Part 9

83.3K 3.4K 41
                                        

Part ini saya persembahkan kepada :

Ciciyou, Rosita Amalani, Mrs.Zee, Sabrina46, Maqdalene, Ilene080, Rifdahnf,   , dan lainnya yang sory kalau terlewat menyebut namanya karena sudah menyemangati author buat ngelanjutin cerita ini. Votes dan comment dari kalian sungguh berharga buat saya....(^-^)

 

 

 

Anak laki-laki  itu memandangnya dengan sedih melihat air mata yang berurai mengaliri pipi gadis kecil itu.

"Jangan pergi. Jangan tinggalkan aku." Anak gadis itu menangis terisak-isak membuat hati anak laki-laki itu terasa sakit.

Dilepasnya liontin yang ada dilehernya dan memberikannya kepada gadis kecil itu. Gadis itu membuka matanya ketika menyadari ada sesuatu ditangannya.

" Apa ini?" tanyanya disedu sedan isak tangisnya.

"Bukalah bandul itu dan kamu akan melihat foto kita berdua. Setiap kamu sedih dan merindukanku, ambillah liontin ini untuk menenangkan perasaanmu. Dan setiap saat lihatlah foto ini agar kamu tidak melupakan wajahku. Aku berjanji, kelak pasti akan menjemputmu. Jadi, jangan menangis lagi. Kamu lebih manis jika tersenyum."

Mendengar perkataannya, gadis kecil itu mengusap air matanya dan berusaha tersenyum lebar. Dijulurkannya jari kelingkingnya dan berkat," Janji kamu akan kembali menjemputku?"

" Aku janji."

Kenangan itu mulai samar, dan sosok anak laki-laki itu perlahan lenyap. Tiba-tiba mimpinya berganti. Dengan takut-takut, wanita tua yang membawanya tadi mengantarnya datang ke rumah ini. Sebuah rumah yang besar dan megah namun  suasananya begitu dingin dan tidak bersahabat. Wanita itu membawanya kepada seorang pria besar yang sedang berbalik memunggunginya.

" Master, saya sudah membawa anak itu."

Pria itu membalikkan badannya dan menatapnya dengan mata biru yang membekukan membuatnya menggigil ketakutan. Refleks, dia bersembunyi dibelakang kaki wanita tua itu.

"Mulai hari ini kamu akan tinggal disini. Dan namamu sekarang adalah Kathy. Kathy Adams." perintah pria itu.

Gadis kecil itu mulai menangis karena ketakutan dan tidak mengerti dengan situasi yang dihadapinya." Aku tidak mau, aku ingin pulang ke rumah."

"Pulang? Rumah? Mulai sekarang kamu tidak punya rumah lain selain disini. Jadi menurut saja dan jadilah anak yang baik."

" Aku tidak mau! Ini bukan rumahku. Dan namaku bukan Kathy," jerit gadis kecil itu.

Pria itu memandang tanpa emosi kepada wanita tua itu," Kupikir dengan tindakan kamu baru bisa mengerti. Mrs. Meredith, bawa anak ini dan kurung dia di ruang bawah tanah. Jangan berikan dia makan dan minum. Aku ingin melihat sampai kapan dia akan bertahan."

Wanita tua itu hanya mengangguk patuh dan mulai membawa  gadis kecil itu yang masih menjerit-jerit sampai diruangan kecil ,gelap dan dingin yang membuat jeritan gadis kecil  semakin kencang karena ketakutan. Wanita tua itu memandangnya sebentar dengan sorot mata iba sebelum menutup dan mengunci pintu itu menyisakan kegelapan pekat yang semakin membuatnya ketakutan dan ngeri.

" Mommy, Daddy , tolong aku,"  suaranya sudah serak karena berteriak terus tadi. Namun tidak ada yang datang yang menolongnya. Tidak juga anak laki-laki yang berjanji untuk selalu melindunginya. Rasa lapar dan haus yang teramat sangat membuatnya tidak bertenaga. Entah berapa lama dia menunggu, namun hanya kegelapan dan kegelapan yang menemaninya. Kebahagiaan yang dirasakannya beberapa saat yang lalu terasa jauh dan seolah tidak nyata. Seolah semua itu hanyalah sebuah mimpi indah.

Under The MaskWhere stories live. Discover now