Seorang pria berkulit pucat, menghentikan mobilnya di salah satu rumah kost khusus putra. Tanpa menghubungi sang pemilik kos, Suga merangsek masuk ke dalam, setelah meminta izin kepada penjaga kos tentunya. Sang penjaga kos tersebut, cukup mengenal Suga. Sehingga ia membiarkan Suga masuk ke dalam.
Tok! Tok! Tok!
Ketukan pintu yang cukup nyaring tersebut membuat sang pemilik kos terkejut. Pasalnya ia baru saja selesai mandi, dan masih mengenakan handuk saja.
Tok! Tok! Tok! Tok!
"Bang Jiiiiin!"
Suara ketukan di pintu menjadi semakin brutal, ditambah panggilan yang amat nyaring dari suara yang sangat dikenalnya. Jin memilih segera membuka pintu meskipun dalam keadaan setengah telanjang, dari pada sang pemilik suara mengamuk dan menghancurkan pintunya.
Saat Jin membuka pintu, muncullah Suga dibalik pintu tersebut. Tepat sesuai dugaannya.
"Tumben?" tanya Jin heran. Cowok itu masih saja berdiri di antara pintu. Tak segera mempersilahkan Suga masuk.
"Gue nggak boleh masuk nih, bang?" nada sarkastik keluar dari bibir Suga. Ekspresinya terlihat mengerikan.
Jin hampir saja bergidik ngeri. Cowok itu langsung mundur, dan mempersilahkan Suga masuk. Cowok albino tersebut bergegas masuk, lalu menghempaskan tubuhnya di ranjang pemilik kamar.
Jin hanya memutar bola matanya. Pasrah.
"Kenapa lo?" tanya Jin sambil mengambil baju dari lemarinya.
Suga masih diam. Ia bingung hendak memulai dari mana.
"Cewek?" tebak Jin. Karena Suga tak menjawab, Jin menembak langsung. "Wendy?"
"Iya, bang. Tadi gue ketemu dia di mall. Dan dia lagi sama cowok," tutur Suga.
"Cowoknya?"
"Nggak. Nggak tahu. Bilangnya temen. Tapi gue nggak yakin. Dari cara ngeliatnya aja, gue yakin tu cowok ada rasa ama Wendy."
"Lo cemburu?"
"Nggak tahu bang. Gue sebel aja lihatnya," Suga menghela napas keras. "Mana tadi si Hani gelendotin gue lagi."
"Lo ketemu Wendy sama Hani? Terus si Wendy bilang apa?" Jin yang terkejut, langsung menoleh ke arah Suga.
"Dia sih nggak komentar apa-apa. Tapi gue takut bang, kalo dia salah sangka, jadi gue susulin ke rumahnya. Taunya si Wendy pulang ama tu cunguk!"
"Kan anjir!" maki Suga.
Jin yang telah selesai berganti baju, kini duduk di sofa single yang menghadap ke arah Suga. Di tangannya terdapat sekaleng soda yang kemudian ia buka, hingga memunculkan suara mendesis.yang cukup keras. Membuat Suga terbangun, dan merubah posisinya menjadi duduk.
"Nggak bagi-bagi lo bang!" serunya.
"Di kulkas noh! Ambil sendiri!" tolak Jin, sambil menyeruput minumannya.
"Ambilin lah bang!" rajuk Suga.
Jin menggeleng. Tetap menolak permintaan cowok albino tersebut.
"Ambilin atau gue patahain leher Mario!"
"Woy! Anjirr!" pekik Jin tertahan. "Lo nyentuh kesayangan gue sedikitpun, gue depak dari sini!"
Mau tak mau Jin bangkit dari duduknya, berjalan menuju kulkas mini sudut dapurnya. Diambilnya sekaleng soda. Namun kali ini ia tak langsung memberikannya kepada Suga. Dikocoknya kaleng itu dengan kecepatan tinggi.

YOU ARE READING
Bang! | p.jm-k.th-s.sw
FanfictionFluffy drabble(?) story, tentang Wendy dan kakak kembarnya Jimin & Taehyung yang punya sister complex! Beware of cringey words! cover by me :)