Sana terbangun dari tidurnya ketika jam menunjukkan pukul 19.00 malam. Matanya mengerjap berlahan dan akhirnya terbuka sempurna.
Hembusan napas di leher mengambil atensinya. Senyum terpatri tatkala melihat gadis yang dicintainya sedang tertidur dengan nyenyaknya sambil memeluk erat pinggangnya.
Tunggu dulu...
Sejak kapan mereka berganti posisi seperti ini?"nghh.." gerakan kecil membuyarkan lamunan Sana.
Terasa pelukan yang semakin erat. Senyum kembali tercipa ketika Dahyun kembali mencari kenyamanan didadanya.
Beberapa detik kemudian Sana sedikit meloggarkan jarak mereka tanpa berusaha melepas pelukan Dahyun apalagi membangunkannya.
Tangan kanan menopang kepala sembari mata menatap lekat sang pujaan hati. Tangan kiri terangkat mengelus lembut wajah Dahyun.
"Dia cantik yaa..."
Sebuah suara mengagetkan Sana. Kepala mencari asal suara dan terlihatlah sosok Nayeon dan Mina yang menatapnya dari ranjang mereka masing-masing.
Astaga...
Wajah merona akibat menahan malu. Kenapa dia baru sadar kalau ternyata ini bukan hanya kamarnya sendiri?
"dari kapan kalian disini?" tanya Sana pelan.
"dari tadi. Kami melihatmu melakukan semuanya" jawab Nayeon sembari sesekali menatap Sana dari benda persegi panjang di tangannya.
"seharusnya unnie tidak bersuara. Biarkan Sana unnie menikmati moment langkahnya tadi" terdengar suara Mina
Ayolah..
sejak kapan member terkalem seperti Mina menggodanya seperti itu?Nayeon bangun terduduk diranjangnya. "ah kau benar. Seharusnya aku tidak melakukan hal itu tadi" sambung Nayeon
"ayolah guys. Berhenti menggodaku. Bagaimana kalau Jihyo tiba-tiba masuk? Lebih parahnya, bagaimana jika Dahyun mendengar kalian?"
Mina dan Nayeon malah terkekeh kecil. "bukannya itu bagus kalau Dahyun mendengarnya? Jadi kau tidak perlu menyembunyikan perasaanmu" balas Nayeon.
Sana menghela napasnya. Mata kembali menatap Dahyun.
"mian. Kami hanya bercanda" ujar Nayeon yang kini sudah berdiri di samping ranjangnya.
"bangunkan dia. Lalu bersihkan diri, dan kita bisa makan malam bersama setelah beberapa hari terakhir berpisah" sambungnyaSana mengangguk. "nde unnie"
Nayeon tersenyum lalu keluar dari kamar setelah mengelus kepala Sana.
"maaf unnie, aku tadi juga cuma bercanda. Ah satu lagi, koper unnie sudah diantar bersamaan dengan datangnya Tzuyu sore tadi" ujar Mina
Sana menatap Mina sebentar. "nde Mina tidak apa-apa. Dan terima kasih atas informasinya"
Mina membalas senyuman yang diberikan Sana lalu keluar dari kamar itu juga.
Atensi kini kembali kepada Dahyun. Elusan lembut masih diberikannya.
"Dahyun? Waktunya bangun.." ujar Sana
"......"
"hey Kim. Waktunya bangun..." ujar Sana lagi karena tidak mendapat respon dari Dahyun
"eomman 5 menit lagi" akhirnya terdengar suara Dahyun seiring tergantinya posisinya memunggungi Sana
Sana sedikit terkekeh. Dia lalu bangun terduduk. "ani Dahyun. Aku eonniemu. Bukan eomma mu. Kajja bangun" Sana menarik lengan Dahyun untuk bangun.
"Huh? Sana eonnie?" Mata Dahyun terbuka sebentar. Menatap Sana lalu kembali memejamkan matanya. Pelukan tambah Ia eratkan. "Kita kan punya jadwal jam 09.00 unnie. Ini masih jam 07.00 pagi mungkin" ucapnya.
