Song Yunhyeong

2.9K 345 3
                                        

Aku melompati dinding tinggi ini lagi dan membersihkan rok ku yang kotor karena rerumputan dan pasir ketika sudah mendarat di tanah dengan mulus. Dengan segera aku bangkit dan berlari menuju tempat kekasihku menunggu. Mungkin aku akan diomeli nya lagi karena membolos lagi.

Sudahlah lupakan, daripada aku harus mengikuti tambahan pelajaran hingga malam lebih baik dimarahi olehnya lalu bersamanya sampai malam.

Dia disana. Seorang lelaki tinggi dengan senyum yang amat manis dengan rambut abu-abunya yang membuatnya terlihat jutaan kali lebih tampan. Song Yunhyeong.

Tapi ia tidak sedang tersenyum, lebih tepatnya ekspresi marah dengan berkacak pinggang. Aku menghampirinya dengan senyum lebarku.

"Oppa" sapaku saat sudah didepannya. Aku langsung merangkul tubuh rampingnya.

"Ini yang terakhir, oke? Aku tidak akan mau menjemputmu ke sekolah kalau kenyataannya pelajaran belum selesai"

Ia tetap berkacak pinggang sambil meneliti wajah tak bersalahku di bawah wajahnya.

Aku cemberut dan menciumnya sekilas, "Aku bosan, Oppa. Aku hanya ingin dirumahmu, berdua bersamamu dan bermanja denganmu"

Ia mencubit hidungku gemas.

"Haruskah aku kembali ke SMA dan menjadi temanmu satu bangku agar kau nyaman disana, hah?" Godanya sambil tersenyum.

"Kalau saja bisa"

"Aku akan melaporkanmu pada Eomma" ia berjalan menuju mobilnya sambil menyeret tubuhku yang masih merangkulnya manja.

"Oppaaa jangaaaaan" kataku manja.

Aku suka sekali ekspresi gemasnya kalau aku sedang merajuk. Ia melepaskan pelukanku paksa sambil tertawa dan mendorongku masuk ke mobilnya.

"Ke apartemen dan makan. Setuju?" Tanyanya saat sudah duduk di kursi pengemudi.

"Oke!"

*

Kukira aku akan bersenang-senang disini. Kukira aku bisa manja-manjaan dengannya. Ternyata setelah makan ia malah memeriksa buku pr ku dan menyuruhku segera mengerjakan atau aku tidak boleh menempel padanya seharian ini.

Apa maksudnya? Ia menyiksaku secara perlahan.

Ia selalu saja bertingkah seperti Eomma. Menyebalkan. Dan aku seperti anaknya yang sepulang sekolah harus segera makan, mengerjakan pr dan tidur siang.

Aku tidak paham dengan semua soal ini. Yunhyeong juga sedang sibuk di dapur, sepertinya sedang mencuci piring atau sebagainya.

Aku menyandarkan kepalaku ke meja yang setinggi dadaku dan mencoret-coret buku pr ku. Sampai aku merasa sebuah langkah besar mendekatiku, dan pemilik langkah itu langsung memelukku dari belakang. Senyumku seketika merekah.

"Belum selesai juga?" Tanyanya hangat tepat didekat telingaku.

Aku mengangkat kepalaku malas, "Aku tidak bisa"

Dan ia melepas pelukanku, memindahkan tubuhnya ke sampingku, menumpuk bukuku yang tidak diperlukan dan mulai membaca soal.

"Begini saja tidak bisa. Ini adalah soal tentang integral turunan bla bla bla..."

Mulutnya terlalu lebar. Ia menjelaskan sesuatu yang bahkan tak akan bisa kupahami.

Aku tidak fokus dan akhirnya tertidur saat ia mulai mengerjakan soal soal ku. Aku terlelap diatas tumpukan bukuku.

Ia menoleh lalu tersenyum, "Dasar kekasihku yang pemalas"

Ia menyilakan rambut yang menutupi wajahku dan mencium keningku lembut.

Beberapa saat ia hanya memandang wajah damaiku ketika tertidur sambil tersenyum. Ia lalu bangkit, merapikan sofa dan segera mengangkatku kesana dan menyelimutiku.

"Selamat tidur puteri tidurku" ucapnya sambil mengecup bibirku sekilas.

Macaron • iKONWhere stories live. Discover now