Nama author: Dea Nova A.
Nama WP: deano331
Tema dari gambar: Darurat
Alasan: Di pinggir sawah ada jamban tapi tutupnya banner ujian.
Judul: Dadakan
Hari ini Doni ada tugas untuk menyopoti dan mengganti banner ujian yang dipinjamkan untuk beberapa sekolah dasar dari pemerintah.
Bulan ini penuh dengan ujian, try out, try love, bahkan trailer juga. Anak SD zaman sekarang begitu mengenaskan, bukannya memikirkan pelajaran, malah memikirkan kerjaan.
Doni tak hanya sendiri, ia ditemani temannya yang bernama Syaiful.
"Mas, ini mau ke mana lagi toh?" tanya Syaiful sambil menepuk pundaknya.
Doni hanya menjawab seadanya, ada tiga sekolah lagi yang harus didatangi, jaraknya cukup jauh karena ada di pedalaman.
Mereka menaiki motor dari pemerintah yang dikhususkan untuk para pekerjanya.
"Heh, tanganmu itu gak perlu megang pinggangku. Kamu pikir banci gitu," protes Doni.
Syaiful yang di belakang hanya cengengesan, "Maaf Mas, kula mboten biasa naik sepeda motor ing griya," jelas Syaiful.
Doni hanya menganggukkan kepala, biasalah Syaiful 'kan orang desa. "Lah terus naik apa, Pul?"
"Numpak mobil, Mas," jawab Syaiful. Doni yang mendengar hanya memelototkan matanya, ia tidak percaya dengan semua ini.
"Mas, Mas! Berhenti dulu," teriak Syaiful ngegas.
Doni mengerem motornya mendadak, ia menoleh ke belakang, yang ia dapati hanyalah wajah Syaiful yang merah gak karuan.
Doni hanya was-was, takutnya Syaiful baper saat digonceng, makanya mukanya jadi merah.
"Apa?"
"Banner tadi di mana, Mas?" tanya Syaiful.
"'Kan lo yang bawa, adiknya Miper."
"Berarti saya adiknya Sehun juga."
Doni ingin menendang saja anak baru ini, tak bisa lagi ia tahan, sejak kemarin ia seperti tersiksa dengan semua ucapannya.
Buru-buru Syaiful berlari ke arah sawah sambil menenteng satu banner yang sudah rusak. "Eeehhh," teriak Syaiful dari balik banner.
Doni mengikuti Syaiful, sesampainya di sana, ia mengendus bau tak sedap. Doni mengintip lewat cela.
"Syaiful!"
"Maaf Mas, dadakan," jawabnya.
"Boker gak tahu tempat!"
