Sana semakin mengeratkan pelukannya membuat Nayeon semakin dibuat bingung.
"Ada apa?" Nayeon bertanya seraya bergerak berganti posisi tidur yang semula terlentang menjadi berhadapan dengan Sana. Salah satu tangannya terlihat menopang kepala. Dan satu tangan lagi mengelus lembut punggung si gadis Jepang yang masih memeluk.
"ada apa hm?" Nayeon bertanya lagi.
Sedangkan yang ditanya bergerak kecil. Lalu mendongak menatap karena posisi. "aku kesal dengan diriku sendiri unnie" jawab Sana
"kenapa? Apa ada masalah?"
Sana mengangguk lalu menceritakan kejadian yang dialaminya bersama Dahyun siang tadi.
"Anak itu..kurasa dia terlalu menggodamu. Aku akan menegurnya esok"
"Huh? Aniya" Sana menolak seraya kembali memeluk Nayeon. "Kurasa dia seperti itu karena jengah akan sikapku"
"Kalau seperti itu kau harus merubah sikapmu. Dahyun pasti merasa jika kau menjauhinya karena kau tak menyukainya"
"Aku menyukainya"
"Iya. Aku tau" Nayeon mengelus kepala Sana. "Tapi dengan menjauhinya dan tak melakukan kontak fisik dengan nya terlihat berlebihan"
"Aku akan mencoba merubahnya eonnie"
.
Member Twice terlihat di bandara. Hari ini mereka akan berangkat ke Jepang untuk menghadiri jadwal lainnya.
Lelah sudah pasti. Bayangkan saja. Semalam mereka pulang subuh. Hanya diberi waktu istirahat selama 3 jam saja lalu harus kembali bangun dan segera menuju bandara.
Tapi begitulah nasib para idol. Mereka harus bersikap profesional. Selalu tersenyum pada fans adalah keharusan. Lelah bukanlah alasan untuk tidak tersenyum ramah.
.Semua telah tiba di hotel. Mereka kini diam di lobi menunggu arahan sang leader yang di beri kepercayaan oleh manager soal pembagian kamar.
"hari ini pembagiannya bukan sepenuhnya dariku. Sebenarnya manager sudah membagi siapa-siapa saja yang sekamar" ujar Jihyo mengambil atensi. "Dan seseorang dari kita akan punya kamar sendiri selama disini"
"Huh? Jinjja?"
Jihyo mengangguk. "Ne. Dan itu adalah eonnie" Jihyo menyerahkan kunci pada Momo yang berdiri disampingnya.
"yes. Akhirnya" seru Momo bahagia
Semua berseru tidak terima. Pasalnya mereka juga ingin tidur di kamar seorang diri. Sekali-kali lah tidak apa.
"kau tega padaku Mo" ujar Jeongyeon
"maaf ya sayang. Selama di Jepang aku harus pisah ranjang darimu" balas Momo membuat mereka disitu tertawa.
"Jja~ selanjutnya Jeongyeon unnie dan Nayeon unnie, Mina dan Chaeyoung, aku dan Tzuyu dan terakhir Sana unnie dan Dahyun"
"APA?" Dahyun dan Sana berteriak spontan secara bersamaan. Sadar meneriaki hal yang sama membuat kedua orang itu pun saling tatap.
"ada apa?" Jihyo kini terlihat bingung
"A-aniya unnie. Tidak ada apa-apa" Jawab Dahyun
Jihyo mengangguk lalu memberikan kunci pada masing-masing member. "istirahatlah dengan baik. Dua jam setelah ini kita akan melakukan rehearsel. Jadi isi tenaga kalian. Paham?"
"Ne!" Semua menjawab paham dan para member mulai terlihat berpisah demi ke kamar masing masing.
Tapi Sana masih berdiri terpaku di tempatnya. Dia sibuk menatap kunci kamar di tangannya tidak percaya. Kenapa dia harus sekamar dengan Dahyun? Dia bisa terkena serangan jantung jika berduaan bersama gadis itu.
"Eonnie, kenapa diam disitu?" Suara Dahyun melunturkan lamunan. "Ayo" Bahkan gadis Kim itu sudah menarik Sana.
Langkahpun terhenti kala tiba di tempat tujuan. Dahyun menatap Sana yang lagi-lagi diam membeku. "unnie?" tegurnya
"H-huh? Ke-kenapa?"
"kunci kamar. Kita harus istirahat secepatnya saat ini"
Sana yang sadar segera memberikannya pada Dahyun. Dahyun membuka pintu kamar hotel. Dan penampakkan didalam lebih mengejutkan Sana.
Single bed? Really?
Dahyun menarik kopernya dan juga milik Sana masuk. Di letakkan di pinggir ranjang sedangkan dia sudah melompat kegirangan ke atas ranjang.
Sana menelan saliva susah, kakinya lalu dibawa masuk berlahan. Pintu tidak lupa untuk di tutup kembali. Berlahan melepas jeket yang digunakannya. Sebenarnya dia juga ingin melempar tubuhnya ke atas ranjang. Tapi, ada Dahyun disitu.
"Sana unnie. Kemarilah. Eonnie juga harus istirahat" Dahyun menepuk tempat kosong disampingnya.
"uh?"
"kemarilah unnie. Aku tidak ingin eonnie pingsan akibat kelelahan" ujar Dahyun lagi
Sana mengangguk. Dia berjalan ke arah ranjang dan mulai merebahkan tubuhnya disamping Dahyun yang sudah duluan memejamkan matanya. Jantung semakin terpompa begitu cepat. Ini benar-benar buruk untuk kesehatan.
Sanapun segera memilih memunggungi Dahyun. Mencoba membayangkan jika dia hanya sendirian di kamar ini dan mulai memejamkan mata.
Pluk..
Tiba tiba Sebuah pelukan Sana rasakan. Tangan yang semakin erat itu menarik tubuhnya ke belakang. Hembusan nafas hangat menerpa bagian tengkuk."apa aku menakutkan untukmu unnie?" Lirihan
Dahyun membentur indera pendengaran. Tapi Sana diam tak menjawab. "aku tidak tahu apa yang membuat eonnie takut melakukan skinship padaku. Apa eonnie tau jika aku sangatlah iri jika melihat eonnie melakukan kontak fisik dengan member lain? Aku benar serasa tak dianggap" Dahyun berbicara panjang lebar. Mengeluarkan uneg unegnya.Dahyun memutar tubuh Sana untuk menghadapnya. Menarik unnienya itu lagi agar semakin dekat dengannya. Tidak perduli dengan keterkejutan Sana.
Hembusan nafas sama-sama dirasakan menerpa wajah masing-masing. Jarak kedua wajah yang begitu dekat membuat dekupan jantung keduanya tidak normal.
"tolong jangan bersikap seperti ini padaku. Aku juga ingin perhatianmu" ujar Dahyun
"Da-Dahyun" Sana terlihat semakin gugup. Tangan terangkat memegang pundak Dahyun. Berusaha membuat jarak diantara mereka. Tapi Dahyun tidak membiarkannya. Si gadis Kim itu malah semakin menariknya mendekat hingga kedua ujung hidung mancung mereka bersentuhan.
Deg...deg..deg....
Jantung semakin berpompa dengan cepat."sudah 3 tahun lebih kita bersama eonnie. Dari Semenjak kita menjadi trainee. Tapi eonnie selalu menjaga jarak denganku. Aku hanya ingin dekat denganmu. Menjadi sahabat yang baik." ujar Dahyun
Sana tiba-tiba termenung. "sahabat yaa?" batinnya. Tertolak sebelum mengatakan hal jujur itu rasanya sangat sakit. Sanapun menghela napasnya. "Mian. Aku tak tau jika kau merasa Seperti itu. Aku akan merubah sikap ku dimulai saat ini"
Dahyun tersenyum senang. Reflek Ia memeluk Sana dengan erat sembari mencari kenyamanan di dada sang unnie. "terima kasih unnie" Ucapnya
Sana juga ikutan tersenyum. Dielusnya kepala Dahyun lembut. "aku akan menjadi sahabat yang baik juga untukmu" ujar Sana yang pastinya terselip kesedihan didalamnya
_Tbc_
I like this 🔥🔥
