ADA APA DENGAN SYILA

9K 659 17
                                    

Azka membawa Syila ke rumah sakit Assyifa. Gadis itu tak lagi menangis. Bahkan syila telah terlelap sebelum Azka sampai dirumah sakit. Kenapa Azka membawanya kerumah sakit Assyifa yang jaraknya tak bisa dibilang dekat. Rumah sakit itu, adalah rumah sakit milik kakek Ahwas, kakak tingkat Azka yang dia tau adalah kakak sepupu dari Syila. Itulah kenapa Azka langsung membawa Syila kesini, karena hanya Ahwas yang Azka tau tentang Syila.

"Ka... jelasin ke aku, ada apa ini? Kenapa Syila bisa sama kamu?" tanya Ahwas emosi. Syila sedang berada dalam pemeriksaan oleh dr. Asyraf ayah Ahwas.

"Bang... aku minta maaf udah lancang gendong Syila. Tapi aku terpaksa melakukannya bang. Aku gak mungkin nyuruh orang lain untuk menggendong Syila. Cukup aku saja yang menanggung dosa ini bang."

"JELASIN SAMA GUE KENAPA DENGAN ADEK GUE. APA YANG LOE LAKUIN SAMA DIA.!" Teriak Ahwas mencengkram kerah Azka.

"Dengerin aku dulu bang! Syila hampir saja diperkosa. Ini salahku bang, andai aja aku datang lebih cepat keadaan Syila gak akan seperti itu. Aku menemukan Syila di gudang dengan tangan dan kaki dicengkeram 4 orang. Dan satu orang dari mereka menjamah tubuh polos Syila. Maaf aku tak berhasil mencegahnya aku terlambat. Bang Ahwas boleh memukulku sekarang." Kata Azka tenang. Ahwas langsung melepaskan cengkeramannya. Lalu memberi satu pukulan diwajah Azka.

"Siapa? Siapa mereka?"tanya Ahwas setelah berhasil mengontrol emosinya.

"Aku belum tau bang. Tapi mereka sudah dikantor polisi sekarang. Raqi yang mengurusnya. Maaf bang... aku gagal menjaga amanah dari abang dan om Asyraf. Maaf bang." Kata Azka dengan wajah menyesal.

"Gak... kamu gak salah. Makasih kamu udah nolongin adikku. Kalau kamu mau minta maaf, minta maaflah pada ayah dan bunda. Mereka pasti memaafkanmu kok. Yang perlu kamu khawatirin itu bang Dhia'. Mungkin kamu bakal kena amuknya dia karena loe udah berani liat tubuh polos adiknya. Dia itu sayang banget sama Syila. Bahkan dia sering ngamuk ke aku gara-gara Syila lebih dekat denganku daripada dengannya dulu. Tapi loe tenang aja, dia pasti maafin loe kok." Kata Ahwas menepuk pundak Azka memberi semangat.

"Thanks bang. Bang kenalin ini Ina adik bungsuku, dan ini Nadia kakak sepupuku. Masih ingat kan abang sama mereka?"

"Nadia yang ngaku-ngaku pacarmu itu kan?" tanya Ahwas dengan nada guyonnya namun ketiga gadis didepannya tak ada satupun yang menunjukkan senyum mereka.

"Kalian tenang aja... Syila itu gadis yang kuat. Dia pasti akan baik-baik saja." Kata Ahwas mencoba menenangkan tangis ketiga gadis didepannya. Meskipun sebenarnya Ahwas tak bisa dikatakan tenang.

"Tapi ini semua salah Ina... harusnya Ina gak ninggalin Syila sendirian... harusnya... hiks... hiks... mas..." Ina terisak. Azka mencoba menenangkan adiknya dengan memeluknya. Ina menangis dalam pelukan Azka.

"Sssttt... enggak. Ini bukan salah kamu sayang. Ini ujian untuk kita. Syila butuh semangat kalian. Jangan menyalahkan diri kamu sendiri. Ini bukan kesalahanmu. Kalaupun ada yang disalahkan mas lah yang patut disalahkan bukan kamu." Kata Azka menenangkan. Ina semakin terisak.

"Zi... kamu mengenal Syila dari kecil bukan. Kamu tau bagaimana karakter Syila. Dia gak suka liat kamu menangis karenanya bukan? Jadi hapus airmatamu itu Zi kalau kamu gak mau lihat kemarahannya." Kata Ahwas menepuk bahu gadis yang telah dianggapnya sebagai adik.

"Tapi mas... Syila..."

"Sssttt... ini ujian. Allah yakin Syila mampu menjalani ujiannya makanya Allah menguji Syila dengan ini. Kamu harus bisa tersenyum karena senyum kalian semualah yang Syila butuhkan. Bukannya ratapan seperti ini." Kata Ahwas lagi.

PRAAANNNNGGGG. Terdengar suara barang yang pecah didalam UGD tempat Syila diperiksa. Ahwas berlari masuk kedalam UGD. Syila sedang mengamuk tanpa suara. Tangannya gemetar tanda ketakutan. Syila menyatukan kedua lututnya dengan badannya menenggelamkan wajahnya disana. Ahwas sangat tahu adiknya saat ini sedang ketakutan. Tapi siapa yang ditakuti? Abinya? Gak mungkin Syila takut dengan abinya. Syila sangat dekat dengan abinya.
Ahwas mencoba mendekati adiknya. Namun reaksi Syila membuat Ahwas terkejut. Syila sangat ketakutan. Terlihat dari reaksi Syila yang memundurkan tubuhnya.

La Tahzan, Innallaha Ma'anaWhere stories live. Discover now