Saida ver.
Tawa kecil sedikit mengganggu indera pendengaran.
"unnie-dul aku ingin tidur" suara Chaeyoung menghentikan tawa Sana dan Dahyun
"oh? Mian Chaeng. Kalau begitu tidurlah" ujar Dahyun
"kalian juga tidur unnie. Apa kalian tidak lelah?"
"ani" jawab Sana dan Dahyun bersamaan
"hah~ kalian pasangan yang serasi" ujar Chaeyoung lalu mencoba memejamkan matanya. Memberi pasangan itu izin untuk tidur dalam kamar yang sama dengannya membuat Chaeyoung sedikt menyesal.
'katakanlah apa salahku sebenarnya? Aku tidak mau berpisah denganmu!'
Suara samar-samar itu mengambil atensi Chaeyoung, Dahyun dan juga Sana.
"unnie?"
"stt...."
'aku juga tidak ingin seperti ini. Tapi semuanya harus berakhir saat ini juga. Berbahagialah dengan-Nya!'
"itu suara Tzuyu dan Jihyo unnie" ujar Dahyun
"apa mereka bertengkar unnie?" tanya Chaeyoung
"kurasa begitu. Sudahlah. Kita tidak perlu ikut campur" ucap Sana
Cekrek..
Pintu kamar yang terbuka membuat mereka segera memejamkan mata dengan reflek.Suara helaan napas kasar Tzuyu terdengar begitu jelas.
'Yakk Jihyo! Sadarlah!'
Teriakan Momo reflek mengambil segala atensi mereka termasuk si gadis Taiwan.Dengan cepat mereka semua keluar dari kamar.
"wae? Wae?" Dahyun begitu heboh
Saat pintu unnie line terbuka. Semuanya panik bukan main.
"Jihyo unnie?"
"Jihyo?"
"ada apa ini?"
"Yak! Telphone manager oppa sekarang!"
.
.
Dahyun povKu lirik leaderku yang terlihat pucat. Setelah dia pingsan semalam, tubuhnya benar-benar terlihat begitu lelah. Apalagi sebentar lagi kami akan berangkat ke vietnam untuk menghadiri acara ASIA ARTIST AWARDS.
"gwencana leader?" tanyaku saat dia terlihat duduk sendirian di meja makan
"ne. Aku baik-baik saja"
"unnie tidak terlihat baik-baik" ujarku lagi
"Tenanglah dubu. Aku baik-baik saja. Dan tolong panggilkan semua member. Katakan untuk segera turun karena manager sudah menunggu"
"baiklah unnie. Akan kulakukan"
Aku berjalan meninggalkannya. Menuju kamar unnie line terlebih dahulu. Baru saja tanganku terangkat akan membuka pintu kamar, pintu itu terlebih dahulu terbuka dari dalam.
Sosok kekasihku terlihat.
"mencariku sayang?" tanyanya
"aniya" jawabku
"mwoya?" dia merengek
Aku terkekeh
"leader menyuruhku memanggil semua member untuk turun ke bawah. Kita akan segera berangkat ke bandara" jelaskuSana unnie terlihat mengangguk
"biar kupanggilkan unnie yang lain. Kau panggil roomatemu""ne" kuturuti ucapannya. Aku berjalan ke arah kamarku. Nampak Tzuyu terduduk tidak bersemangat diatas ranjangnya.
Tanpa sengaja arah pandangku tertuju pada Chaeyoung. Kami saling bertatapan. Mengirim telepati.
"Tzuyu-a?" aku tersenyum senang, Chaeyoung mengerti maksud tatapanku.
