Happy Reading ^^
•••
Aku begitu lelah setelah merapihkan rumah baruku. Setelah menikah dengan Won Woo, aku harus pindah dari rumah orangtua ku.
Rumah ini cukup besar untuk ditempati oleh dua orang. Won Woo memang mengatakan jika dia memiliki bibi yang biasa membatunya merapihkan rumah dan menjaga rumah selagi dia dinas di luar kota.
Tapi bibi sedang tidak ada karena mengurus suaminya yang sedang sakit.
Seharian ini hanya aku dan Won Woo yang merapihkan rumah. Tak banyak yang harus dirapihkan karena kami hanya perlu merapihkan barang-barang milikku saja.
Aku tersenyum tipis saat melihat kamar yang berukuran paling besar dirumah ini. Inilah kamar utamanya, kamar milik Won Woo.
Saat ini sebagian kamarnya sudah terisi dengan beberapa barang, skincare dan aksesoris milikku.
"Mau mandi?" Tanyanya. Won Woo keluar dengan celana pendek dan kaus oblong warna abu-abu.
Aku mengangguk sebentar dan segera mengambil handuk. Bergegas untuk mandi sebab aku tak mau lama-lama berada disekitar lelaki itu.
~~~
Aku membuka mata dan melihat jam masih menunjukkan pukul 2 pagi. Won Woo terlihat lelap disisiku. Aku lapar. Meski tadi sore kami sudah makan, aktivitas seharian ini membuatku kembali lapar.
Dengan berhati-hati aku segera keluar dari kamar, sebisa mungkin untuk tidak membuat suara agar Won Woo tidak terbangun.
Sesampainya didapur, Aku tak menemukan apapun yang bisa ku makan.
Aku memeriksa semua laci yang ada dan menemukan Samyang Noodle. Mataku berbinar, ini adalah kesukaanku.
Tak butuh waktu lama dan makanan pun siap masuk kedalam perutku.
"(y/n)?"
Seketika sumpit yang sedang kugunakan terlepas dari genggamanku.
"Astaga!" Aku sedikit berteriak.
Won Woo duduk dihadapanku dan menopang dagunya dengan sebelah tangannya.
"Apa aku mengganggumu? Kenapa kamu bangun?"
Won Woo menggelengkan kepalanya.
"Aku membuka mata dan tak menemukanmu. Aku kira kamu ke toilet tapi kulihat toilet tak ada orang."
"Jadi?"
"Jadi aku menemukanmu yang sedang makan sendirian."
"Kamu mau?"
"Tidak. Makanan instan itu tak sehat."
Aku mengunyah makananku perlahan. Aku sempat mengira dia adalah lelaki yang membosankan, dingin, cuek dan menyebalkan. Tapi aku belum menemukan itu semua. Dan aku hanya menemukan fakta bahwa ia hanya lelaki pendiam.
"Kembalilah ke Kamar Nu, kamu harus tidur."
Won Woo menggeleng dan menuangkan air kedalam gelasku.
"Aku akan menemanimu."
Aku sedikit terbatuk-batuk mendengar jawabannya. Won Woo menyodorkan gelas berisi air itu padaku.

YOU ARE READING
IMAGINE WITH SEVENTEEN AS HUSBAND
Fanfiction"Kita memiliki kendali penuh atas perasaan kita." Sikapnya membuatku terluka. Aku terluka karena pria ini dan pria ini terluka karena aku. Kita hanya saling menyakiti. *potongan cerita *Member Seventeen x You