PULANG BERSAMA MEREKA

8.2K 614 29
                                    

Azrina POV
Keadaanku berangsur-angsur membaik setelah hampir dua tahun aku ada disini. Tidak mudah melawan penyakit mematikan ini. Bahkan dokterpun takjub melihat perkembangan pesatku. Dan aku percaya lagi-lagi ini adalah keajaiban yang Allah berikan untukku. Takdir yang Allah berikan padaku sungguhlah indah. Aku tak pernah menyesal Allah memberiku ujian yang berat kemarin, karena pada akhirnya takdir Allah pula lah yang mendatangkan keajaiban itu. Melalui dua malaikatku. Merekalah suamiku dan anakku.

Satu bulan setelah menikah, hmm lebih tepatnya dinikahkan oleh ayahku dia datang bersama anak kami memberikanku kejutan. Yah kejutan itu sangat berhasil karena nyatanya aku gak mengenali mereka sebagai suami dan anakku.

“Bunda…” teriak Bagas masih dalam gendongan Izard. Mereka datang bersama ayah dan Bang Raqi. Cuma mereka? Lalu dimana lelaki yang ayah nikahkan denganku? Karena kebingunganku aku bahkan tidak menghiraukan panggilan Bagas padaku. Bahkan saat balita itu duduk dipangkuanku pun aku tak menyadarinya.

“Ihh nda… agas dicuekin.” Kata Bagas lagi kesal sambil memalingkan wajahnya. Saat itulah aku baru menyadari bahwa anak yang selalu aku rindukan sedang duduk dipangkuanku. Ngambek.

“Duh jangan ngambek dong sayang. Bunda bukan nyuekin Bagas, bunda Cuma masih gak percaya aja anak ganteng bunda ini ada disini. Dipangkuan bunda.” Kataku sambil menarik Bagas dalam dekapanku. Menciumi pipi gembulnya. Dia tertawa atas perlakuanku.

“Ampun nda… eli…” teriak Bagas. Bukannya berhenti aku justru malah menggelitikinya. Izard melakukan hal yang sama. Sampai tanpa sengaja tanganku dan Izard bersatu. Dengan cepat aku menjauhkan tanganku dari tangannya. Bagaimanapun kami bukan mahram, akupun juga telah memiliki suami. Bagaimana reaksinya nanti saat tau istrinya sedang berpegangan tangan dengan laki-laki lain meskipun itu tidak sengaja.

Tapi kenapa semua orang disini justru tertawa terbahak-bahak? Apa yang salah disini? Bahkan Izardpun ikut tertawa. Apa yang sedang mereka tertawakan sekarang?

“Ini kenapa semua ketawa sih? Apa yang lucu?” tanyaku kesal. Bagas telah berada digendongan bunda.

“Kamu dek yang lucu.” Kata Bang Raqi. Aku? Kenapa?

“Kok aku?”

“Lha siapa dek? Masak iya tangan dipegang suami sendiri langsung ditarik gitu? Mana sopan.” Kata Bang Raqi.

“Ya kan aku sama Izard bukan… eh bentar, tadi abang ngomong apa? Suami? Siapa?” tanyaku bingung.

“Ya Allah ayah… jadi adek gak tau dia nikah sama siapa? Ayah gak kasih tau?” Tanya abang frustasi.

“Adek gak nanya. Ya ayah gak ngasih tau.” Kata ayah santai sambil mengambil alih Bagas yang ternyata sudah tertidur.

“Bentar deh. Ini tuh ada apa sih? Adek emang tau kalau ayah udah nikahin adek sama orang yang adek gak kenal.”

“Adek kenal.” Kata abang lagi.

“Hmm mungkin emang adik kenal sama dia tapi adek gak tau siapa dia. ayah gak pernah ngasih tau, bunda juga gak pernah cerita. Dia juga yang katanya suami adek gak pernah tuh ngehubungin adek.” Kataku melakukan pembelaan.

“Bukannya tiap hari aku selalu menghubungi kamu?” Kata Izard

“Ya kamu emang tiap hari ngehubungin aku karena Bagas tapi kamu bukan… eh? Jangan bilang…”

“Aku yang sudah menikahi kamu Azrina.” Kata Izard sukses membuatku terkejut. Bahkan mataku membulat saking terkejutnya.

“Udah yuk bun yah kita keluar aja. Biar Izard yang jelasin ke adek. Kesel sendiri liat dia Lola banget.” Kata Bang Raqi yang langsung diangguki oleh Bunda dan ayah. Mereka hilang begitu saja tertinggal hanya aku dan Izard. Jadi dia…

La Tahzan, Innallaha Ma'anaWhere stories live. Discover now