part 21

1.1K 192 10
                                        

Olin memasukan buku-buku pelajaran matematika ke dalam tas ranselnya, lalu ia menggendong tasnya di punggung. Hari minggu, seharusnya menjadi hari libur Olin, tetapi karena ini sudah semester 2 dan sebentar lagi akan naik ke kelas akhir. Banyak tugas yang diberikan para guru.

Rencananya hari ini, Olin akan kerja kelompok bersama Olin's Squad, Manu, Thomi dan Ali. Mereka memilih perpustakaan kota sebagai tempat mereka kerja kelompok. Dan sekarang sudah pukul 02:18 pm, Olin pun segere bergegas karena mereka harus kumpul pukul 02:30 pm.

Sepanjang perjalanan, Olin hanya bermain ponsel dan mendengarkan musik lewat iPodnya di kursi belakang. Tak berselang lama, Olin sampai di tempat tujuan dan segera berpamitan kepada Pak Nasri (supir Olin) atau biasa dipanggil Paknas, lebih singkatnya Panas. Ya, cuaca hari ini cukup panas. Abaikan.

Olin segera masuk ke perpustakaan kota, dan mencari dimana para manusia itu berada.

"Sonia!"

"Hey there!" Sahut sonia yang sedang menunggu di dekat pintu masuk perpustakaan.

Olin pun menghampiri Sonia yang ditemani Joey, Manu, dan Ali. "Hey kalian, rindu dengan ku?" Tanya Olin dengan kepercayaan dirinya yang tinggi.

"No, thx."

"Nope."

"Yeah." Ucap Manu yang membuat perhatian mereka teralihkan.

Olin memukul lengan Manu pelan. "Sa ae lu panu."

"Njir."

"Eh itu si curut dua belum dateng, telfon dong." Eluh Ali.

Manu melirik jam tangannya. "Udah jam setengah tiga. Ntar keburu tutup nih perpustakaan." Kata Manu.

"Emang si Thomi sama Abel, ngapain sih? Pacaran dulu apa?" Ucap Olin.

"Macem Thomi pacaran, nembak cewek aja kagak berani." Sahut Joey, sembari menyenggol bahu Sonia yang sedang melamun.

"Ih, apaan sih?! Kena virus kan bahu gua." Ucap Sonia yang menepuk-nepuk bahunya jijik.

"Coba, gua telfon Thomi dulu." Ucap Manu yang mengeluarkan ponselnya.

Tak lama nada sambungan terditeksi. "Halo."

"Lo dimana?"

"Cepetan elah."

"Udah kancingin sambil jalan aja."

"5 menit kgk sampe gue tinggalin."

"Bodo njir."

"Bhay."

Manu menutup telfonnya, lalu menaruh ponselnya kembali di kantong celana. "Dimana tuh anak?" Tanya Ali.

"Toilet."

"Ngapain?"

"Buat anak."

cogan addict ÷ calumWhere stories live. Discover now