Nama author : Hasna Khoeratun Nisa
Nama wp : noonanya_Guan
Tema yang terpikirkan : Komentar negatif
Alasan : Karena disana ada tulisan komentar yang bagus tapi dikasih hadiahnya yang engga berharga. Semacam pengguanaan makna sebaliknya. Seolah-olah meledek menggunaka kata "bagus" padahal mah engga.***
Judul : Kekesalan yang hakiki
"Ka gue pake baju ini cocok engga?"
"Engga."
"Seriusan anjir. Gue mau ketemuan sama ayang beb nih."
"Dua rius malah. Jelek banget. Lo mau ketemuan apa mau malak? Itu baju udah item menuju abu juga masih di pake. Itu kenapa celana lo bolong bagian dengkulnya?"
"Jadi, engga banget nih gue pake baju ini?"
"Engga," jawab Raka enteng. Raka kembali fokus sama buku bacaannya. "Kalo yang ini?" tanya Fahmi lagi, setelah beberapa menit menghilang dari depan pintu kamar kosan milik Raka.
"Warna baju nya engga match sama warna kulit lo. Kulit lo item busuk engga pas kalo pake baju warna biru cerah kek gitu. Jadinya tabrakan. Norak."
"Jadinya gue kudu pake baju yang kaya gimana."
"Yagatau."
Ini sudah baju ke 7 yang Fahmi coba dan Raka tetap memberikan penilain yang negatif. Fahmi menghela napas, meski jengkel dia harus sabar karena disadari atau engga Raka memang memiliki jiwa fashion yang bagus. Dia terpaksa sabar guna tampil memukau di hadapan Gepiranya. Fahmi berjalan dengan lesu lalu kembali ke kamarnya.
"Yang ini gimana? Please kasih tanggapan yang bagus dong," kata Fahmi lagi.
Raka mengangkat kepalanya, memandang Fahmi dengan seksama. Menilai penampilan Fahmi dari atas kepala hingga ujung kakinya. Raka bahkan melihat lipatan lipatan kasar yang terdapat di baju yang Fahmi kenakan gara-gara tidak di setrika terlebih dahulu. Raka mengangguk-anggukan kepalanya. "Kayaknya respon yang bagus nih ." lirih Fahmi dalam hati.
"Bajunya bagus sih. Tapi jadinya jelek kelo elo yang make." Seketika Raka menjawab. "Anjir." Fahmi yang kesal menendang pintu kamar Raka sekuat tenaga. Dia mencabut buku yang sedang Raka baca lalu mencekik leher Raka. Raka yang kaget berteriak histeris. Dia belum siap untuk mati muda.
"Wooyy, Mi sadarkan dirimu. Ini gue Raka."
"Bodo anjir. Gue kesel. Dari tadi elo komentar doang bisanya tapi engga ngasih solusi apapun. Anjir."
