Kamu berjalan ragu menuju kantin. Sekarang sedang pelajaran matematika wajib, pelajaran itu terus saja membuat otakmu panas maka dari itu kamu sering bolos di tengah-tengah jam belajar.
Banyak pertanyaan di otakmu, apa benar kata Hani tentang cowok itu?
Atau cowok itu memang benar-benar penguntit sepeti yg kamu pikirkan kemarin?
Bagaimana kalau cowok itu ingin menculikmu?
Atau bagaimana kalau sebenarnya cowok itu tidak pernah ada????
Apa kamu indigo? Punya indera ke 6???
Kamu menggosok kedua lenganmu merinding saat memikirkannya. Semoga semua baik-baik saja.
Kamu akan menanyakan semua pertanyaan yg ada di otakmu nanti, ya.
Saat melangkah masuk ke kantin, kamu melihat si cowok misterius sedang duduk sendirian di pojok dekat wastafel. Kamu menghampirinya, masih merinding.
"Udah nunggu lama, ya?" Sapa mu lalu duduk didepannya.
Dia mendongak dan tersenyum padamu, menelitimu dari atas kebawah. "Belum, baru aja kok"
Kamu menoleh kekanan dan kekiri, cowok ini benar-benar sendirian karena kantin masih sangat sepi.
"Mau teh hangat? Atau susu?"
Kamu menggeleng, "nggak"
Kamu melihat cowok itu tersenyum canggung dan mengelus tengkuknya, "yaudah kamu mau nanya apa tadi"
Kamu menarik nafas panjang dan meraih tangan cowok itu sebelum berkata, memastikan ia nyata.
"Kamu siapa?" Hanya itu yg keluar dari mulutmu.
"Aku?" Ia sedikit berpikir, "siapa ya? Bukan siapa-siapa, aku nggak spesial. Beda sama kamu, spesial di hati aku"
Kamu menahan senyum, cowok ini benar-benar! Pandai merayu..
"Maksud aku, nama kamu siapa? Kita belum kenalan, lho" Kamu menarik tanganmu yg tidak sadar terus menyentuh tangannya sedari tadi.
"Kamu nggak tahu aku sedikitpun ya?" Tanyanya balik, masih tersenyum.
"Jangan berbelit-belit!" Tegasmu, ia terus saja memutarmu.
Cowok itu memajukan bibir bawahnya, menggerakkan bola matanya kesana kemari. "Aku suka kamu, udah lama"
"Trus..?"
"Sejak kamu masuk sekolah di kelas 10" ia mengangkat bahunya, kembali menatapmu.
"Kenapa?" Kamu terlihat seperti pewawancara investigasi sekarang. Hhh cowok ini penuh dengan misteri dan membuatmu gemas.
"Soalnya kamu lucu, kamu unik, aku suka semua tentang kamu" ia menyunggingkan senyumnya, lagi.
"Aku aneh"
"Nggak, kamu unik! Kamu punya cara sendiri biar harimu berwarna!"
Kamu menggigit bibir, "Trus kok bisa tau semua tentang aku?"
"Temenku kan satu kelas sama kamu" jawabnya enteng.
Siapa lagi?
"Siapa?"
"Ada pokoknya, deket sama kamu. Dia bilang jangan kasih tau kalo aku udah cerita ke kamu, dia takut kamu terkam" cowok itu menyipitkan matanya dan tertawa, kamu juga.
"Trus?" Pintamu lagi.
"Ya aku sering liat kamu dari jauh, aku sering tanya ke temenku tentang gimana kamu di kelas, gimana kebiasaanmu" ia mengangguk sambil menerawang kebiasaannya.
"Trus?"
"Aku suka kamu, aku tembak kamu" ia mengembuskan nafasnya lewat mulut dan tertunduk malu.
Kamu tersenyum, "Tapi aku ga pernah tau tentang kamu, harusnya kamu ajak aku kenalan dulu"