Perjalanan mereka, terlihat sangat membosankan, dengan Calum yang sibuk menyetir dan Olin yang sibuk berkutik dengan ponselnya. Hanya alunan lagu Despacito milik Luis Fonsi yang terdengar di radio mobil tersebut, yang liriknya sama sekali tidak mereka mengerti.
"Apaansih anjir, nyebelin banget!" Umpat Olin dengan suara yang cukup lantang, yang membuat Calum mengalihkan perhatiannya pada Olin.
"Kenapa?"
"INI IH, SUMPAH! NYEBELIN BANGET! MASA TUH YA, SI SONIA MAKSA BANGET GUE BUAT IKUT SAMA DIA! udah tau gue lagi jalan sama calon pacar---- eh?!" Olin menutup mulutnya cepat, ia baru saja mengucapkan kalimat yang tak seharusnya tak di ucapkan.
Gapapa deh, itung-itung kode, batinnya.
"Apaan Lin?" Tanya Calum.
Olin menggelengkan kepalanya sembari terkekeh pelan. "Bukan apa-apa." Ucap Olin, sementara Calum menganggukan kepalanya.
Suasana kembali sunyi, Olin kembali menatap layar ponselnya dan Calum yang sesekali menatap kaki jenjang milik Olin, yang di balut dengan hotpants yang bisa dibilang, sangat kurang bahan.
Calum berdehem, yang membuat Olin menatapnya. "Kenapa?" Tanya Olin.
Calum memutar matanya dan menatap jalanan sembari emnyetir. "Itu celana, make bahan sisa atau emang sengaja?" Tanya Calum yang membuat Olin menepuk bahunya.
"Ga lucu ih!"
"Serius Lin, cewek tuh ga baik pake-pakean pendek gini, lagian lo gak malu apa nanti matanya cowok-cowok pada ngelirik ke lo? Lagian tuh ya, gue risih tau ngeliat cewek pake-pakean yang kurang bahan gini." Oceh Calum yang membuat Olin tertegun.
"Cie perhatian, iya nanti lain kali gue pake yang tertutup kok, kalo perlu nih ya, gue dandan ala mumi." Ucap Olin yang malah membuat Calum memutar bola matanya lalu bergeleng.
Skip
Mobil Calum berhenti tepat di depan sebuah kedai kopi yang cukup terkenal di segala kalangan, Olin memincingkan matanya. "Kok kesini Cal? Kan katanya mau nonton." Tanya Olin.
Calum tersenyum. "Laper, gue mau minum kopi dulu." Katanya.
"Aneh lu, laper mah makan, ini malah minum." Calum terkekeh, membuat Olin mengikutinya.
"Gapapa kali, kalo minum juga ntar kembung, terus kenyang."
"Serah lu."
Mereka pun akhirnya turun dari mobil dan segera masuk ke dalam kedai kopi, tak terlalu banyak pengunjung, padahal ini Hari Minggu yang tandanya pasti banyak yang sedang tidak beraktifitas, biarkanlah.
Calum melangkah kan kakinya menuju meja yang berada di dekat jendela kaca, di ikuti dengan Olin di belakangnya. "Cal, duduk di luar aja sih." Kata Olin.
Calum memberhentikan langkahnya, lalu menoleh kepada Olin. "Serius? Tapi kan panas di luar." Ucap Calum.
Olin menggelengkan kepalanya. "Gapapa, biar panas kalo sama lo mah adem aja." Calum yang mendengar itu hanya bisa tertawa sambil menunduk, sementara Olin hanya cengengesan.
Akhirnya mereka pun keluar kedai dan memilih meja yang berada di trotoar, atau tepatnya di bagian outdoor kedai kopi tersebut. "Mau pesen apa?" Tanya Calum yang belum sama sekali duduk.
"Iced atau blended kopi aja, seterah lo rasa apa." Ucap Olin yang mendapat anggukan dari Calum.
Calum pun segera menuju meja bar, dan memesan pada barista tersebut. Sementara Oljn memilih untuk duduk di tempat yang sudah mereka pilih, dan menunggu Calum datang.

YOU ARE READING
cogan addict ÷ calum
Fanfiction"Bagi kontak cogan dong!" Copyright © 2017 by yung-blud #7 in CALUMHOOD {7/11/20}