Chapter 28

37.8K 1.3K 14
                                        

Naura dan Nizam kini telah sah menjadi sepasang suami istri. Mereka memulai bulan madunya dengan berjalan jalan di sekitar kaliurang, ya walaupun tidak terlalu jauh dari rumah mereka, namun di Kawasan Kaliurang itulah benih cinta mereka 5 tahun lalu tumbuh.
Naura dan Nizampun menginap di hotel Sekar, ya Pambudi's Hotel, tempat yg menjadi saksi bisu Nizam dan Naura pada 5 tahun lalu.

Sekarang mereka sedang duduk di bangku pinggir kolam renang hotel.

"Kamu inget tempat ini," tanya Nizam.

"Aku akan selalu inget, sayang," balas Naura sambil memeluk suaminya.

"Maafin aku, aku ngga bisa jadi ayah yg baik untuk anak2 kita, aku yg ngga bisa ngontrol diri, maafin semuanya, sayang," ujar Nizam sambil mengeratkan pelukannya.

"Zam, kamu inget waktu aku dulu SMA, nyatain cinta ke kamu?," tanya Naura.

"Emmm.... inget sih, tapi udah jaman dulu banget, itu juga bakal buat kamu sakit hati, aku ngga mau, " jawab Nizam.

"Zam, aku mau sama kamu terus," pinta Naura sambil mengelurkan puppy eyes nya.

"Tapi aku ngga mau," goda  Nizam.

"Ahh kamu ma, yaudah sekarang aku mau pulang," balas Naura sambil mengerucutkan bibirnya.

"Hish, kamu ni ya, anak udah 2 kok masih aja kayak anak kecil," goda Nizam lagi.

"....."

"Aku ngga mau sama kamu aja, tapi sama Naura, Nizar, Nazira, dan adik adiknya," tambah Nizam.

"Maksud kamu?," tanya Naura pura pura tidak tau.

"Ya maksud aku, kita cepetan kasih Izar sama Ira adik," jawab Nizam.

"Hah,"

"Kamu tu ya, aku selama kamu kabur, aku itu ngga pernah sama ngelakuin 'itu' sama cewek lain," jelas Nizam.

"Hah masa... aku ngga percaya," goda Naura sambil mencolek hidung Nizam dan segera beranjak menuju kamar.

"Dasar.... mulai godain aku ya kamu," ucap Nizam sambil berlari dan tiba tiba...

"Turunin aku..." teriak Naura,

"Ngga bisa," jawab Nizam sambil menggendong Naura ala bridal style.

"Klek..."

"Sekarang ya," pinta Nizam sambil menindih Naura.

"Enggak..."jawab Naura sambil mendorong Nizam ke sampingnya.

Siang itu akhirnya berganti malam,  malam harinya

Drrt...drrt...drrt...

Sebuah Video Call, menghampiri skype Naura, ternyata itu Nesya.

"Hay sayang..." sapa Naura yg sedang melihat wajah kedua anaknya lewat Video call.

"Hallo Mama, Papa mana?" Tanya Nizar.

"Itu Papa,..." jawab Naura.

"Halo jagoan, halo bidadarinya papa," sapa Nizam pada anak2nya.

"Mama Papa, kita mau punya adek..." pinta Nizar dan Nazira bersamaan.

"Haa..."

"Sstt.... tenang papa nanti kasih adek ya buat kalian tapi sekarang udah malem, ayo kasih hpnya ke aunty Nesya," ucap Nizam, dan kini Naura hanya diam saja.

"Oke Papa, Bye Mama Papa, We love u all," pamit Nizar san Nazira.

Klik...Video Call itupun terputus.

"Ma, anak anak minta adek tuh," goda Nizam.

"...."

"Kom diem, emang gak mau ya..." tambah Nizam

"...."

"Yaudah kalo Mama ngga mau, papa ngga maksa, aku tidur duluan ya... love You." Ucap Nizam yg kecewa pada sikap Naura.

Naura pun melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi. Dan tiba tiba keluar menggunakan baju tidur yg minim dan seketima menggoda Nizam.

"Zam..." sapa Naura

"Kenapa say..." jawab Nizam yg terpotong melihat Naura yg menggunakan pakaian itu.

"Sayang, kamu goda aku," tambah Nizam

"Tadikan anak anak minta adek," ucap Naura mendekat ke Nizam.

"Sayang...." balas Nizam sambil

CUP...

Ciuman itu mulai merangsang Naura dan Nizam, malam itu menjadi sangat panas, gairah mereka tidak dapat dielakan, mereka beradu panas di malam yg dingin.

....

Sebulan Kemudian...

"Hoekk...Hoekk...."

"Sayang, kamu mual mual," tanya Nizam

"Ke dokter yuk,..." ajak Nizam

"Mas aku telat haid deh, kayaknya aku..."

"Hoek...Hoekk..."

"Hamil?" Tanya Nizam

Naura hanya mengangguk

"Alhamdulillah, ayo kita ke dokter." Ajak Nizam


"Selamat pak bu, Ibu Nayra positif hamil 1 bulan, selamat sekali lagi..." ucap dokter kandungan

....

Bulan demi bulan kini telah berlalu...

Naura kini telah siap melahirkan, Nizar dan Nazira tidak sabaf menunggu sang adik lahir, ya kali ini Naura hanya mengandung 1 anak. Dan

"Oekk...oekk"

"Aunty adek aku lahir..." teriak Nizar.

"Alhamdulillah,.." balas Nesya dan Nauval serta sanak keluarga yg lainnya.

Bayi laki laki itu tampak tampan, dan lagi lagi mirip dengan Nizam.

"Makasih ya sayang," ucap Nizam sambil menciumi istrinya.

"Mama... ye...mama...aku punya adek," Teriak Nazira sambil naik ke ranjang Naura.

"Jangan berisik dong kak, kasian adeknya lagi makan dulu," ucal Nizam

"Papa, adek tu minum," sahut Nizar yg ikut menaiki ranjang Naura.

"Waa...selamet ya...tapi ya Ra, dari ketiga anak elo, ngga ada yg mirip elo," ucap Sekar yg datang menengok Naura.

"Iya, ayahnya serakah," balas Naura.

"Bukan serakah, berarti itu nandain kalau mereka anak kandung Tuan Nizam Ahmad Lubis," jawab Nizam

"Serah deh, oh ya namanya siapa?" Tanya David.

"Emm namanya Nazar Ahmad Wijaya" sahut Nizam

"Keluarga N, Nizam, Naura, Nizar, Nazira, dan Nazar," Ucap Nazira.

"Bener banget dek," tambah Nizar.

Merekapun akhirnya tertawa riang, keluarga itu kini semakin bertambah hangat setelah kehadiran Nazar, lengkap sudah kebahagian Keluarga Nizam.

Cinta ini telah berlabuh...
Tak akan pernah lagi aku menyiakan cinta...
Aku menyiakanmu,
Namun kini aku sangat membutuhkanmu...
-Nizam Ahmad Lubis-

Terima Kasih, telah menemaniku, walau dulu kau menyiakanku,
Aku tak sempurna,
Namun karena kamu, aku sempurna
-Naura Balqis Wijaya-

😘END

Hello! Where stories live. Discover now