14. Exclamation

7.3K 1K 123
                                        

What will tomorrow be like?

a: Wherever you are right now, you're just taking a break

↱ ✎ ﹏﹏﹏ ೄྀ࿐

Waktu secepat ini berlalu. Dalam beberapa kedipan mata, aku sudah kembali berjumpa dengan hari senin, yang berarti hari ini tepat sudah dua minggu berlalu sejak hari pertama ujian mid semester dilakukan. Pertanda bagi rapor.

Tapi, aku tidak sesemangat itu karena tidak ada pengaruhnya untukku. Aku sudah di peringkat terakhir juga, kan? Miris sekali.

"Menurut lo peringkat satu siapa, nih?"tanya Minju padaku.

Kami sedang menunggu kehadiran bu Sooyoung. Beliau lama sekali. Apa yang sedang ia lakukan sebenarnya? Aku sudah tidak sabar melihat nilaiku yang menyedihkan. Tapi, aku seharusnya berterima kasih juga padanya, karena sudah membuat bu Choa rela memotong jam pelajarannya demi bagi rapor ini.

"Heejin lah."jawabku.

"Kalo kata gue sih Minju."

Aku hanya menatap wajahnya malas karena pernyataannya yang tidak masuk akal itu.

"Sadar diri, bangsat."sahutku sembari menoyor pelan kepalanya, yang dihadiahi kekehan darinya.

Di tengah pembicaraan kami, Soobin baru saja memasuki kelas, entah dari mana. Ia menenteng dua kotak susu almond, seperti biasa. Saat melewati meja Minju, ia berhenti, meletakkan salah satu susunya di atas meja Minju lalu ia sentil sedikit agar minuman itu bergeser ke mejaku.

Kreatif.

Kemudian ia melanjutkan jalannya menuju bangkunya sendiri.

"Makasih!"seruku sembari mulai meminumnya.

"Gaya lo berdua udah kaya pacaran aja."

"Ga tau juga gue. Ga ngerti."

"Dia belum pernah nembak sama sekali emangnya?" Minju mengecilkan volume suaranya. Karena, bisa jadi bahaya kalau didengar orang lain, terutama Nancy.

"Ga. Ga pernah."

"Kayanya dia ga serius. Tinggalin aja lah, Han. Mending lo sama Bambang."

"Bambang siapa lagi, anjir.."

Minju menunjuk Beomgyu yang sedang menggunakan earphone dengan lirikan matanya.

"Jangan nyanyi."

"Jangan nyanyi."

"Jangan nyanyi."

"LIRIKAN MATAMU MENARIK HATI OH SENYUMANMU MANIS SEKALI."

"Kenapa dia?"

"Dia suka sama lo, anjir."

Aku terkekeh dengan seringai. Hampir saja susu yang sedang aku minum ini tersembur ke wajah Minju.

"Engga."

"Ga percaya lo, ah. Sampe lo tiba-tiba ditinggalin Suyono, jangan nangis-nangis ke gue ya."

"Elo juga. Kalo lo tiba-tiba ditinggalin Sapri, jangan nangis-nangis ke gue ya."

"Gue udah taken kali."

"HAH?" Aku teperanjat, menganga lebar sekali karena sungguh aku benar-benar terkejut. Nancy dan Heejin yang duduk di depan kami sampai menoleh karena itu.

"Makanya, ya. Lo pacaran aja sama Suyono semalem. Gue nelpon dialihkan mulu."

"Ya maaf.. Enak banget lo, anjir. Gue kapan.. Ga jelas gini."

Tomorrow | Choi Soobin [REVISED][COMPLETED]Where stories live. Discover now