua saat fansign nanti" sambungnya.
"tidak perlu unnie. Cukup bersenang-senang saja hari ini dengan yang lain. Aku tidak akan cemburu. Aku janji"
Ku rasakan dia melepas pelukan kami. Matanya menatap lekat diriku.
"aku hanya mencintaimu"
"arra"
"hey kalian berdua. Fansign akan segera di mulai" teriak Nayeon unnie menyadarkan kami