Chapter 14

30.8K 1.6K 14
                                        

Hari ini Andra harus pulang ke Indonesia,
Dengan perasaan lega bahwa kenyataannya Dia berhasil menemukan Naura terlebih dahulu.
Pesawat yang mengantar Andra sampai di Indonesia,

Andra akhirnya pulang ke rumahnya dengan menggunakan taksi, saat Andra sampai di Bandara Adi Sucipto, hari sudah tengah malam,
Namun malam itu...

"Cittt, Brak....Prang," suara itu terdengar mengagetkan seluruh warga di daerah jalan solo Jogjakarta.

"Tabrakan tolong, cepat panggil ambulance," teriak seorang saksi mata.

Akhirnya kerumunan polisi pun datang ke tempat kejadian, Kota jogja seakan menjadi saksi tabrakan hebat antara taksi dan truk yg sangat mengerikan, taksi rusak parah, tak berbentuk, hingga akhirnya

"Tidak ada yg selamat, Kita hanya bisa mencari barang bukti, dan identitas para korban," ucap seorang polisi,

"Baiklah, laksanakan," para polisi akhirnya memindahkan para jenazah, dan akan disemayamkan di Rumah sakit Hardjolukito agar dapat diidentifikasi.

Benar, Andra...

Andra adalah korban kecelakaan maut itu, Andra telah tiada bersama rahasia yg ia simpan untuk Naura.

Pagi harinya....

"Andra meninggal..." ucap Bram.

"Gue gak nyangka secepet ini dia pergi ninggalin kita," tambah David.

"Andra akan selalu jadi Sahabat terbaik buat kita,"timpal Nizam

Ya jenazah Andra itu akhirnya dapat teridentifikasi, dan kabar itu cepat mengudara hingga ke telinga sahabat sahabatnya.

"Selamat jalan, Ndra" Ucap para sahabatnya di prosesi pemakaman Andra.

Isak tangis memdominasi pemakaman Andra, hingga datanglah polisi, menghampiri Nizam.

"Permisi pak, kami dari pihak kepolisian menemukan barang bawaan korban, silahkan diterima" ucap polisi itu sambil menyerahkan koper Andra kepada Nizam.

"Terimakasih Pak," balas Nizam

...

Nizam membawa koper milik Andra ke rumahnya, ia membuka isi koper sahabatnya yg telah meninggal itu, dan ia menemukan.

Dear : Naura Balqis Wijaya,

Dimanapun kamu berada aku akan selalu mencintaimu, walau aku tau tak semudah itu kau membalas cintaku,

Cintamu pada Nizam, sahabatku adalah hal yg selalu membuat dadaku sesak,

Aku mencintaimu sampai kapan pun, walau aku tau kesakitan yg aku rasakan adalah hal yg menyedihkan tapi aku akan tetap mencintaimu.

-Andra Dzikri Ramadhan-

NIZAM POV.

Andra, sahabatku meninggal, dalam kecelakaan tadi malam,

Pagi ini, pemakaman untuk Andra akan di langsungkan,
Aku bersama sahabatku yg lain sudah berkumpul, kami menatap lekat wajah Andra, yang sudah di balut kain kafan,

"Andra meninggal..." ucap Bram.

"Gue gak nyangka secepet ini dia pergi ninggalin kita," tambah David.

"Andra akan selalu jadi Sahabat terbaik buat kita,"timpalku

"Selamat jalan, Ndra" Ucap para sahabatnya di prosesi pemakaman Andra.

Isak tangis memdominasi pemakaman Andra, hingga datanglah polisi, menghanpiriku

"Permisi pak, kami dari pihak kepolisian menemukan barang bawaan korban, silahkan diterima" ucap polisi itu sambil menyerahkan koper Andra kepadaku

"Terimakasih Pak," balasku

...

Keluarga Andra yang masih tampak sibuk, membuatku mengurungkan niatku untuk memberikan koper ini kepada mereka. Ya keputusanku adalah membawa koper ini pulang,

Sesampainya di rumah, aku sama sekali tidak tertarik untuk mengetahui isi koper Andra, namun setelah beberapa lama aku menatap koper itu, aku membukanya, dan menemukan sebuah buku agenda Andra, aku membukanya pada halaman depan hanyalah catatan Andra tentang perkuliahannya, namun saat ku buka lembar demi lembar aku menemukan curahan hati Andra...

Dear : Naura Balqis Wijaya,

Dimanapun kamu berada aku akan selalu mencintaimu, walau aku tau tak semudah itu kau membalas cintaku,

Cintamu pada Nizam, sahabatku adalah hal yg selalu membuat dadaku sesak,

Aku mencintaimu sampai kapan pun, walau aku tau kesakitan yg aku rasakan adalah hal yg menyedihkan tapi aku akan tetap mencintaimu.

-Andra Dzikri Ramadhan-

Aku tau Andra mencintai Naura. Entah sejak kapan, namun saat aku mengetahui bahwa rasa cinta Andra untuk Naura begitu besar mengapa hatiku nampak tak rela, bahkan perkataan Andra 5 bulan lalu saat ia tau bahwa aku menghamili Naura, dan dia ingin menjadi ayah untuk anak yg dikandung Naura adalah sebuah ancaman besar bagiku.

Oh, Andra....
Maafkan aku, entah aku bingung bersikap atas kematianmu...


Hello! Where stories live. Discover now