Part 14

75.1K 2.9K 72
                                        

Kathy terbangun tengah malam ketika merasakan haus yang luar biasa di tenggorokannya. Setelah meminum segelas air putih, Kathy mencoba melanjutkan tidurnya lagi. Namun, pikirannya tetap terjaga memikirkan kejadian hari ini. Pertemuannya dengan Luke serta semua perkataan yang diucapkan Luke membuatnya merasakan kehangatan yang membanjiri hatinya.

Sampai sekarang detektifnya masih belum bisa menemukan keberadaan Mrs. Meredith membuat Kathy mulai meragukan apakah dia bisa membongkar kenyataan akan kejadian dua puluh tahun yang lalu.

Pertemuannya dengan Luke hari ini, membuat Kathy memutuskan akan mengatakan kepada Luke  kebenarannya sesudah memberitahukan Gerald dulu. Kathy tahu mungkin pada mulanya akan sulit menyakinkan Luke namun pada akhirnya pria itu pasti akan mempercayainya. Dan bisa membantu mencari informasi serta kebenaran dibalik semua misteri ini.

Pikirannya yang terus berkelana membuat Kathy sadar dia tidak akan bisa melanjutkan tidurnya lagi. Dipandangnya jam yang baru menunjukkan pukul 01.00 dini hari dan memutuskan untuk pergi ke dapur membuat segelas cokelat hangat.

Setelah selesai membuat cokelat panas, Kathy bermaksud membawanya ke dalam kamarnya ketika merasakan ada keberadaan seseorang di ruang tamunya. Dengan berdebar-debar, Kathy memikirkan berbagai macam kemungkinan buruk yang membuatnya takut terutama dengan kehamilannya sekarang.

Setelah mengambil sebuah tongkat pemukul bisbol, dengan perlahan Kathy melangkah memasuki ruang tamu sambil bersiap-siap. Sosok itu sedang duduk di sofa dalam kegelapan dan terlihat tidak asing. Dengan takut-takut, Kathy akhirnya menekan tombol lampu dan seketika ruangan itu terang benderang menampakkan Gerald yang sedang duduk kaku membelakanginya.

Kathy mendesah nafas lega dan meletakkan tongkat itu ke lantai dan mendekati Gerald sambil berseru kecil," Gerald, kamu mengagetkanku. Mengapa kamu duduk disini tanpa menghidupkan lampu?"

Pria itu masih diam dan tidak bereaksi sama sekali membuat Kathy merasa sedikit bingung. Perlahan dia berjalan mengitari meja hingga berhadapan dengan Gerald sambil berbicara lagi," Mengapa kamu tidak mengabariku akan pulang malam ini?  Dan harusnya kamu membangunkanku.........." Kata-katanya terputus ketika melihat ekspresi Gerald yang begitu dingin menatapnya tanpa berkedip.

Tanpa sadar Kathy mundur selangkah, dulu pada awal pernikahan mereka pria itu juga selalu bersikap dingin dan kejam kepadanya namun entah kenapa ekspresinya saat itu tidak sebanding dengan sekarang yang terasa berkali-kali lipat menakutkan. Rentang waktu enam minggu yang dihabiskannya dengan Gerald yang bersikap baik dan mesra padanya membuatnya lupa sama sekali akan betapa mengerikannya pria itu jika murka.

" Gerald,........ada.....apa...?" tanya Kathy mencoba mengindahkan mata pria itu yang tanpa emosi menatapnya dan mencoba mengetahui permasalahannya. Setelah ditatap oleh mata penuh sinar cinta, mendapati tatapan dingin itu lagi membuat Kathy merasakan sakit yang teramat sangat dihatinya.

Pria itu masih diam membuat Kathy juga tidak berani bersuara dan hanya bisa mencoba menganalisa apa yang sebenarnya terjadi. Dimana pria yang dua hari lalu baru saja mengucapkan kata cinta kepadanya? Apa yang sebenarnya terjadi?

Suara detak jarum jam membuat suasana diantara mereka semakin mencekam. Tiba-tiba, pria itu tertawa namun tertawa yang membuat Kathy merasa menggigil karena tawa itu begitu dingin dan sama sekali tidak ada rasa humor didalamnya.

"Gerald?" seru Kathy lirih karena rasa takut dan dingin yang mencekam hatinya.

" Aku tidak menyangka akan termakan bulat-bulat dengan aktingmu yang hebat selama ini. Sungguh ironis sekali." Perkataan pria itu membuat mata Kathy terbelalak lebar memandangnya. Dengan sinis, Gerald menatap wajah Kathy dan melanjutkan lagi," Tidak usah berpura-pura lagi. Aku tidak akan tertipu oleh wajah tidak berdosamu itu."

Under The MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang