Requested by nuraenirifa21
Annyeonghaseyo..
Saya datang lagi, maaf ya udah lama ga nongol(?)
Langsung aja..Happy Reading..
And hope you love it..•••
Aku melihat pantulan diriku di cermin besar yang berada di kamar hotel ini. Disinilah aku sekarang. Sebuah hotel besar dengan kamar yang luar biasa indahnya.
Aku kembali melihat tampilanku. Gaun berwarna soft pink dengan panjang hanya sebatas lututku. Rambut pendek sebahu yang kubiarkan bersentuhan dengan bahuku yang polos karena memang gaun ini tidak memiliki lengan.
Senyum manis yang kuberikan untuk diriku sendiri. Warna lipstik yang senada dengan gaun begitu pula dengan heel's yang ku pakai. Aku pikir ini indah dan Sempurna.
"Oh tidak! Ini sudah waktunya!"
Dengan segera aku mengambil tasku dan bergegas menuju restoran yang berada di hotel ini. Untuk menemui dia. Teman hidupku.
•••
Semua mata tertuju padaku. Semua tatapan itu memiliki arti, mereka sedang menilaiku.
Satu tatapan tajam dari meja makan yang berada disudut ruangan membuatku bergedik ngeri.
"Kenapa baru datang?"
"Bukannya aku tepat waktu?"
"Tidak. Kau terlambat 3 menit. Sayaang.."
Oh tidak. Dia menekan kata 'sayang' nya.
"Maafkan aku."
"Sudahlah. Ayo duduk."
Dia menarikkan bangku untukku. Jeon WonWoo. Lelaki yang sudah dua tahun menjadi suamiku.
WonWoo terlihat sangat tampan dengan rambut yang disisir kebelakang menampilkan dahinya yang licin. Ditambah dengan setelan jas hitam dan kemeja yang senada dengan gaunku.
"Terimakasih."
"Kau cantik sekali malam ini."
"Terimakasih, kau juga tampan. Bahkan sangat tampan. Oh ya, dahimu itu!"
"Kenapa dengan dahiku?"
"Menggoda. Hahaha."
"Kau yang menggoda. Bukan dahiku."
Kami sama-sama tertawa. Malam ini merupakan kencan kami untuk memperingati hari jadi pernikahan kami yang ke dua tahun.
"Aku sudah memesankan makan untuk kita."
"Oh.. okey"
Tak lama hidangan lezatpun tersaji dihadapan ku dan Wonwoo.
Kami menikmatinya dan menyelesaikan makan kami dengan santai.
"Mana?"
"Apanya?" Wonwoo menaikkan sebelah alisnya.
"Hadiah untukku."
"Memangnya kau ulang tahun?"
Aku menyipitkan mataku.
"Kau tahu ini hari apa?"
"Hari sabtu dan malam minggu."
"Sungguh Jeon! Ini tidak lucu! Hari ini tepat dua tahun pernikahan kita. Kau lupa?"
Aku lihat dia terdiam. Air mukanya berubah seketika. Tatapannya menjadi sulit ditebak. Apa aku salah berucap?
"Hari ini?"
"Jeon WonWoo? Kau sehat?"
"Tentu aku sehat. Tapi maaf aku tidak membeli kado. Nyonya Jeon. Aku ingat ini adalah hari spesial untuk kita, tadi aku hanya berpura-pura. Tapi sungguh aku lupa membeli kado. Maafkan aku."
Dia tertawa dan setelah itu dia menunjukkan ekspresi bersalah.
"Sudahlah lupakan. Padahal aku membawa kado untukmu."
"Jadi, kau bawa kado untukku?" Matanya berbinar.
"Tentu saja!"
Aku memberikan sebuah kotak kecil berwarna Navy.
"Bisa kubuka sekarang?"
"Milikmu. Silahkan."
Aku menanti bagaimana reaksinya setelah menerima hadiah itu.
Diam. Dia tak berkutik.
"Kau serius?"
Wonwoo terlihat tak percaya dengan hadiah yang kuberikan.
(Sebuah hasil pemeriksaan yang menyatakan aku tengah hamil satu bulan.)
~annyeong daddy~"Kau bahagia?"
"Perlu aku jelaskan lagi?"
Dia segera berdiri dan menarikku kedalam pelukannya yang hangat.
"Terimakasih. Ayo kita menjaga anak ini bersama."
"Tentu saja."
Wonwoo mencium bibirku sekilas dan memberikan jasnya untuk menutupi bahuku yang polos. Setelah itu kami kembali ke kamar hotel.
•••
The End
Simply_Gyu
28.04.2017
Boleh Request nih..
Yang dulu sempet request tapi belum saya buatin kasih tau ya. Yang mau request lagi juga boleh.
Maklum saking sibuknya jadi lupa. Hehehe °_°v.

YOU ARE READING
IMAGINE WITH SEVENTEEN AS HUSBAND
Fanfiction"Kita memiliki kendali penuh atas perasaan kita." Sikapnya membuatku terluka. Aku terluka karena pria ini dan pria ini terluka karena aku. Kita hanya saling menyakiti. *potongan cerita *Member Seventeen x You