part 22

1.1K 191 9
                                        

Setelah menunggu kedatangan Isabel dan Thomi yang lamanya seperti menunggu jodoh, akhirnya mereka bertemu dan langsung masuk ke dalam perpustakaan. Suasana di dalam sana, sangat sunyi, entah bagaimana bisa sangat sunyi meskipun ada ratusan orang, sepertinya.

"Cari tempat woi." Kata Joey yang celinga-celingukan cari tempat yang kosong.

"Noh, di pojok noh." Seru Sonia sambil menunjuk tempat yang ia maksud.

"Kuy lah."

Mereka pun berjalan menuju meja panjang yang berada di pojok ruangan, dan sial, jaraknya cukup jauh dari tempat mereka berdiri.

Mereka lun segera menyambar tempat kosong itu, tapi sepertinya mereka telat satu detik untuk memperebutkan meja itu dari sepasang remaja yang sudah duduk ditempat tersebut.

"Eh mas dan mba, bisa geser gak? Kita butuh tempat buat belajar." Ucap Manu yang sepertinya sedikit jengkel dengan orang itu.

Pria yang duduk di tempat itu pun menengadah kepada Manu dan membuka masker yang menutupi wajahnya. "Gue juga butuh buat bel---"

"Calum?!" Seru Olin kepada pria itu yang ternyata adalah Calum.

Sial, kenapa ia selalu bertemu Calum? Apa ini yang dinamakan jodoh? Lupakan.

"Lo kenal?" Tanya Manu.

"Sape sih yang kagak kenal Calum, anak band sekolah." Cerocos Thomi sambil menyilangkan tangannya.

"Bacot." Ucap Calum.

"Wah songong, gue bilangin abang gua lu." Seru Thomi, jangan tanya siapa kakak dari Thomi, Zayn, yap! Satu-satunya cowok yang berjenggot di sekolah.

"Udah, udah. Sekarang gimana? Semuanya penuh." Ucap Olin yang frustasi.

"Gabung bareng kita aja, gimana?" Ucap perempuan yang sedari tadi terlihat bersama Calum.

Olin menatap perempuan itu, Cantik. Sial, pasti dia pacar Calum. "Nggak, makasih." Kata Olin sembari meninggalkan tempat itu tanpa memberi aba-aba kepada teman-temannya.

cogan addict ÷ calumحيث تعيش القصص. اكتشف الآن