Jeongyeon pov
Aku menghela napas pelan karena ulah Dahyun. Gadis itu benar-benar berlebihan.
Bagaimana mungkin dia mengajak Sana bermain hingga gadis itu terlihat benar-benar sangat kelelahan seperti itu."kenapa kau terlihat kesal?" tanya Nayeon yang memang duduk disampingku.
Saat ini, aku, Nayeon, Sana dan juga Dahyun memang semobil menuju bandara untuk kembali ke Korea.
Aku menghela napas lagi.
"Jeongyeon unnie? Unnie masih marah padaku? Mianhae" terdengar suara Dahyun
"sudahlah Jeong. Aku baik-baik saja. Lagipula aku yang memulainya hingga berakhir seperti ini" sambung Sana. Gadis itu terlihat ingin melindungi kekasihnya.
"Mwo? Yakk apa kalian tidak malu mengatakan hal privasi kalian seperti itu pada kami?" tanyaku heran
"ani. Kita kan keluarga unnie" jawab Dahyun lagi
Hah~
Pasangan itu sama saja.
Dasar.."sayang sudahlah" kurasakan usapan lembut Nayeon di atas tanganku.
Setidaknya dia tau bagaimana membuatku tenang.Aku memang sedikit berlebihan.
Aku hanya khawatir saja pada memberku jika sudah seperti itu."Jeong~" Nayeon unnie kembali menyadarkanku. Bahkan dia melingkarkan tangannya di lenganku. Kepalanya juga bersandar di pundakku.
"kau lelah?" tanyaku khawatir
Dia mengangguk.
Aku begitu bodoh. Aku malah menghawatirkan memberku yang lain dari pada kekasihku sendiri.Aku lupa kalau jadwalnya kemarin agak padat dari padaku.
Tanganku terangkat mengelus pipinya.
"pejamkan matamu unnie. Akan kubangunkan saat kita tiba di bandara" perintahku yang di balas anggukan darinyaMobil terus berjalan dalam keheningan. Aku memilih memainkan handphoneku untuk membunuh kebosanan hingga tanpa sadar kami tiba di lokasi.
"sayang? kita sudah sampai" ujarku membangunkan Nayeon unnie.
Tidak susah membangunkan gadisku itu, dia sudah terlihat membuka matanya.
"kepalaku sakit" ujarnya
"tiba-tiba? Wae?" aku panik lagi
"tenanglah sayang. Mungkin karena aku dibangunkan tiba-tiba" ujarnya seraya memperbaiki riasan wajahnya.
Aku menghela napas lega.
"bangunkan member kalian" terdegar suara menager oppa saat melihat ke arah kami
"eoh?" aku terkejut ketika melihat pasangan yang duduk di belakangku. Ternyata mereka berdua tertidur begitu nyenyak.
"Dahyunie? Kita sudah sampai" aku membangunkannya.
Dan sungguh moment yang langkah. Gadis itu terbangun hanya dengan sekali sentuhanku. Padahal dia member yang paling sulit dibangunkan.
"eoh?"
"bangunkan kekasihmu" perintahku
"ne unnie" jawabnya masih setengah sadar. Dia begitu menggemaskan.
Aku tersenyum lalu kembali menatap kekasihku.
"jeketmu unnie" ucapku karena dia akan turun dari mobil tanpa memakai jeketnya yang tadi dia lepaskan."aku tidak butuh. Kan ada kau yang akan menghangatkanku" godanya
"jangan menggodaku. Dan pakai jeketmu"
