Part 23

77K 2.5K 61
                                        

Dengan hati-hati dan pelan sekali, Gerald membaringkan Kathy yang baru saja tertidur setelah menangis entah berapa lama. Air matanya turun perlahan  ketika teringat dengan pengakuan wanita itu tadi serta kepedihan yang diperlihatkannya karena perlakuan Gerald kepadanya sejak awal.

Setelah menyelimuti Kathy serta mengecupnya lembut, dengan enggan Gerald berbalik hendak kembali ke ranjangnya ketika suara Kathy menghentikannya.

Kathy mengigau dalam mimpinya dengan ekspresi menahan sakit," Jangan pergi Gerald. Jangan meninggalkanku lagi seperti dulu." Air matanya kembali bergulir dari kedua sudut matanya yang terpejam.

Gerald berlutut disisi ranjang dan memegang tangan Kathy sambil menciumnya," Aku berjanji Kate, aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi."

Dan seolah mendengar perkataan Gerald, dilihatnya ekspresi Kathy perlahan menjadi rileks dan tenang dan seulas senyum bertengger dibibirnya.

 Kathy terbangun dan merasakan ada sesuatu yang berat diperutnya. Dari sudut matanya, dia melirik dan melihat sosok Gerald yang tertidur dengan posisi duduk dan kepala bersandar di perutnya. sambil menahan nafas karena takut pria itu akan terbangun, Kathy mengingat kembali peristiwa kemarin dan seketika wajahnya memerah.

Bagaiman mungkin dia menangis habis-habisan kemarin dihadapan pria itu hanya karena sepatah kata dari Gerald ? Dimana ketahanan dirinya yang selama ini selalu dibanggakannya? Teringat dia menangis terisak-isak didepan pria itu membuatnya merasa tidak tahu bagaimana harus menghadapi pria itu ketika sadar.

Kathy tersenyum samar mengingat perlakuan dan sikap lembut pria itu serta pernyataan cinta yang diucapkan pria itu sebelum tangisnya meledak. Setelah melihat sikap pria itu selama ini, Kathy merasakan bahwa perkataan pria itu tulus dan sungguh-sungguh. Apalagi, sikap pria itu kepada Anthony serta ucapannya ketika pria itu mengira tidak ada siapapun yang melihatnya membuatnya semakin yakin bahwa Gerald benar-benar mencintainya.

Masa lalu hanyalah masa lalu. Jika memang pria itu memang selalu menyakitinya dulu , itu semua karena salah paham serta karena terlalu banyaknya rahasia diantara mereka. Sekarang semua kebenaran sudah terkuak juga tentang identitas Louise sebenarnya. Lagipula pria itu terlihat begitu menyesal dan selalu menyalahkan dirinya sebagai penyebab luka yang dideritanya.

Dia tidak akan membiarkan skenario yang dirancang Robert Adams terpenuhi untuk menghancurkan cinta mereka berdua. Kathy akan membuktikan kepada pria kejam itu bahwa cinta mereka tidak serapuh yang dia pikir.

Dia kembali memandang wajah Gerald yang masih tertidur dan jantungnya berdebar ketika merasakan wajah suaminya yang begitu dekat dan tampan. Rambut Gerald yang bersinar dan terlihat halus baaikan rambut bayi  membuatnya tidak tahan untuk menyentuh dan membelainya. Pandangannya jatuh pada bibirnya yang begitu terlihat begitu  mengundang membuat Kathy menelan ludah ketika menyadari sudah begitu lama mereka berpisah membuatnya merasakan hasrat yang semakin membara kepada pria itu.

Dengan ragu, Kathy akhirnya mendekatkan wajahnya ke wajah Gerald ketika tiba-tiba saja sepasang mata cokelat emas membuka dan memandangnya tidak berkedip membuatnya terkejut dan tidak bisa bergerak. De javu, pikirnya.

Mata yang sama yang membuatnya tertarik dan jatuh cinta dua puluh tahun yang lalu meskipun saat itu mereka hanyalah anak kecil polos yang bahkan tidak mengerti arti kata cinta. Pria itu menatapnya  membuat Kathy hanya bisa terpaku balas menatapnya. Lalu, perlahan pria itu menghilangkan jarak diantara mereka dan mencium bibirnya dengan penuh kelembutan. Pertama, pria itu terlihat agak ragu seolah takut akan ditolak. Namun, ketika dirasakannya bibir Kathy membalas ciumannya, ciuman pria itu berubah semakin menuntut dan posesif.

Under The MaskWhere stories live. Discover now