Gerald memandangi sekali lagi kotak cincin yang berada digenggamannya serta sebuket besar bunga lily sambil menghembuskan nafasnya perlahan seolah menyiapkan hatinya. Dipandanginya rumah mereka yang sudah gelap yang kemungkinan menandakan Kathy sudah tidur karena hari sudah cukup larut. Pada mulanya, Gerald sudah merencanakan untuk pulang lebih awal, namun pekerjaan kantor yang menumpuk serta mendesak akhirnya membuatnya tinggal lebih lama.
Teringat kejadian hari ini di kantor membuatnya menghela nafas berat. Kemunculan kembali Louise cukup mengagetkannya dan membuatnya merasa bersalah ketika tidak merasakan apapun ketika memandangnya.
Saat itu,
" Louise?" Gerald tidak tahu harus bereaksi seperti apa melihat wajah kekasihnya dulu yang anehnya tidak menimbulkan perasaan apapun selain lega karena wanita itu kelihatan baik-baik saja.
Lalu, tetesan air mata mengalir perlahan dari kedua matanya membuat Gerald mendekatinya dengan cemas." Apa yang terjadi,Louise? Mengapa kamu menghilang begitu saja selama ini dan membuatku khawatir karena tidak memberikan kabar sama sekali?"
Wanita itu terisak sambil menjawab dengan lirih," Maafkan aku Gerald. Saat itu aku benar-benar ketakutan dengan ancaman yang dilontarkan wanita itu yang mengatakan akan menghancurkan keluargaku jika aku masih tetap bersamamu. Dia begitu kaya dan berkuasa lagipula...." Wanita itu terhenti sejenak sambil menghapus air matanya.
" Aku takut , wanita itu begitu cantik bahkan kamu pernah berhubungan dengannya. Bagaimana mungkin kamu tidak tertarik padanya? " Ekspresi wajah Gerald sedikit berubah mendengar penjelasan Louise dan melihat itu Louise melanjutkan lagi,
" Aku tahu aku memang bodoh karena meragukan perasaan kita yang terjalin begitu lama namun saat itu pikiranku seolah kosong sama sekali. Barulah setelah mendengar kabar pernikahanmu dengannya, hatiku serasa hancur dan aku tahu aku tidak bisa kehilanganmu." Usai berkata seperti itu, Louise menjatuhkan dirinya dalam pelukan Gerald yang masih diam kaku.
Gerald membiarkan Louise menangis sampai puas dan ketika wanita itu sudah lebih tenang, Louise mengangkat wajahnya yang sembab karena air mata sambil menatap Gerald dengan pilu," Dapatkah kita memulai lagi dari awal? Aku tahu kamu tidak mencintainya dan terpaksa menikah karena keinginan ayahmu. Karena aku yakin, hatimu selalu ada padaku."
Ucapan Louise yang begitu yakin membuat Gerald merasa bersalah karena tidak merasakan perasaan yang dulu pernah dirasakannya kepada wanita ini. Dengan pelan, Gerald melepaskan pelukan Louise darinya dan memegang kedua lengannya sambil menatapnya dengan lembut.
" Dengar, Louise, aku mengerti perasaanmu namun semua sudah terlambat. Aku sudah menikah dengan Kathy dan tidak mungkin kembali kepadamu lagi." Kembali Louise terisak keras membuat Gerald semakin bersalah karena harus melukai wanita itu namun Gerald tahu mereka tidak bisa kembali seperti dulu lagi.
" Maafkan aku Louise." Gerald hanya bisa diam melihat wanita itu menangis kerena tahu kata-kata apapun yang diucapkannya sama sekali tidak berguna lagi.
"Mengapa Gerald? Jika kamu masih mencintaiku mengapa kita tidak bisa kembali seperti dulu lagi? Kamu bisa menceraikannya." Melihat ekspresi wajah Gerald, pemahaman muncul diwajah Louise, sakit hati tergambar dengan jelas diwajahnya. Dia mengangguk angguk sambil tersenyum miris," Aku mengerti, kamu sudah jatuh cinta padanya bukan? Pada wanita iblis itu ? Wanita kejam yang menggunakan cara kotor untuk memisahkan kita?" teriaknya histeris.
" Maaf, Louise. Aku tahu kamu merasa marah dan sakit hati namun semua ini tidak akan terjadi jika kamu tidak menghilang beberapa bulan yang. Jika saja kamu saat itu mencariku, keadaan tidak akan menjadi seperti ini." Ekspresi wajah Louise pucat karena Gerald tidak menyangkal perkataannya barusan dan malah menyalahkan dirinya. Gerald sendiri merasa tidak terima Louise menghina Kathy meskipun tahu Louise melakukannya karena sakit hati.
