[sudah dibukukan][tersedia ready stock]
"Akankah hari esok itu ada untuk kita?"
*Narasi Baku
*Dialog Non Baku
*AU
*Lokal settings
*Semi lokal name
*Harsh Words
*Gausah serius amat
"Tadi papanya Soobin kan, ma?"tanyaku. Setelah sampai pada jalanan komplek rumahku, pertanyaan itu baru tersuarakan.
Ibuku diam saja. Ia hanya fokus menyetir sembari mengulum bibirnya.
"Ma.. Ih, jawab! Aku tuh nanya.."
"Dia pasien mama pas liburan lalu, kan? Pas aku nganter laptop mama?"lanjutku.
"Iya."
"Sakit apa, ma? Apanya yang ga bisa dicegah?"
"Biasalah orang tua."
"Iya apaan?"
Mama melirikku sekilas. "Vertigo ringan."
Aku membulatkan bibirku membentuk huruf O. Aku sedikit lega mendengarnya. Setidaknya, sakit yang diderita ayahnya tidak separah yang diderita ibunya. Kalau sama parahnya, kasihan Soobin dan Sanha.
Beberapa detik berlalu, kami sampai di rumah. Halaman rumahku sedang ramai dipenuhi banyak motor dengan pintu depan yang terbuka. Sudah dapat dipastikan mereka adalah teman-teman kak Jimin. Mereka sedang lesehan di depan tv sembari tertawa kencang seperti orang gila yang mentertawakan entah apa dan laptop di depan wajah masing-masing.
Aku segera menuju ke kamarku dan merebahkan diri di kasur. Aku mengurungkan niatku untuk membuka grup kelas yang sedang berdiskusi tentang acara akhir tahun karena Soobin baru saja mengirimiku pesan lagi.
Soobin Cuy,,,, Rnkng brp,,,,,,,???.?./???
Jihan Aku ga mau tau Pokoknya besok kamu unfriend yeonjun
Soobin Wkwkwk kenapa
Jihan Dia doang yang typing gitu
Soobin Wkwkwk Jadi ranking berapa nih 1 ya Ciee
Jihan Ngomong kotor kamu ya
Soobin Wkwkwkkw Yaudah jadi ranking berapa nih
Jihan 5
Soobin Widiiii serius?
Jihan Dikali 5
Soobin 105?
Jihan
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.