Special Michaeng
Enjoy ~
--------
Matahari pagi memancarkan sinarnya begitu terang. Semua orang telah melakukan segala pekerjaan mereka sedari tadi.
Tapi tidak untuk grup idol wanita yang sangat terkenal yaitu Twice.
Mereka kini tengah beristirahat dari jadwal padat mereka.Beberapa member terlihat bermalasan di depan tv. Beberapa lagi sibuk membuat sarapan. Sebagian di kamar masing-masing.
"membosankan" celetuk Nayeon mengambil atensi Sana, Dahyun dan juga Tzuyu disampingnya.
"mau mengganti saluran tv yang lain saja unnie?" tanya Tzuyu
"ani Tzuyu. Aku memang hanya merasa bosan saat ini. Menonton tv tidak bisa menghilangkan kebosananku" jawab Nayeon
"lalu apa yang ingin unnie lakukan?" tanya Sana
"molla!"
Klik..klik...
Ceklek...
Suara pintu terbuka mengambil segala atensi member yang beradadi luar kamar. Bahkan Jihyo, Jeongyeon dan juga Momo yang berada di dapur memilih keluar untuk melihat.Pasalnya, tidak ada yang mengetahui password apartement mereka selain mereka sendiri dan manager.
Sedangkan manager mereka tidak mungkin datang di hari libur seperti ini."Mina?"
"unnie?" kaget mereka. Semua mendekat ke pintu. Reflek menarik member mereka yang baru saja terlihat itu dan memeluknya erat secara bergantian."aku merindukan kalian" ujar Mina dengan senyuman di balik topinya.
"kami lebih merindukanmu" ujar Nayeon mewakili semuanya.
"bagaimana keadaanmu? Apa kau baik-baik saja? Bagaimana terapimu? Lalu siapa yang membawamu kesini?" tanya Jihyo bertubi-tubi
"unnie. Apa kau reporter? Kasihan Mina unnie di hujani pertanyaan sebanyak itu!" tegur Dahyun membuat mereka disitu tertawa
"aku sudah merasa lumayan membaik. Terapiku masih berjalan. Dan yang membawaku kesini tadi eommaku!" ujar Mina
"eomma mu?"
"nee. Eomma juga tidak sempat menyapa kalian karena harus pergi berkonsultasi dengan dokter yang akan mengobatiku selama disini" jawab Mina
"memangnya eommamu sudah lancar berbahasa Korea?" tanya Jeongyeon
"ani" Mina menggeleng
"eomma di temani calon ibu mertuaku"
Sambungnya sekalian mencoba menggoda membernya."eh?"
Mina terkekeh
Brakk..
Suara pintu kamar yang terturup keras mengambil segala atensi mereka."ah sial!" itu suara Chaeyoung. Dia keluar kamar dengan kekesalan sembari memainkan handphonenya.
"unnie dul bagaimana ini? Aku tidak bisa menghubungi Mina. Padahal aku melihat beritanya berada di Korea saat ini!" ujar Chaeyoung frustasi yang masih terlihat sibuk dengan benda persegi panjang itu.
"........."
"Unnie? Berikan aku sar-" ucapan terhenti. Mata menatap lekat ke arah depan.
Brukk..
Handphone ditangan terjatuh karena keterkejutan yang melanda."Mi..Mina unnie?" kagetnya
"hai tiger?"
"Yahhh..Chaeyoung menangis" panik Momo yang melihat tetes demi tetes air mata si gadis Son mulai keluar.
Mina juga ikutan panik. Baru saja akan berjalan ke arah sang kekasih, Chaeyoung sudah lebih dulu berlari kearahnya dan memeluk tubuhnya erat.
"aku merindukanmu" ucap Chaeyoung
Mina membalas pelukan
"aku juga sayang. Aku sangat merindukanmu"Chaeyoung melepas pelukan. Mina tersenyum hangat padanya.
"jangan menangis"ujar Mina lembut sembari menghapus jejak air mata gadisnya itu.
"ehemm" Jeongyeon berdehem karena melihat suasana romantis live didepan mata. Membuatnya tidak enak sendiri.
"Mina..kau harus istirahat. Masuklah ke kamar. Chaeyoung akan menemanimu" ujar Nayeon
Mina mengangguk
"ayo sayang" ajak Chaeyoung
.
.
Chaeyoung membantu Mina untuk berbaring."berbaring disampingku juga" pinta Mina yang langsung diikuti Chaeyoung.
"akhirnya, ranjang kosong ini kembali terisi. Aku benar-benar merindukan bidadari pemilik ranjang ini" ujar Chaeyoung membuat Mina terkekeh
"dasar sweet talker!" ucap Mina lalu memeluk tubuh Chaeyoung. Menyembunyikan wajahnya di dada gadis itu.
"aku merindukan memeluk tubuhmu seperti ini" ujar Mina
"sama sepertiku sayang. Aku merindukan semua yang ada padamu dan semua sikap dan kelakuanmu padaku. Aku bahkan merindukan aroma tubuhmu yang memabukkan ini" ujar Chaeyoung sembari menghirup aroma tubuh Mina
"sayang?"
"hmm?" Mina bergumam
"apa kau akan kembali ke grup saat ini? Karena itu kau datang ke Korea dan juga tidak mengabariku?"
Mina menghela napasnya
"maaf karena aku tidak mengabarimu. Dan untuk saat ini, aku belum bisa tampil di depan banyak orang. Bahkan dibandara tadi, rasanya aku akan berteriak dan pingsan. Aku ke Korea untuk melanjutkan terapiku disini. Ini saran dokterku yang berada di Jepang"Cup~
Chaeyoung mencium puncak kepala Mina
"aku dan yang lainnya akan selalu menunggumu sayang"Mina mendongak. Menatap wajah imut kekasihnya begitu lekat.
"maaf~"
"hey sayang. Buat apa minta maaf. Kau tidak salah disini" ujar Chaeyoung
"apa aku keluar dari grup saja? Kalian tampak baik-baik saja dengan 8 mem-"
"kau gila?!" bentakan Chaeyoung menghentikan ucapan Mina
"jangan pernah berpikir seperti itu. Twice bukanlah Twice jika hanya berdelepan! Nine or None sayang" sambungnya sembari mempererat pelukan"maafkan aku"
Chaeyoung meregangkan pelukan mereka
"ingatlah. Kami setia menunggumu kembali. Sampai kapanpun itu. Jadi jangan pernah berpikiran pendek seperti tadi"Mina mengangguk
"aku tidak akan berpikir seperti itu lagi. Maaf"Chaeyoung menghela napasnya
"aku akan maafkan, asal kau memberiku hadiah"Mina mengernyit bingung
"hadiah?"Chaeyoung tersenyum
"aku merindukan ciumanmu. Boleh aku...?""sejak kapan memangnya kau meminta izin untuk melakukan itu?"
Chaeyoung tersenyum
"kau benar sayang. Aku bukanlah Chaeyoung jika meminta izin untuk melakukannya"ujarnya yang kemudian meraup bibir penggoda gadisnya itu.Rasa manis mulai dirasakan Chaeyoung.
Astaga, kenapa bibir gadisnya ini begitu lembut dan manis seperti ini?Chaeyoung benar-benar tidak akan rela orang lain menyentuh miliknya.
"kau hanya milikku" ucapnya di sela-sela ciuman mereka
"aku memang hanya milikmu sayang" balas Mina membuat keduanya tersenyum.
Ciuman terlepas
"aku mencintaimu""aku lebih mencintaimu Son Chaeyoung"
_continue_
.
.
.
Tinggalkan jejak 👣👣Double up?
Hahaha
Bercanda... 😂😂
