What will tomorrow be like?
a: We dont seperate. We just go for a little while.
└➤ 𝓣𝓸𝓶𝓸𝓻𝓻𝓸𝔀 。✑ ─────┐
Setelah pertemuan anak bapak itu, Seunggi kembali lagi ke ruangan hanya untuk memperkenalkan Minju lagi pada keluarganya. Sedang Jihan menunggu mereka, masih di kursinya. Semua yang ada di ruangan tentu saja terkejut. Kecuali Soobin yang ha-hu-ha-hu saja seperti orang bodoh karena tidak mengerti apa pun.
Setelah pamit, Minju kembali keluar dari sana, diikuti Seunggi yang hendak mengikuti Minju ke rumah. Ini masih jam kerja untuk Seunggi bisa bertemu Changwook di rumahnya.
Ayo bicara tentang Minju sedikit. Jadi, Yoona dan Seunggi menikah tanpa restu 100% dari orang tua Seunggi. Tapi, mereka tetap bersikeras menikah. Selama setelah mereka menikah, lalu Yoona mengandung Minju, lalu Minju lahir dan berusia satu bulan, mereka sering adu mulut dengan orang tua Seunggi hingga harga diri Yoona diinjak-injak. Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk cerai.
Lama kelamaan Seunggi dan Yoona kehilangan kontak. Seunggi memutuskan untuk menikah lagi dua tahun kemudian dan pindah ke Singapure. Sedangkan Yoona menikah lagi saat Minju sudah menginjak kelas empat sekolah dasar. Itulah sebab perbedaan jauh antara umur Minju dan Eunwoo karena anak itu lahir saat Minju menginjak kelas enam. Begitu.
Minju mengantar pulang temannya terlebih dahulu sebelum kembali ke rumahnya. Tentu saja diikuti oleh Seunggi yang meminjam mobil Soobin. Seunggi terpaksa memarkirkan mobilnya di depan lorong karena jalan menuju rumah Minju tidak bisa dilalui oleh Mobil. Untung saja kontrakan gadis itu tidak jauh dari depan lorong sehingga tidak susah bagi Seunggi untuk mengikutinya. Benar sekali. Keluarga kecil Minju tinggal di salah satu kontrakan bersekat.
"Masuk, Om. Eh, Pa, maksudnya." titah Minju pada Papanya yang masih bengong di depan pagar. Padahal anaknya itu sudah memasukkan motornya sejak tadi.
"Kamu tinggal di sini?"
"Iya. Ini kontrakan punya nenek. Yang tinggal di sebelah-sebelahnya juga itu masih saudara-saudara Mama."
"Masuk, Pa. Lesehan gapapa ya? Ga punya kursi." lanjut Minju begitu mereka di pintu sambil melepaskan helmnya yang kemudian ia letakkan di dekat sofa single yang sederhana, yang penuh dengan baju yang baru saja dilipat. "Aku panggil Mama dulu."
Minju segera menuju dapur untuk memanggil ibunya yang pasti sedang membuat roti dan kue di dapur. Tidak sampai satu menit kemudian, Yoona dan Seunggi akhirnya bertatap muka.
Seunggi sontak berdiri, sedang Yoona terkejut. Setelah satu dekade lebih tidak bertemu, tidak berhubungan, hingga hampir terhapus memori tentang orang itu di benaknya, hari ini mereka kembali bertatap.
"Kamu ga takut ketauan orang tua kamu apa nemuin saya?"
"Mereka ga bakal tau. Mereka di Bandung."
"Oohh masih di Bandung." cicit wanita itu.
Tiba-tiba suasana hening. Besar keinginan Minju untuk mengundang Giant bernyanyi di rumah agar bisa menjadi sedikit berisik. Atau kalau dia memiliki uang lebih, dia akan mengundang Slank. Atau kalau dia kaya raya dia akan mengundang TXT. Loh, mengundang sepupu sendiri dong?
"Duduk dulu. Mau minum apa?"
"Eh, gausah. Aku langsung mau pergi kok. Tapi aku minta nomor rekening Minju boleh ga?"
"Minju ga punya atm."
"Kalo gitu, aku ajak buat atm boleh ga?"
Yoona menatap anaknya, seperti bertanya bagaimana. Namun Minju hanya mengedikkan bahunya.

YOU ARE READING
Tomorrow | Choi Soobin [REVISED][COMPLETED]
Fanfiction[sudah dibukukan][tersedia ready stock] "Akankah hari esok itu ada untuk kita?" *Narasi Baku *Dialog Non Baku *AU *Lokal settings *Semi lokal name *Harsh Words *Gausah serius amat