Happy Reading..
Gak aku tag dulu ya 😊
•••
Tak banyak yang aku inginkan. Hanya satu, kebahagiaanmu. Ya, aku hanya ingin kau bahagia. Dengan atau tanpa diriku.
Matahari mulai datang dari peraduannya. Kau mengerjabkan matamu dan melihat kamar ini yang sudah mulai terang karena sinar matahari.
Dengkuran halus disisimu membuatmu menolehkan kepala.
"Bangunlah. JiSoo-ya."
Kau mengusap matanya yang masih terpejam.
Merasa terganggu, mata itu terbuka perlahan.
"Morning." Sapanya.
Kau tersenyum
"Morning juga!"
JiSoo sedikit merenggangkan badannya dan mulai mengucek matanya.
"Kenapa kau sudah bangun? Ini bahkan hari Minggu."
Kau terlihat berfikir.
"Aku ingin jalan-jalan. Bagaimana menurutmu?"
"Hmm.. baiklah. Kita akan jalan-jalan. Kau mau kemana?"
"Aku hanya ingin kita ke taman komplek."
"Hanya itu?"
"Ya. Karena jajanan disana ada banyak."
JiSoo tersenyum dan mengusap perutmu yang sudah semakin besar.
"Ayo kita jalan agar persalinanmu nanti lancar."
"Kau bahagia?"
"Tentu saja. Bahkan kurang dari dua minggu ini princess kita akan lahir."
"Aku senang kau bahagia."
JiSoo memelukmu dan kau menenggelamkan kepalamu didada bidangnya. Tempat ternyaman yang pernah ada. Saat berada dalam pelukkannya kau merasa terlindungi.
~~~
Kau duduk disalah satu kursi panjang. JiSoo harus membantumu, perut yang semakin besar membuatmu sulit untuk bergerak.
"Duduklah. Aku akan cari minum."
"Ya. Gomawo."
JiSoo tersenyum dan kemudian pergi mencari minum.
Tak butuh waktu lama dan diapun sudah kembali.
"Secepat itu?"
"Aku sedikit berlari."
"Kenapa harus berlari? Nanti kau jatuh. Lihat! Kau bahkan sampai keringetan."
Kau mengelap keringat yang mengalir di dahinya.
"Aku berlari karna tak ingin membuatmu menunggu lama."
Kau tersenyum. JiSoo memang baik, dia sangat menyayangimu.
Terimakasih, bahkan rasa terimakasih dan ucapan terimakasih tak dapat mewakili rasa syukurku karena Tuhan sudah memberikan lelaki sebaik dia.
Kau tersenyum getir dan sedikit menitihkan air mata. JiSoo mengerutkan keningnya dan menghapus air matamu.
"Ada apa?"

YOU ARE READING
IMAGINE WITH SEVENTEEN AS HUSBAND
Fanfiction"Kita memiliki kendali penuh atas perasaan kita." Sikapnya membuatku terluka. Aku terluka karena pria ini dan pria ini terluka karena aku. Kita hanya saling menyakiti. *potongan cerita *Member Seventeen x You