Hari baru menjelang. Dorm Twice nampak sepi. Para penghuninya terlihat tak berada didalam. Mereka terlihat berada di Koridor bangunan yang mereka jadikan dorm itu. Baru saja keluar seraya menarik koper masing masing. Hari ini, Twice memang berencana akan ke hawaii untuk proses syuting.
Sana yang berjalan paling belakang sedikit berlari untuk menyamai langkah dengan Dahyun yang berada didepan mata. "Dahyuna?" Tegurnya mengambil atensi sang pemilik nama.
"Eoh? ada apa unnie?"
Sana menatap Dahyun lalu koper gadis itu bergantian. "kau membawa semua barang-barang yang kau perlukan kan? Tidak ada yang tertinggal?" Sana terlihat khawatir yang malah mengundang Dahyun untuk tertawa.
"mwoya unnie? Aku bukan anak kecil"
"aku hanya khawatir saja" Protes Sana. "Seharusnya kau memanggilku untuk membantumu mengepak barang-barangmu" Lanjutnya.
Si gadis Kim tersenyum. Segera Ia meraih jemari Sana yang terlihat free. Lalu menautkan jari jemari mereka dengan erat. "hal itu akan membuat unnie di goda habis-habissan. Mereka kan belum tahu soal hubungan kita. Mereka pasti juga akan sangat heran jika unnie yang semula tidak ingin berada disekitarku tiba-tiba menjadi seperhatian itu " Bisik Dahyun
"ralat ucapanmu barusan. Aku bukannya tidak ingin berada disekitarmu. Tapi aku tidak tahan dengan detakan jantungku yang menggila saat di sampingmu" Balas Sana
"apa hal itu masih unnie rasakan?"
"Eoh? Hm~" Sana menolehkan wajahnya kearah lain setelah mengangguk.
Dahyun tersenyum kecil. "hah~ pacarku sangat menggemaskan" Puji Dahyun seraya mengecup punggung tangan milik Sana. Membuat Sana kian malu dibuatnya.
"Dahyun! Jangan menggodak-"
"Sungguh menarik" Suatu suara terdengar memotong ucapan sekaligus mengambil atensi. Tautan tangan refleks terlepas. Langkah kaki juga terhenti demi menengok sang pemilik suara yang berasal dari belakang.
"Jihyo-a?" Seru Sana kaget ketika mendapati sosok leadernya itu. Yang tengah menatap mereka dengan tatapan yang sulit di jelaskan.
"Se-Sejak kapan kau dibelakang kami berdua?"
"Um..sejak dari tadi" Jihyo menjawab.
"Itu..bukannya unnie sudah duluan ke mobil bersama Tzuyu?" tanya Dahyun kemudian.
"memang" Jihyo terlihat mengangguk. "Tapi aku kembali ke dorm untuk mengambil barangku yang tertinggal di kamar. Aku bahkan tadi melewati kalian. Kalian tidak sadar?"
Sana dan Dahyun kompak menggelengkan kepala.
Jihyo menghela napasnya pelan lalu kembali berjalan. "kurasa kalian harus menjelaskan sesuatu kepada kami nanti" ujarnya setelah tubuhnya tepat berada di samping Dahyun.
"menjelaskan apa?" tanya Sana
"tentu saja soal hub-"
"Yak kalian bertiga. Mau di tinggal? Cepat masuk mobil!" teriakan Nayeon memotong ucapan Jihyo
"kita bicarakan saat di Hawaii nanti" ujar Jihyo
.Sana melepas maskernya saat pesawat telah lepas landas. Lalu sengan manjanya dia mulai membaringkan kepalanya di bahu gadis disampingnya.
"lelah?"
Sana menggeleng. "aku hanya mau melakukan ini padamu"
Kekehan kecil masuk ke indera pendengaran. "aku tidak akan heran kalau unnie yang melakukannya"
"Kim?"
"hm?"
"kau terlihat sangat gembira hari ini" ujar Sana
