Satu bulan kemudian
AUTHOR POV.
"Thanks ya udah bantu gue...Gue bahagia banget tau ngga," Ucap Sekar
"Dulu si katanya ada yg mau nikah bareng bareng, eh ini dia duluan, but Happy Wedding ya,"Sahut Armani
"Hem, Happy Wedding ya sahabatku," Sapa Naura yg terlihat pucat.
"Ra, elo kenapa? Mau gue anter pulang dulu?" Tawar Armani.
"Gak papa, ngga usah Ar, lagian gue sehat kok, elo kan EO jadi elo harus stand by," jawab Naura.
Hari ini adalah hari paling bahagia untuk Sekar, setelah satu bulan kini dia sudah menjadi Istri dari David.
Naura?
Naura sudah melupakan kejadian satu bulan lalu, di hotel itu, bersama Nizam, hari ini Nizam juga datang ke acara pernikahan David dan Sekar, Namun Nizam hanya sekedar memberikan ucapan lalu pergi dengan alasan masih banyak pekerjaan.
...
NAURA POV.
Keesokan harinya,...
"Hoek...Hoek...Hoekk..."
"Astaga perut aku mual banget..." keluhku.
"Kak, kakak kenapa? Kakak sakit ya? ke dokter aja ya, atau mau dipanggilin dokter Rizal?" Teriak Nesya dari luar pintu kamarku.
"Gpp dek, nanti Kakak, ke dokter sendiri aja, sekalian kan, ke Restaurant." Jawabku.
"Ma, Naura berangkat ya, mau ke restoran dulu, see u mom," pamitku pada mama
"Nak, muka kamu pucet banget, ini mama udah siapin sarapan buat kamu,"Ucap mama sambil memberikanku satu kotak makan.
"Makasih Ma, Love You," Timpalku sambil mencium pipi mama
"Gimana dok, hasilnya..?" Tanyaku pada dokter Dhani
"Selamat Mrs. Naura anda sedang mengandung dengan usia kandungan 4 minggu," ujar dokter Dhani yang membuatku seketika meneteskan air mata.
"Baiklah, saya akan rujuk anda ke dokter kandungan untuk memastikan keadaan bayi anda," tambah dokter Dhani sambil mencatat rujukan ke dokter kandungan.
"Terimakasih dok," pamitku
Aku berjalan menyusuri koridor rumah sakit,
Aku hamil, di perutku kini ada makhluk kecil yg tidak berdosa."Ny. Naura?" Panggil suster
"Selamat Pagi Ny. Naura, baiklah kita langsung mulai saja USG nya, silahkan anda berbaring, dan buka pakaian anda sebatas bawah payudara" jelas dokter cantik itu.
Beberapa saat kemudian.
"Itu, dia anakku dan Nizam..." batinku
"Lihat janin anda sehat, dan perkembangannya baik, sejauh ini,"jelas dokter Nana
"Terimakasih dokter, Alhamdulillah," Ucap syukurku.
"Baiklah, nanti saya akan berikan foto USG, dan vitamin kehamilan silahkan menjadi motivasi anda tiap bulannya untuk menjaga kesehatan kehamilan anda," pesan dokter itu.
...
Aku menyetir mobilku dengan kecepatan penuh menuju Apartemen Armani.
Sesampainya disana..
"Ar, gue hamil..." ujarku pada Armani
"A-apa elo hamil, elo harus cerita, sebabnya, siapa yg berani ngehamilin elo Ra?" Tanya Armani
"Ni-Nizam Ar, Hiks...hiks" tangisku pecah saat aku menyebut namanya.
"Nizam harus tanggungjawab, Ra" gertak Armani dengan emosi
"Udah Ar, biar aku aja yg bakal bilang ke Nizam, aku bakal jelasin semuanya dan tolong kamu support aku," pintaku pada Armani dengan kuat aku menghapus air mataku,
"Hello keponakan Aunty," sapa Armani sambil mengelus perutku yg masih rata.
"Ra, gue tau elo kuat, gue tau elo bisa!" Kuat Armani padaku.
"Anak Mama, dengerin mama ya nak, kita harus bisa, kayak yg tadi Aunty Ar, bilang ya," nasihatmu pada buah hatiku.
"Oke Ar, aku bakal ke kantor Nizam, aku bakal coba bilang ke dia, sekalipun dia ngga mau tanggung jawab, aku bakal bisa buat jagain dan besarin anak aku sendiri," pamitku pada Armani
"Gue yakin elo bisa Ra," ujar Armani lagi.
Kini aku dalam perjalanan menuju kantor Lubis Inc, dimana Nizam adalah CEOnya.
Sesampainya di sana...
"Permisi mba, saya mau bertemu dengan Mr. Nizam, beliau ada?" Tanyaku pada receptionist kantor Nizam
"Oh pak Nizam ada di ruangannya bu, di lantai 13, kalau boleh tau siapa nama ibu?" Tanya si receptionist
"Saya Naura Wijaya salah satu pemilik saham Wijaya Corp, bisa saya bertemu dengan Mr. Nizam?" Tanyaku lagi.
"Baik, bu silahkan naik kelamtai 13," jawan si wanita itu.
Ting....
Pintu lift terbuka, terlihat pintu kayu jati yg megah bertengger gagah dengan hiasan kalimat
Nizam Ahmad Lubis
CEO, Lubis Inc.Brakk...
Pintu itu aku buka kasar dan aku jumpai adalah Nizam beserta sahabatnya yg sedang asyik mengobrol,
"Bisa saya minta waktu dengan Mr. Nizam?" Tanyaku pada sahabat2 nya, ya disana ada Andra, David, dan Bram.
"Naura, kamu kok disini, ada urusan apa kamu Ra, muka kamu itu pucet banget," ucap Andra menyapaku terlebih dahulu.
"Ini bukan urusan anda, tuan saya hanya berurusan dengan Mr. Nizam," gertakku, dan akhirnya berhasil membuat mereka keluar dari ruangan Nizam,
Kini hanyalah aku dan Nizam yg saling menatap.
"Aku Hamil...kau puas!" Jelasku pada Nizam
"Ngga mungkin itu anak aku, eh Naura kamu aja mau aku tidurin ya pasti mau kan ditidurin sama cowok lain, dasar perempuan murahan," sahutnya
"NIZAM!!, ini anak kamu, kalau kamu ngga mau tanggungjawab aku ngga masalah tapi jangan pernah sebut aku wanita murahan!" Bentakku pada Nizam.
Aku tak habis fikir, apa yg Nizam rasakan sampai dia menuduhku wanita murahan dan mengatakan anak ini bukan anaknya.
"pengaruh alkohol yg buat aku, jadi mau sama kamu, oh ya dan saat aku mesra sama kamu, itu karena aku taruhan sama Andra, dan see aku dapet sertifikat kepemilikan mobil sport terbaru," tambahnya dan semakin membuatku geram, tak hanya dengannya tapi juga dengan Andra. Aku benci kalian semua.
Tanpa berkata apa2 lagi aku keluar dari Kantor itu, dan meninggalkan foto hasil USG-ku di meja Nizam, sebelumnya.
Aku mengendarai mobilku dengan kecepatan tinggi. Menuju rumahku.

YOU ARE READING
Hello!
RomanceIni kisah seorang wanita yang mengandung diusia muda, Lelaki yg menghamilinya adalah lelaki yang sangat dicintai wanita itu, tapi cintanya bertepuk sebelah tangan.