Olin memberhentikan langkahnya tepat di depan parkiran Sekolah. Entah, apa yang akan Calum lakukan pada dirinya nanti. Yang ia lakukan sekarang, hanya melirik kanan dan kiri berharap ada motor Calum yang terlihat.
Dan, yap! Tak lama setelahnya, sebuah motor kawasaki bercat hitam.berhenti di depan Olin, sang pengemudi pun segera melemparkan helm satunya pada Olin, tanpa memberi aba-aba, yang membuat helm itu jatuh ke tanah.
"Goblok banget." Kata Olin singkat, padat, dan jelas.
"Gausah banyak omong, pake, terus naik." Ucap Pengemudi motor itu yang ternyata adalah Calum.
"Bacot."
Olin pun menuruti perintah Calum dan segera naik ke atas motor Calum. "Mau kemana?" Tanya Olin yang sudah ada di atas motor Calum.
"Gausah banyak tanya, ikut aja." Balas Calum lalu langsung menjalankan motornya dengan kencang yang membuat Olin sedikit jantungan.
Skip
Calum memberhentikan motornya di sebuah kedai kopi bergaya eropa yang terlihat sangat sepi pengunjung, bahkan bisa dihitung dengan jari siapa yabg sedang berkunjung ke kedai kopi tersebut.
"Turun." Ucap Calum.
Olin pun segera turun, lalu melepas helm yang ia kenakan. "Kita mau kemana?" Tanya Olin.
Calum pun membuka helmnya, dan menaruhnya di tangki motor miliknya. "Lo gak liat kita dimana?"
"Kedai kopi."
"Itu lu tau, masuk." Perintah Calum, dan Olin pun segera masuk ke dalam, namun baru beberapa langkah, namanya disebut oleh Calum yang membuat ia menoleh kepada Calum.
"Kenapa?" Tanya Olin.
"Lo mau masuk ke dalem bawa helm?" Ucap Calum yang membuat Olin melihat ke arah tangannya yang tengah memegang helm Calum.
Olin terkekeh. "Lupa, nih." Ucapnya lalu memberikan helm itu kepada pemiliknya.
Akhirnya mereka pun masuk ke dalam kedai kopi dengan Calum yang menautkan jemarinya dengan jemari Olin, sejujurnya itu membuat Olin sedikit terkejut. Sial, kupu-kupu menggilitiki perutnya.
Calum menarik kursi yang terletak di salah srau sudut ruangan, dan mempersilahkan Olin mendudukinya. Dan ia yang duduk tepat di hadapan Olin. Ini pertama kalinya Calum bersikap manis pada Olin. Dan itu membuat Olin sedikit merasa malu.
"Lo mau apa?" Tanya Calum sembari membuka buku menu yang sudah ada di meja mereka.
"Vanilla cream." Jawab Olin tanpa membuka atau pun membaca daftar menu tersebut.
Calum pun menjentikan jarinya, dan tak lama seorang pelayan menghampiri mereka. "Vanilla Cream dua ya mas." Ucap Calum, pelayan itu pun mencatat pesanan mereka dan bergegas pergi dari meja Olin dan Calum.
"Atas dasar apa lo ajak gue ke sini?" Tanya Olin yang langsung to the point.
Calum berdehem, lalu menyilangkan tangannya di meja. "Permintaan maaf? Maybe?" Kata Calum yang membuat Olin menautkan alisnya.
"Lo minta maaf gak niat banget, pake maybe-maybe segala." Calum tersenyun, oh tuhan, senyuman itu membuat Olin membutuhkan nafas buatan.
"iya okay, gue mau minta maaf sama lo."
"Ikhlas gak?"
"Yoi."
Mereka pun tertawa, entahlah padahal sama sekali tak ada yang lucu. Atau memang mereka receh? Abaikan.
Calum menjulurkan tangannya, lalu memegangi jemari Olin. "Maaf gue udah nampar lo, ya gue pikir lo udah ngunciin Azka di ruang ganti, karena dia telfon gue kalo dia kekunci disana. Jadi gue pikir, siapa lagi yang lakuin ini selain lo." Jelas Calum yang membuat Olin menoyor kepala Calum.
"Nethink mulu sih lu sama gua."
"Maaf elah."
Seorang pelayan menghampiri mereka dan memberika dua gelas Vanilla Cream. "Btw, gue nggak liat anjing lu, Lin." Ucap Calum sambil mengaduk-aduk minumannya dengan sedotan.
"Anjing gua?"
"Iya, si Manu." Kata Calum yang kembali mendapat toyoran dari Olin.
"Enak aja lu ngatain Manu anjing, dia guardian angel gue tau."
"Tuh, kalo Manu yang di katain 'anjing' aja marah, coba gue yang di katain anjing sama Manu, pasti lo ikut ketawa bukannya ngebela." Ucap Calum yang membuat Olin teringat ketika Manu bilang nama Calum dengan sebutan anjing. Ya tuhan, maafkan Olin.
"Lo tau gak? Gara-gara lo Manu di berhentiin dari sekolah selama satu minggu." Ucap Olin yang membuat Calum menyemburkan minumannya.
"Apa? Manu di scors?" Tanya Calum meyakinkan.
"Hooh."
"Dan asal lo tau, dia ngelakuin itu untuk membela gue, bukan menyakiti gue." Satu kalimat yang baru saja Olin ucapkan, berhasil membuat hati Calum menciut, bisa dibilang bahwa Calum merasa bersalah.
Yap! Ia menyesal.
×××
Holla genks, btw ya menurut kalian apa yang bakal di lakuin Olin saat gak ada Manu selama satu minggu? Comment ya, okay?
Dan betewe lagi, karena banyak yg nanya foto siapa di part 37 yg gue post. Dan siapa dia di cerita ini?
Jawabannya adalah, dia itu Noah Levi. Male singer from Germany. Dan peran dia disini sebagai adiknya Manu. Gak terlalu penting sih perannya, tapi nanti kalau insha allah ada Cogan addict 2 (amin) mungkin bakalan banyak ada dia disana. Okay? Oce.
Bye, tali beha.

YOU ARE READING
cogan addict ÷ calum
Fanfiction"Bagi kontak cogan dong!" Copyright © 2017 by yung-blud #7 in CALUMHOOD {7/11/20}