5 Years Later....
NAURA POV
"Mama, kakak nakal"teriak Ira
"Izar, jangan nakalin adeknya dong," balasku sambil berjalan menuju ke tempat mereka bermain sembari membawakan makan.
"Izar ngga nakal kok ma, Ira aja yg cengeng, " bela Izar padaku.
"Iya ngga ada yg nakal, kalian semua pinter, mama mau kalian makan dulu, baru nanti ikut mama ke kafe" ucapku pada kedua anakku.
"Mama nanti aku mau makan rainbow cakenya, aku mau habisin," ujar Izar sambil menyantap sarapannya.
"Mama aunty Pam mana?" Tanya Ira.
"Aunty Pam, lagi siap2, bentar lagi juga turun," jawabku sambil menyantap salad buah.
"Good Morning kiddy," Sapa Pam yg baru saja turun dari lantai atas.
"Good Morning, Aunty," balas meraka dengan gembira.
"Today is Monday, i have to go now, i'm sorry i'm late" ucap Pam sambil mencium kedua anakku, dan langsung pamit bekerja.
"Okey sweetheart, prepare yours, and we will go to Caffe," ucapku pada anak2ku setelah menutup pintu.
Ya, mereka tumbuh dengan baik, aku mengajarkan mereka berbagai macam hal, tak lupa soal ibadah kepada Allah. Pam ikut ambil andil dalam membesarkan mereka dengan mengajarkan bahasa inggris kepada mereka. balik aku mengingat umur anak2ku, aku memikirkan bahwa aku sudah 5 tahun lebih berada di Thailand, aku sangat rindu Indonesia, apalagi setelah tadi pagi Nauval menelfonku, ia berkata bahwa Papa dan Mama kini semakin tua dan sangat menginginkan kehadiranku.
Nauval bercerita banyak, Nauval kini telah menjadi CEO utama di Wijaya Corp, yg semakin pesat pertumbuhannya, Nesya Juga kini telah lulus dari Universitas Indonesia, di Jakarta, jurusan Designer, sedangkan Sabahat2ku kini telah menggandeng anak2nya, Papa dan Mamaku, sekaramg tinggal di Bali, menghabiskan masa tuanya."Mama, We're ready," teriak Izar dan Ira yg tampak serasi dengan perpaduan warna baju yg senada,
"Oke, C'mon darling," sahutku, yg langsung mengajak mereka naik ke mobil dan segera melajukan mobilku ke arah Kafe yg aku miliki di pusat kota Bangkok.
Sesampainya di Kafe.
"Mama, Rainbow cake," pinta Izar dan Ira sambil menggoyangkan kakiku
"Iya sebentar," jawabku.
"C'mon darling," ajakku pada keduanya dan segera mengajak keduanya ke ruanganku.
"Be careful darling," ucapku, saat melihat keduanya lahap memakan rainbow cake.
"Mom, Can I ask something?" Tanya Izar
"Yes, what u want" balasku
"Where is our Papa?" Tanya Izar yg membuatku terkejut dan bingung menjawabnya.
"Emm, papa kalian sedang bekerja di Indonesia," jawabku karena memang itu kenyataannya
"Ma, jadi papa di Indonesia?" Tanya Ira."Iya sayang, "jawabku
"Ma Ira mau ke Indonesia, kata mama Opa sama Oma kita juga di Indonesia," ucap Ira yg semakin membuatku semakin terkejut.
"Iya ma, aku mau ke Indonesia." Pinta Izar.
"Oke, kalau itu yg kalian mau, mama akan bicarakan pada Aunty Pam, agar kita bisa pulang ke Indonesia," jawabku.
Ini sudah saatnya aku pulang ke Indonesia, aku akan tinggal di Bali terlebih dahulu sampai aku punya nyali untuk kembali ke Jogja, bertemu dia.
.....
Tak lama setelah aku mendiskusikan keinginanku dan anak anakku untuk kembali ke Indonesia, akhirnya Pam mengurusi semuanya, awalnya Pam sangat kecewa, namun untukku inilah saatnya aku bertemu orang tuaku.
"Take care ya,"ucap Pam padaku.
"Iya, Pam, I'll be miss U," balaski dengan pelukan hangat.
"Kiddy, jangan buat mama kalian repot," pinta Pam pada kedua anakku.
"Siap Bos," jawab keduanya
"Thanks Pam, we have to go now, see U soon, Pam," Pamitku, sambil menggandeng kedua anakku.
Setelah beberapa saat kami berangkat, kini kami tiba di Bandara Ngurah Rai Bali, aku segera memesan taksi, agar mengantarku ke Villa di daerah Kintamani, Villa orang tuaku, disanalah Papa dan Mamaku tinggal sekarang, Aku juga sudah menghubungi Nauval, dan tepat sekali, hari ini mereka sedang berada di Villa tetsebut.
"Ting.... Nong... Ting... Nong"
"Nesya...." sapa ku pada adik kecilku
"Kak...Naura..." jawabnya.
"Kak, apa kabar, kita kangen banget sama kakak, dan ini," tanya Nesya sambil menunjuk Kedua anakku.
"Iya mereka anakku, dimana mama papa," jawabku sambil menanyakan keberadaan oramg tuaku.
"Di taman belakang kak, biar mereka sama aku, kakak samperin mama sama papa sana," ucap Nesya padaku yg langsung aku melepas kedua gandengan anakku dan memberikannya pada Nesya, sambil aku berjalan ke arah taman belakang.
"Ma, Pa..." ucapku.

YOU ARE READING
Hello!
RomanceIni kisah seorang wanita yang mengandung diusia muda, Lelaki yg menghamilinya adalah lelaki yang sangat dicintai wanita itu, tapi cintanya bertepuk sebelah tangan.