Gerald terperangah ketika melihat sosok pria yang sudah berada dihadapannya. Dengan cepat dia bangkit dari kursinya dan memeluk pria tersebut dengan gembira.
" Luke, kamu mengejutkanku. Apa yang membawamu pulang ke New York tanpa kabar? Sudah lima tahun sejak terakhir kita bertemu di Prancis," tanya Gerald langsung begitu duduk karena penasaran dengan kepulangan Luke yang tiba-tiba.
" Well, sebenarnya aku merasa lelah dan bosan dengan kehidupanku di Paris. Setiap hari hanya mengurung diri melukis di studio membuat ku menyadari betapa membosankannya hidupku."
Seolah tiba-tiba teringat sesuatu, pria berambut gelap itu memalingkan kepalanya dengan tiba-tiba ke arah Gerald," Kudengar belum lama ini kamu baru menikah ya? Aku tidak pernah menyangka kamu akan secepat ini mendahuluiku. Apakah wanita itu adalah wanita yang pergi ke Prancis bersamamu dulu?"
Dengan wajah masam teringat dengan perkawinanannya membuat Gerald tidak langsung menjawab. Luke mengamati sahabatnya dengan penuh spekulasi.
" Bukan, 8 bulan yang bahkan aku belum mengenal wanita ini." Luke mengangkat alisnya yang hitam lebat itu dan belum berkomentar menunggu Gerald menyelesaikan ceritanya. Dan meluncurlah cerita dari Gerald dari awal mereka bertemu hingga sekarang.
Luke terdiam berpikir." Jadi, dari ceritamu, istrimu adalah seorang wanita licik, dingin, dan manipulatif dan mempunyai wajah cantik luar biasa."
Dengan kesal, Gerald membantah," Aku tidak bilang kalau dia cantik luar biasa."
Luke tersenyum kecil menyadari kekesalan sahabatnya dan tahu apa yang ditebaknya benar. Buktinya sahabatnya itu begitu terganggu dengan istrinya. "Istrimu pasti luar biasa jika bisa membuat dirimu emosi seperti itu. Jadi, apa yang kamu rencanakan selanjutnya? Apakah kamu berniat mengacuhkan istrimu selamanya atau mencari cara lain untuk membalasnya?"
Gerald tidak bisa menjawab karena dia sendiri tidak tahu apa yang akan dilakukan selanjutnya. Tindakan Gerald untuk mengacuhkan Kathy juga lebih karena untuk melindungi dirinya dari godaan tubuh Kathy. Dan bukan karena ingin membuat wanita itu menderita. Dia malah hampir yakin wanita itu tidak mempunyai hati dan mungkin tidak bisa merasakan yang namanya sakit.
"Aku tidak tahu." jawabnya jujur membuat Luke menatap simpati kepadanya.
" Well, sobatku, mengapa tidak kamu nikmati saja kehidupan perkawinanmu. Istrimu bilang dia menginginkanmu dan kamu juga menginginkannya, jadi apa yang ditunggu lagi. Nanti jika kalian berdua sudah bosan, kalian juga bisa bercerai," saran Luke membuat Gerald menatap tajam kepadanya.
" Aku tidak bisa melakukannya. Pada mulanya aku sama sekali tidak berniat ingin menyentuhnya karena aku memiliki Louise. Namun,..." Pria itu tidak kuasa melanjutkan lagi.
" Namun, Louisemu sendiri memilih menyerah dan melepaskanmu," sindir Luke tajam. Entah kenapa Gerald mempunyai perasaan Luke tidak meyukai Louise.
" Itu karena Kathy mengancamnya." Luke mengernyit bingung,"Kathy?"
" Istriku yang dari tadi kubicarakan itu."
" Oh, jadi namanya Kathy ya, nama yang bagus. Kurasa aku akan menyukai istrimu nanti."
Gerald tersenyum masam," Sebenarnya kamu berpihak kepada siapa. Belum-belum kamu sudah berpihak kepada wanita itu dulu."
Luke tertawa nyengir," Maaf sobat, aku selalu berpihak pada wanita cantik."
Gerald menggelengkan kepalanya melihat sikap sahabatnya yang memang terkenal reputasinya sebagai seorang playboy. Dia mengenal Luke sejak kecil karena ibu mereka bersahabat dulu. Hubungan mereka sangat baik bagaikan saudara karena mereka Gerald sendiri tidak punya saudara lain. Hingga akhirnya Luke pergi ke Perancis melanjutkan melukis. Namun, mereka masih sering berhubungan.
