Cast : Lee Ji Hoon, Kwon Soon Young, Kim (y/n), and other cats
Genre : Hurt, Angst, Romance
Audio : Coba deh dengerin versi piano atau violin dari Ost. Boys Before Flowers - Stranger Sun
•••
Jika waktu dapat diputar. Seharusnya aku tidak menikahimu - Lee Ji Hoon -
Kebodohanku hanyalah satu. Melepaskan wanita yang kucintai dan membiarkan ia terluka - Kwon Soon Young
Aku tak mengerti dengan permainan takdirmu Tuhan. Kenapa pernikahan harus semenyedihkan ini? - Kim (y/n)
•••
"(y/n)-ah, aku tahu ini tidak masuk akal. Aku tahu ini terdengar aneh. Tapi aku tidak bisa menahannya lagi. Aku merasakan sesuatu yang aneh dan mendebarkan saat aku bersamamu. Aku menyukaimu. Aku mencintaimu (y/n)-ah."
(y/n) terdiam mendengar pernyataan cinta Kwon Soon Young. Memang semuanya terasa aneh, terlebih mereka adalah sahabat. (y/n) memang menyayangi Soon Young tapi semua itu tak lebih dari sahabat.
"Soon Young-ah, mianhae. Tapi aku mencintai Ji Hoon."
Soon Young mengulum senyumnya. Dia sudah tahu dari awal. Dia selalu kalah dari hyungnya itu.
"Kau yakin?" tatapan Soon Young mulai meredup. Mata itu menyiratkan perasaan sedih dan terluka.
"Aku sangat yakin. Aku mencintainya. Aku ingin bersamanya."
"Meski kau tahu hyung mungkin tidak akan pernah terlepas dari bayangan mendiang istrinya?"
(y/n) memejamkan matanya, semua ini akan ia jalani. Ini pilihannya maka ia harus menjalankannya dengan sepenuh hati.
"Aku tahu, bahkan sangat tahu. Sainganku di sini adalah orang yang sudah meninggal."
Soon Young memeluk (y/n) dengan erat, memberikan rasa nyaman dan dukungan untuk sahabatnya itu meski hatinya terluka.
"Kau pasti bisa mencairkan hati hyungku itu."
(y/n) mengangguk dan melepaskan pelukannya. "Gomawoyo"
"Aku akan selalu menjadi malaikat pelindung mu." Soon Young tersenyum meski matanya masih memancarkan kesedihan.
•••
Ji Hoon memandangi foto pernikahannya dulu. Dulu dia adalah lelaki yang paling bahagia. Dulu senyum selalu menghiasi wajahnya. Dulu dia selalu berbagi bagaimana hari yang telah ia lalui.
Tapi itu semua hanya dahulu. Semua itu masa lalu. Wanita yang di cintainya, wanita yang menjadi permaisurinya, wanita yang dia jadikan sebagai tempat terakhir untuknya sudah tidak ada lagi.
Air matanya kembali menetes, dia benci mengapa Tuhan mengambil wanita yang menjadi pusat dunianya. Dia benci mengapa harus istrinya yang lebih dahulu meninggalkannya.
"Mianhae."
Peristiwa mengerikan itu kembali terulang dikepalanya. Pertengkaran hebat yang mengakibatkan kecelakaan dan merenggut nyawa istrinya.
Semua ini memang sepenuhnya bukan salah Ji Hoon. Tapi tetap saja ia menyesal.
Jika saja waktu itu ia bisa menahan emosinya. Mungkin saat ini wanitanya masih berada di sisi nya.

YOU ARE READING
IMAGINE WITH SEVENTEEN AS HUSBAND
Fanfiction"Kita memiliki kendali penuh atas perasaan kita." Sikapnya membuatku terluka. Aku terluka karena pria ini dan pria ini terluka karena aku. Kita hanya saling menyakiti. *potongan cerita *Member Seventeen x You