Chaeyoung pov
Aku terbangun cukup cepat hari ini meskipun tidak ada schedule untuk grupku.
Senyumku bahkan mengembang tanpa sadar. Aku terlalu bahagia hari ini.
Ku edarkan pandanganku. Roomateku masih tertidur pulas. Aku lalu turun berlahan dari ranjangku. Menuju kamar mandi dan langsung membersihkan diri.
Tidak memakan waktu lama aku melakukan semua itu.
Mungkin hanya 10 menit.Berlahan aku keluar kamar. Kulihat sosok salah satu memberku sedang asik menonton.
"Nayeon unnie?"
"oh? Kau sudah bangun?"
Aku mengangguk
"tumben unnie bangun sepagi ini?" tanyaku balik"ah..aku hanya tidak bisa tidur saja" jawabnya
"apa unnie tidak tidur semalaman?"
Kulihat kepala member tertuaku itu mengangguk membenarkan membuatku terkejut.
Aku lalu duduk disampingnya
"apa yang unnie pikirkan sampai tidak tidur?""molla. Terlalu banyak masalah yang kupikikan sampai tidak tau berapa banyak masalah itu"
Aku menghela napas lalu membawa kepalanya bersandar di pundakku.
"cobalah menutup matamu unnie" ujarkuKu dengar helaan napas kecilnya
"aku tidak bisa" dia menarik kepalanya dari pundakku lalu menatapku."kau makanlah. Aku tadi sudah memasak untuk membunuh waktu" sambungnya
Aku mengangguk dan menuruti perkataannya. Langkahku menuju ke arah dapur hingga tiba-tiba ku urungkan itu. Aku memilih berjalan ke arah suatu ruangan dan membuka pintunya berlahan.
Sosok kedua pemilik ruangan masih tertidur hingga aku berinisiatif membangunkan salah seorang dari mereka.
"Jeongyeon unnie?" kubangunkan Ia berlahan
"ngh?"
"bangun unnie.."
"oh wae?"
"Nayeon unnie..."
"wae? wae?" akhirnya dia terbangun 100% setelah kusebut nama kekasihnya itu.
"Nayeon unnie tidak tidur semalaman. Cobalah bujuk dia supaya bisa memejamkan matanya"
Kalian tau apa respon yang diberikan Jeongyeon unnie?
Dia langsung melompat dari atas ranjang dan keluar kamarnya dengan tergesa-gesa tentu saja. Dia pasti sangat khawatir.Aku tersenyum tipis.
Dengan begini aku bisa sedikit lega.Aku lalu keluar dari kamar mereka meninggalkan Momo unnie yang tidak terganggu sedikitpun dengan keributan yang barusan.
Aku baru saja akan ke dapur hingga deringan handphoneku mengambil atensiku.
Tertera nama Pinky oppa di layar handphoneku.
Hallo?
Aku mengangkatnya.........
Ne oppa. Aku sudah bersiap.
.......
Baiklah. Aku akan turun.
Pip!
Ku matikan panggilan itu sepihak.Aku lalu berjalan ke ruang menonton.
Kulihat Nayeon unnie tengah memejamkan matanya dalam pelukan Jeongyeon unnie. Sepertinya aku mengambil pilihan yang tepat.
