Dengan segenap emosi yang seakan membakar dadanya, Gerald mengarahkan mobilnya tanpa arah. Dia tidak mampu berada di dekat Kathy saat ini karena dia sendiri tidak yakin apa yang akan dilakukannnya. Dia tidak bisa mengontrol dirinya sama sekali untuk menyentuh wanita itu mengingat percintaan panas yang baru saja mereka lakukan tadi.
Memikirkan hal itu kembali membangkitkan gairahnya membuat Gerald memukul setir kemudinya sambil memaki melampiaskan amarahnya. Betapa hatinya ingin mempercayai apa yang dikatakan Kathy namun, kata-kata di surat itu seolah menari-nari dibenaknya mengejeknya karena masih memiliki harapan semu.
Hatinya berteriak untuk berbalik dan mengatakan kepada Kathy bahwa Gerald mempercayainya, sedangkan akal sehat dan otaknya memperingatkannya untuk jangan percaya akan akting wanita itu lagi. Gerald tahu dia tidak akan bisa membuat keputusan ditengah amarah yang membutakannya serta dengan adanya wanita itu selalu membuatnya melupakan akal sehatnya. Oleh sebab itulah, Gerald memilih menyingkir dan tidak melanjutkan konfrontasinya dengan Kathy lagi. Gerald takut dirinya akan melakukan hal yang akan disesalinya kemudian.
Dia memerlukan waktu untuk mencerna dan memikirkan ulang kejadian hari ini. Teriakan wanita itu yang penuh amarah kepadanya kembali terngiang di benaknya.
....kamu tidak mencintai diriku karena kamu sama sekali tidak mempercayaiku.....
Teringat olehnya wajah Kathy yang begitu sakit hati membuat Gerald hampir saja luluh jika saja dia tidak mengeraskan hatinya.
Bercerai? Siapa yang takut, aku akan melawanmu mati-matian di pengadilan untuk memperjuangkan anak ini. Jangan lupa, masalah uang dan kekuasaan aku juga tidak kalah darimu.
Wajahnya mengeras memikirkan bercerai dengan Kathy dan melepaskannya dari sisinya. Kemarahannya karena soal surat dan kehamilan yang disembunyikan Kathy belum lagi ditambah dengan kabar bahwa hari ini istrinya sengaja pergi ke pameran lukisan bertemu Luke membuatnya semakin meragukan bahwa Kahy tidak bersalah. Mengapa Kathy ingin bertemu dengan sahabatnya jika bukan karena ada motif tersembunyi, seperti menjadikannya calon suami cadangan jika pernikahan mereka bermasalah.
Tidak, dia tidak akan pernah melepaskan Kathy dari sisinya. Memikirkan akan kehilangan wanita itu serta membayangkan wanita itu menjadi milik pria lain membuat dadanya terbakar karena pedih dan cemburu. Bahkan dengan Louise, dia tidak pernah merasa demikian yang membuktikan kata-kata Kathy mungkin saja benar, bahwa dirinya tidak sungguh-sungguh mencintai Louise.
Jika untuk hal ini wanita itu benar, tidak menutup kemungkinan wanita itu juga benar dan jujur dengan kata-katanya tadi bukan? Ingatlah Gerald, ketika wanita itu menangis gemetaran dipelukanmu, ketika dia menangis karena kejutan yang kamu berikan padanya? Sosok yang rapuh namun selalu berpura-pura tegar dihadapanmu. Bukankah waktu sebulan lebih ini, sudah cukup untuk membuatmu mengenalnya? tanya suara hatinya.
Jangan bodoh, Gerald. Semua yang kamu lihat itu hanyalah semu dan palsu sepalsu sifatnya yang penuh kepura-puraan selama ini. Diam-diam dia pasti menertawakanmu karena dengan bodohnya bersikap sebagai seorang gentelman yang memegang janji, kesepakatan yang dibuat karena wanita itu hanya ingin menyembunyikan keberadaan anakmu darimu. Jika benar wanita itu jujur dan mencintaimu, bagaimana mungkin dia setega itu menyembunyikan kehamilannya? Jangan lemah hati, Gerald. Aku berani bertaruh bahwa wanita itu sekarang sedang memutar otaknya sekarang untuk menghadapimu, akal sehatnya ikut berbisik menambah kekalutan hati Gerald.
Dia tidak tahu harus mempercayai apa lagi. Yang jelas, dia tidak bisa berada didekat wanita itu untuk sementara ini.
Sudah dua hari Gerald memilih tinggal di apartemen di perusahaannya yang terletak di lantai paling atas. Sebuah apartemen yang jarang sekali digunakannya kecuali jika dia ingin lembur. Dia tidak menghubungi Kathy sama sekali dan menyadari dia sangat merindukan wanita itu. Diambilnya kotak cincin yang tidak jadi diberikannya dan memandangnya lama.
