part 47

942 158 9
                                        

Olin memandang pantulan dirinya pada cermin yang terpasang di dinding ruangan kamarnya, celena hotpants dan kaos crop yang tidal terlalu pendek. Setelan outfit itu sepertinya sangat cocok ia kenakan, dan Olin pun segera memakai sepatu vans putih miliknya.

Suara deru mesin mobil, terdnegar samar dari kamarnya. Tapi bisa ia pastikan bajwa mobil itu berhenti tepat di pekarangan rumahnya. Ia pun tak bisa menahan senyumannya, ini bukan lagi sebuah angan, tapi ini sudah menjadi nyata, berjalan berdua dengan Calum, berdua.

Suara ketukan pintu terdengar, sial, ia belum siap untuk bertemu Calum. Gimana kalo gue nanti bikin Calum malu? Gue terlalu cerewet dan malah bikin Calum ilfeel, ya tuhan. Batin Olin.

Derap langkah seseorang terdengar mendekat, dan bergenti tepat di depan pintu kamarnya, benar saja, suara ketukan terdengar. Tanpa ba-bi-bu Olin pun segera mengambil tas gemblok hitamnya dan menghambur ke arah pintu.

Ini pasti Calum

Pasti dia ganteng banget

Dedeq ga kuadh

Olin menggenggam knop pintu tersebut, dan segera membukanya. Senyuman di wajahnya luntur, ketika mengetahui siapa yang berada di hadapannya sekarang. "DYLAN! LO BIKIN GUE SHOOK TAU GAK?" Seru Olin kepada lelaki berjenggot tipis yang ada di hadapannya, Dylan.

Dylan, ia adalah saudara kandung Olin, yang baru saja kembali pulang semalam, setelah lama mengambil kuliah di luar kota, dan akhirnya kembali pulang untuk liburan beberapa hari kedepan.

"Gak, gua gatau." Ucap Dylan.

Olin mendengus. "Nyebelin lo, untung sayang." Kata Olin yang malah membuat Dylan lupa daratan.

"Pasti, Kendall Jenner aja sayang sama gua, masa lu nggak."

"Seluler.

"Oh ya, ada temen lu tuh di bawah." Kata Dylan yang kembali membuat Olin tersenyum.

"Siapa?"

"Gatau, cowok. Ganteng sih, tapi masih gantengan gua" Katanya yang malah membuat Olin menoyor kepalanya.

"Yaudah, gue ke bawah dulu." Ucap Olin yang langsung bergegas ke lantai bawah, karena kamarnya berada di lantai atas.

Dylan pun hanya menganggukan kepalanya lalu masuk ke dalam kamarnya yang berada di sebarang kamar Olin. Sementara Olin berjalan dengan terburu-buru menuju ruang tamu, yang ia pastikan bahwa Calum sudah menunggunya di sana.

Langkah Olin, perlahan melambat ketika ia sudah berada dekat dengan ruang tamu, ia pun berinisiatif untuk membenarkan rambutnya dan merapihkan bajunya sebentar. Lalu, kembali berjalan menuju ruang tamu.

Olin tersenyum begitu melihat seorang lelaki berjaket hitam duduk memunggunginya. "Eh, Calum maaf ya nu----- MANU?!" Kata Olin dengan ekspresi wajah yang sangat terkejut.

Manu tersenyum. "Hey, kenapa? Kok kaget?" Tanya Manu yang membuat Olin gelagapan.

"Ah? Ng- nggak kok, hehe." Kata Olin sembari berjalan mendekati Manu sambil mengumpat sial.

"Lo mau tidur, tapi pakaiannya kaya mau pergi. Serius nih?" Tanya Manu

Bgst.

Gimana gue ngomongnya?

Lagian, kenapa dia bisa kesini sih?

Anjiran banget dah

"Iya, tadi gue mau tidur gitu kan, te- terus.... terus anu, terus..." kata Olin sambil berfikir keras membuat alasan agar Manu percaya kepadanya.

cogan addict ÷ calumWhere stories live. Discover now